Namaku Larashinta. Panggil aku Lara.
Aku benar-benar tak mampu lagi menyangkal perasaan aneh yang semakin berat menggelayuti hati dan pikiran. Aku merasa seperti mengambang dan tidak berada di dalam kehidupanku. Aku bahkan tidak bisa mengingat jadwal kuliah dan tugas-tugasku. Aku benar-benar terasing, seolah hidup sendirian di dunia ini. Aku tidak bisa bertemu dengan sahabat dan teman-temanku, aku juga tidak bisa mengobrol santai dengan Mbak Saras, kakakku.
Situasi ini membuatku frustrasi. Rasanya bagaikan berjalan di atas bumi yang kehilangan daya gravitasi. Segala usaha yang aku lakukan untuk menjejakkan kaki di atas daratan terasa sia-sia. Apa yang sebenarnya terjadi padaku?
Novel ini bergenre dark drama – mungkin bagian dari novel gothich. Tapi sepertinya memnag tepat disebut dark drama karena menceritakan kegelapan kehidupan dan pikiran tokohnya. Tadinya saya pikir ini adalah sejenis novel horror lagi. 🙂
Dari awal sampai akhir, kita dibawa menyelami pikiran-pikiran Lara. Semuanya tumpang tindih antara masa lalu dan saat ini. Hubungan Lara dengan orang-orang disekitarnya diceritakan dengan porsi yang pas. Tidak runtut memang, tapi membuat kita mengerti bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan lara.
Disadari atau tidak, alam bawah sadar manusia lebih sering berasumsi bahwa keinginan dan harapn-harapan yang dimilikinya semestinya mutlak terpenuhi. (hal-138)
Plotnya yang mengecoh sempat menjerumuskan saya pada dugaan dugaan yang keliru. Sama seperti novel mbak sybill sebelumnya, saya masih merasakan sensasi lari marathon dari novel ini. :D. Penulisl menjaga rapat-rapat twistnya sampai di bab-bab terakhir. Tapi, penulis memvisualisasikan adegan mencegam sejak awal bab, yang berhasil membuat saya terus menduga-duga kemana cerita ini nantinya sepanjang membaca.
Novel ini sangat minim dialog, yang bagi saya justru sangat tepat karna membuat iklim darknya lebih terasa. saya bayangkan seandainya ada lebih bvanyak dialog akan membuatnya jadi biasa biasa saja.
Meskipun penulis baru memberikan bocorannya di lembar lembar menuju akhir, saya merasa lega. Endingnya memang bukan seperti yang saya harapkan. Tapi penulis mengakhiri kisahnya setelah semuanya benar-benar selesai. Setelah menamtkan novel ini, pembaca tidak akan melontarkan pertanyaan tambahan. Tentang bagaimana nasib tokoh ini atau tokoh itu. Semua masalah terselaikan. Dan penyelesaian masalahnya tidak terkesan dipaksakan atau terburu-buru. Semuanya sudah digambarkan sedikit-sedikit sejak awal cerita. Kita tinggal merangkum puzzle-puzzle yang bertebaran di sepanjang novel ini. Baru kali ini saya puas dengan ending sebuah novel.
Waktu terus berjalan, tak akan pernah bisa diputar ulang. Apapun yang telah terjadi hingga saat ini tak bisa diubah. (h-151)
Judul Buku       : Lara, dark story of a Woman
Penulis          : Sybill Affiat
ISBNÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-7572-38-6
Penerbit         : Styletto Book
Tahun terbit      : April, 2015
Format                  : 233 halaman Paperback
Genre                   : Gothic, Dark Drama