Tag
Ayu Utami, “Surat Untuk Dewi ‘Dee’ Lestari”, Bentang Pustaka, Dewi Lestari, Dunia Shopi, Filosofi Kopi, Rectoverso, Supernova
“Untuk Blog Contest Mizan.com”
Selamat pagi Dee. Banyak yang ingin kusampaikan padamu , tapi sebelumnya izinkan aku bercerita sedikit tentang pagiku. Sebuah pagi di filosofi kopi.
“Aku sedang menikmati secangkir Ben Perfecto pagi itu.Sementara melodi orkestra yang begitu kukenal melantun melankolis. Mataku tetap tertuju pada meja didekat jendela. Gadis itu, rambut panjangnya tergerai diterpa angin.Tidak slah lagi, dia Luhde. Aku ingin menghampirinya, mencobamembual didepannya bahwa aku jauh lebih baik dari Keenan. Tapi ia tidak mengenaliku, tidak sebaik aku mengenalinya. Maka kuperhatikan saja ketika Tansen duduk di sebelahnya.
Pagi mulai meniggi, namun semakin banyak orang berkunjung ke Filosofi Kopi. Masuk berturut-turut sepasang laki-laki, Dhimas dan Ruben kukira, mereka tersenyum padaku, Elektra, Bong dan terakhir sebuah keluarga kecil : Kugy, Keenan dan anak mereka. Aku memastikan Luhde tidak melihatnya,tapi sepertinya ia terlalu asyik berbincang dengan Tansen.”
Itulah sepotong pagiku di Filosofi Kopi, tentu saja tidak benar. Tapi seperti itulah kekagumanku padamu. Aku jatuh cinta pada karya-karyamu bukan karena penghargaan yang kau dapatkan. Atau karena novel–novelmu selalu best seller. Tapi aku menanti karyamu karena mereka begitu hidup. Aku merasa begitu akrab dengan tokoh-tokohnya. Kau tidak tahu kan, aku ingin terjun kedunia Perahu Kertas dan merangkul Luhde, mencoba menenangkannya.
Selain itu, Kau adalah penulis paling ajaib dan paling misterius yang pernah kuketahui.Tahu tidak, sebelumnya ketika membaca cover belakang buku novel Perahu Kertas, kupikir ini adalah sebuah novel fantasi atau supernatural. Tapi setelah membacanya, aku mengira ini teenlit.Sampai ditengah, aku baru berpikir teenlit takp ernah sesederhana ini. Jadi inilah genre Dee. maka ketika buku Madre beredar aku tak berani mengira-ngira seperti apa bukunya nanti. Karena Dee selalu misteri.
Dan mungkin tidak ada penulis sejenius dan sekreatif dirimu Dee. Setidaknya aku belum mengetahuinya. Karena baru RectoVerso satu-satunya karya kembar yang aduhai menurutku. Memiliki rectoverso adalah sebuah kebanggan tersendiri bagiku . Ini adalah karya fiksi termahal yang pernah kubeli 😀
Ngomong-ngomong, sebenarnya aku belum membaca novel trilogi supernova loh. Tapi aku sudah merasa begitu dekat dengan dhimas, Bong, Elektra dan llainnya. Buku ini sulit didapatkan sekarang,ada yang menjual online, Tapi ongkos kirimnya ke kotaku lebih mahal dari harga bukunya :(. Semoga Bentang pustaka akan melnerbitkan edisi terbarunya.
Tapi Dee, Supernova telah mempengaruhi selera bacaku. Aku tidak tahu bagaimana persis isinya. Tapi resensi yang bertebaran -dan aku percaya- novel ini sangat berat. Maka aku mulai melahap karya-karya penuh filsafat macam novel Dunia Shopi, Bilangan Fu-nya Ayu Utami dan lainnya.
Dan Supernova tetap jadi misteri, misteri yang kunikmati.
Dari : Gea Harovansi
Untuk : Mizan.com