Tag
“Lo berantakan juga tetap cantik”, ~ (hal. 177)
Blurb:
Tahukah kamu, hujan turun karena awan tak sanggup lagi
menahan air yang membebaninya?
Begitu juga alasan orang menangis
karena tak sanggup lagi membendung emosi dan luka
yang menyesaki hatinya.
Aku tak mungkin bisa membenci hujan
karena hanya dia yang paling mengerti kesedihanku.
Hujan menemaniku saat menangisi kepergianmu.
Menyembunyikan air mataku di balik derasnya.
Ketika perlahan derainya berubah jadi rintik-rintik gerimis,
aku berjanji akan merelakanmu.
Aku menyangkal diri, tentu saja.
Bagaimana mungkin aku bisa melupakan begitu saja
orang yang pernah membuatku teramat bahagia?
Keterangan Buku
Judul : Rain Sound
Penulis : Vachaa
Editor : Prisca Primasari
Proofreader. : Rinandi Dinanta
ISBN : 9786025129087
Penerbit : Roro Raya Sejahtera
Tahun terbit : 2018 (cet. 1)
Format : 256 halaman Bookpaper
Harga : Rp. 73.000,-
My Opinion
“Kenapa hidup rumit gini, sih?” ~ (hal.215)
Suatu hari Gilang bertemu dengan gadis yang meringkuk ketakutan di kelas selepas hujan. Meskipun merasa aneh dengan ketakutan gadis tersebut terhadap suara hujan, Gilang tetap meminjamkan headphone miliknya. Esoknya, gadis bernama Pelangi selalu hadir di sekitar hidup Gilang. Mulai dari ruang UKS, basecamp rahasianya sampai cafe buku tempat ia sering nongkrong.
Dari beberapa pertemuan takdir itu, Gilang mulai tertarik pada kepribadian Pelangi yang ceria. Apalagi ternyata lingkar pertemanan mereka saling berhubungan. Mungkinkah Gilang yang secara melankolis sangat menyukai hujan itu bisa berakhir dengan Pelangi yang justru fobia terhadap hujan? Atau takdir punya rencana lain untuk mereka?
“Ngesot juga nggak pa-pa, kok, asal bareng Kak Gilang”, ~ (hal. 87)
***
Jujur saja, aku tak punya bayangan apa-apa tentang kisah di novel ini saat membaca blurbnya yang bikin penasaran. Saat membaca bab demi babnya pun aku masih sering terkecoh. Apalagi cukup banyak tokoh yang ditampilkan. Barulah menjelang bab-bab terakhir aku dikejutkan dengan kenyataannya π. Penulisnya piawai sekali meramu ceritanya. Dari yang tadinya bikin cekikikan, lalu mewek, terus dikasih yang manis-manis di endingnya π. Suka deh.
My Review
Cerita dan Plot : ππππ
Pada sesi ask author kemarin, aku sempat bertanya kepada Vachaa “Apakah ending cerita ini sudah disiapkan sebelumnya, atau mengalir begitu saja saat ditulis di Wattpad?”
Pertanyaan tersebut muncul karena saat membaca bab-bab awalnya, aku sama sekali tak menduga kalau ceritanya bakal di bawa ke sana. Tapi setelah kulihat lagi, ternyata sejak awal penulisnya sudah memberikan banyak clue yang mengarah ke sana.
Ide ceritanya cukup orisinil dengan mengambil hujan sebagai bagian paling penting dalam konflik novel ini. Selain cerita tentang dua orang tokoh utamanya, ada banyak sub plot yang membuat ceritanya lebih kaya dan suasana SMAnya lebih kelihatan nyata.
Alurnya juga tersusun rapi dengan beberapa kilasan flashback yang kadarnya pas. Aku suka sekali dengan bab-babnya yang singkat. Hal ini membuat ritme ceritanya berjalan cepat, tapi tetap berhasil bikin baper pada beberapa bagian.
Karakter dan Penokohan : πππ
Karakter-karakter remaja di novel ini membuatku throw back kembali ke masa beberapa tahun yang lalu, saat masih menggunakan seragam putih abu-abu. Aku puas karena penulisnya berhasil menggambarkan pelajar SMA yang aku “kenal”, sifat dan karakteristik mereka memang bisa kita temukan di dunia nyata.
Hanya saja, karena karakter yang dikenalkan cukup banyak. Beberapa di antaranya seolah menutup pesona karakter utamanya. Tapi ini memang sifatnya sangat subjektif sekali dan bukan masalah besar sebanarnya. Masalahnya cuma aku jadi pengen baca spin off tentang mereka juga π.
“Gue nggak nebar pesona. Pesona gue yang mancar sendiri”, ~ (hal.127)
Berikut ini beberapa tokoh penting dalam novel Rain Sound :
- Pelangi. Gadis berusia 15 tahun yang ceria, humoris, blak-blakan, dan kadang-kadang suka memberikan rayuan yang garing dan cheesy (Tapi bikin aku ketawa) Pelangi punya fobia terhadap hujan
- Gilang. Kakak kelas Pelangi yang cool dan menyukai hujan. Orangnya tenang dan bisa menguasai keadaan.
- Nando. Sahabat Gilang yang playboy.
- Devi. Sahabat Pelangi yang dipacari Nando
- Dito. Tipikal second male lead dalam Drama Korea, ganteng dan baik hati, tapi pada akhirnya gak jadi sama siapa-siapa π (percayalah ini bukan spoiler)
- Natasha dan Ariko, teman-teman seangkatan Gilang yang selalu terlihat berdua ke mana-mana.
Selain mereka masih ada tokoh-tokoh lainnya, yang membuat cerita ini jadi makin emosional. Sebagiannya hanya muncul sekilas tapi tetap berperan penting.
Konflik dan Penyelesaian πππ
Karena ada beberapa sub plot yang menjadi cabang ceritanya, jadi juga ada beberapa konflik sampingan yang membuat cerita ini jadi nggak flat. Misalnya kehadiran Dito dan Cindy, konflik yang dialami Devi atau hubungan antara Natasha dan Ariko.
Jika dihubungkan dengan konflik utamanya, masalah-masalah di atas memang tidak relevan. Tapi adanya sub plot ini membuat settingnya jadi lebih nyata. Bahwa Gilang dan Pelangi memang benar anak SMA.
Endingnya juga dieksekusi sampai selesai. Bahkan untuk semua masalah “sepele” di atas π.
Editing dan Packaging : ππππ
Cover dan lay out isi novel-novel terbitan twigora memang tak pernah mengecewakan, termasuk novel ini. Aku suka desain sampulnya yang terkesan gloomy tapi romantis. Aku juga suka ilustrasi di dalamnya yang keren banget.
Dalam 256 halaman, aku sama sekali tidak menemukan typo ataupun salah ketik.
Final Rating : 3,5 π ( Recommended)
Kadar romansa : πππ
Ada beberapa kutipan di novel ini yang jadi favoritku. Di antaranya :
- “Cepat atau lambat semua orang pasti ninggalin kita. Karena pada akhirnya kita akan menempuh takdir yang kita pilih–sendirian”, ~ (hal. 58)
- “Takdir itu kita yang nentuin, tapi kadang ada hal di dunia yang tidak dapat berubah, bagaimana pun kerasnya usaha kita”, ~ (hal. 59)
- “Lo kehilangan orang yang nggak sayang sama lo, sedangkan dia kehilangan lo yang sayang sama dia. Dia yang rugi”, ~ (hal.156)
- “Kadang, kita harus merelakan orang yang kita sayangi untuk bahagia–meski kebahagiaannya itu bukan kita, …”, ~ (hal.211)
Trivia
- Pluviophobia atau ketakutan terhadap hujan seperti yang dialami Pelangi memang benar-benar ada loh. Pada kasus tertentu, penderitanya juga mengalami psikosomatis saat melihat atau mendengar suara hujan. Misalnya tiba-tiba sesak nafas atau mengalami diare.
- Di novel ini, Gilang cs sering nongkrong di Butter Cafe yang mengusung book cafe. Cafe semacam ini lagi booming juga loh dan tentu aja surga banget buat pecinta buku kayak kita π
Photo Challenge
Salah satu hal yang unik dari rangkaian booktour Twigora adalah photo challenge yang diberkan pada host. Challenge kali ini adalah berpose seperti pada foto ini. (Wish that this isn’t disturbing enough π)
Jangan lupa ya, pada postingan berikutnya ada giveaway berhadiah novel ini untukmu dari aku dan Twigora. Stay tuned! Jangan lupa kunjungin book tour di blog host lainnya.
Sebenarnya aku sama kak Vacha yang nulis novel ini karena selain konflik sepasang kekasih, difokuskan juga ke konflik antar sahabat. Kan jarangΒ² ada penulis yang nulis dengan fokus masalahΒ² pershabatan. Apalagi masalah antara Pelangi dan Cindy itu pasti sering terjadi di dunia nyata. Jadi ya aku salut sama Rain Sound ini ππ
Bener, subplot tentang sahabat-sahabat Pelangi dan Gilang bikin cerita ini rame π
Dalam sebuah novel, yang paling penting dan menjadi menyawa dari keseluruhannya, di luar tokoh/penokohan juga ada konflik dan penyelesaian. Karena tanpa adanya konflik sebuah cerita ngg akan ada maknanya, hanya sekedar bacaan βangin laluβ tanpa mampu menggiring pembaca ke dalam cerita yang dibuatnya, hambar. Apalagi konflik yang penyelesaiannya yang dibuat secara asal-asalan, hanya untuk mencapai ending tanpa memikirkan sinkronisasi ceritanya. Aku dibuat semakin penasaran dengan cerita Gilang dan Pelangi ini. Lagi lagi aku ngucapin thanks to buat kak Bugot, review-nya lengkap, banyak info yang kudapat di sini. Sukses terus yaa π
Terima kasih. Iya, kisah Gilang sama Pelangi ini bikin nyesak sekaligus menghangatkan hati
Lemgkapnyaaaa reviewnyaaaa πππ dan foto akhirnya alhamdulilah enggak disturbing kok kak.
Kayaknya aku gemes2 gimana gitu sama tingkah Pelangi ke Gilang, jadi inget masa lalu (?) #eh
Coba baca gombal recehnya Pelangi nanti. Biasanya cewek yang digombalin kan ya π
Ngga tau kenapa dari dulu ngesir covernya, dan judul buku yang enak didengar. Malah aku ngga tau kalau ini dari wattpad. Sempet kebolak-balik sama novel lain yang judul dan covernya mirip π Aku agak awkward kalau disuruh baca wattpad, tapi yang udah masuk cetakan berarti nggak sekedar tulisan penulis biasa. Pasti ada feel yang bikin novel itu berhak dipeluk langsung. Tema tentang Hujan, di kalangan novel teenlit, ya, romance, udah buanyakk. Tapi nyari 1 yang berbeda itu menurutku susah. Karena esensi hujan ya hujan yang kita kenal. Orang sedih nangis pas hujan, jadilah banyak kenangan, memori. Konflik2 akibat hujan. Waktu aku baca review ini, ada hal menarik di sini. Yaitu inti buku ini adalah hal yang bertolak belakang tapi nggak menutup kemungkinan untuk berhubungan. Itu, menurutku bakal jadi angin segar buat ‘dunia hujan dan kenangan’ dalam buku/novel sekarang haha. Sama kalo ada semacam plot twist (?) atau klimaks yang susah nebak, itu bisa bikin kecepatan bacaku meningkat π Maklum nih kak, slow reader.
Iya, ini dari wattpad. Tapi editingnya udah bersih banget kok π. Sebenarnya ini konflik bikin nyesek sih, tapi gak tahu kenapa aku ngerasa iklim ceritanya tetap berbunga-bunga π
Aku juga berpikiran sama kalo bab-bab singkat justru membuat kecepatan membaca meningkat pesat. Aku pernah membaca buku setebal 400++ dengan 100 bab tapi selesai dalam waktu singkat karena memang tiap bab rata-rata 5 halaman bahkan kurang. *curhat*π
Pelangi kan phobia hujan, aku pernah baca jika orang phobia terhadap sesuatu bisa disebabkan oleh trauma masa lalu. Nah… Aku penasaran dengan phobia Pelangi apakah itu bawaan dari lahir atau ada kenangan buruk di masa lalunya bertepatan dengan hujan turun? Aku juga ingin tahu bagaimana cara Gilang dan Pelangi menyatukan perbedaan mindset yg kontras ttg hujan? Ini daya tarik novel ini…π
Sebelumnya mantull bener fotonya, Bang Ge ππ
Seru dan emang bikin baper sih kalau baca cerita anak SMA yang nggak full romansa doang, tapi tetap ada konflik dan bagian-bagian khas anak SMA yang bikin kita flashback ke masa remaja. Btw, cover dan layout dari penerbit ini selalu cakep dan nggak pernah mengecewakan sih
Ini reviewnya super lengkap yak, enak baca reviewan yang kayak gini hehe.
Si Pelangi yang takut hujan dan Gilang yang suka hujan, euuum cocok gitu yaa kak. Aku ngarepnya sih phobianya oelangi bisa sembuh karena dibantu Gilang masa wkw, gemash gitu yaa sama mereka. Jadi makin penasaran sama novel ini
Aku langsung paham di bagian “jadi pengen baca spin off semua tokoh”, hahaha. π Dan “second male lead” di Drama Korea! Langsung paham seketika, dan sedih seketika karena nasib mereka ya udah gitu weh. :”) Lalu, tokoh yang muncul sekilas tapi berperan penting, itu patut diapresiasi! Adalah suatu tantangan tersendiri untuk bikin tokoh cerita yang cuma sampingan tapi punya peran penting.
Jadi makin penasaran sama cerita Pelangi, Gilang, dkk. Apalagi cover-nya emang eye-catching. Gloomy, tapi romantis! Yah, bias juga sih karena aku suka warna cover-nya dan suka hujan. xD Thanks for the review, Kak!
Kalau di ask author aku salfok sama usia penulisnya. Di sini malah salfok sama payung kembang-kembangnya Bang Gea. πππ
Pertama aku baca cerita ini dari wattpad. Jujur aku nangis bacanya. Aku suka banget sama karakter Pelangi disini karena walaupun dia sebenarnya sedih dia tetap menunjukan keceriaan nya di depan orang lain.
Aaahhh. Cukup! Pengen bacaaaa
Makasih loh reviewnya, Bang. Bikin diriku makin ngiler. Lagi butuh bacaan teen π
Suka dengan cerita yang salah satu tokohnya (yang cewek atau cowok) itu ceria, blak-blakan. Apalagi kalau misal yang suka ngejoke gitu. Sering nyoba bikin tokoh kayak gitu, tapi jatuhnya garing. Aku sendiri aja enggak ketawa. ππ
Penasaran juga sama kisah SMA-nya. Banyak pula cerita yg mengangkat tentang kisah SMA, tapi kok aku merasa kisahnya beda sama kisah-kisah waktu aku SMA. Berasa enggak ada kisah yang gimana-gimana. Ah, mungkin dulu aku yang memang sepu-sepu (sekolah-pulang sekolah-pulang). ππ
Suka nama si cewek. Pelangi.
Biasanya aku nggak terlalu suka sama novel yg punya banyak tokoh dan sub plot, bikin puyeng dan nggak fokus baca jadi ngerasa nggak greget hehe.. tapi balik lagi ke cara penulis menyajikan ceritanya sih. Sepertinya beda dg novel ini, sesuai dg review kakak. Jadi pengin baca ih! Suka banget dg cerita masa-masa SMA π
nreviewnya lengkap kak.. jadi makin penasaran ama cerita nyaβ¦ apalgi di tambah sm review2 sevelumnyaβ¦.
Gimana jadinya kalo punya pluviophobia. Mana sekarang udah mulai hujan π
Aku galfok ama foto challengenya. Payungnya kembang kembang π¬
Kok aku penasaran sama endingnya setelah baca bang gea! Ada apa ya sama mereka, duh semoga aku berjodoh sama Gilang yak ahahaha.
Btw, aku salfok sama photo challengenya loh bang.