• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Category Archives: Dunia Buku

Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

15 Selasa Okt 2019

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ Tinggalkan komentar

Tag

even buku, gramedia, Gramedia Go


“Perhaps that is the best way to say it: printed books are magical, and real bookshops keep that magic alive.”
― Jen Campbell

gramediago4

Launching Gramedia Go Bersama Book Blogger dan Booktuber

Bumi berputar, kehidupan berjalan dan segala sesuatunya berubah menyesuaikan diri. Sebagai mahluk yang berada pada kasta tertinggi dalam rantai makanan, manusia harus beradaptasi dengan perubahan itu. Dan biar tetap survived, saya juga akan berusaha untuk mengimbanginya semua perubahan itu. Semuanya kecuali … digitalisasi buku. Saya bukannya anti banget dengan buku elektronik, saya juga berlangganan Gramedia Digital kok dan sesekali membeli ebook di Play Store. Tapi memiliki printed books adalah kebahagiaan tersendiri. Jadi sampai kapanpun, toko buku fisik tetap merupakan surga dunia bagi saya. Dan bicara soal toko buku, saya cuma kebayang nama Gramedia.

Dulu untuk mencapai Gramedia, saya harus berangkat ke Ibu Kota Propinsi yang jaraknya sekitar tiga setengah jam perjalanan dengan bis. Tentu saja mengunjungi Gramedia adalah sebuah kemewahan yang tak bisa rutin saya nikmati. Hikmahnya, saya jadi punya cukup waktu untuk menyisihkan uang saku untuk membeli buku yang saya inginkan. Tapi, tentu saja tidak semua keinginan saya tercapai. Seringkali buku yang saya inginkan habis atau belum ada stocknya di Toko. Itu berarti saya harus menunggu sampai bulan berikutnya biar bisa ke Gramedia lagi.

Sedih nggak sih?

Zaman sekarang mungkin drama kayak gini nggak akan terjadi lagi. Soalnya sudah banyak banget toko buku online yang tinggal di klik dari rumah. Bahkan sudah tersedia fasilitas Pre order dari penerbit dan penulis kesayangan. Tapi, saya tetap lebih memilih mengunjungi Gramedia langsung. (Book lover pasti ngerti gimana rasanya berada di antara rak-rak penuh buku baru). Yah walaupun untuk daerah saya, harga bukunya lebih mahal dari Pulau Jawa :(. Wajar sebenarnya, karena distribusi buku ke Gramedia di daerah butuh waktu dan biaya lebih banyak.

Namun sesayang-sayangnya saya sama Gramedia, tetap keki juga kan kalau udah datang jauh-jauh ke sana tapi buku incaran kita belum nyampe. Pas minggu depan balik lagi, stocknya malah abis. Kalau udah kayak gini mau nyalahin siapa? salah mbak-mbak yang jaga Gramednya? Salah presiden? Salah gue? Salah tem–teman-teman gue?

gramediago logo

Saya gak pernah nyangka kalau ternyata hal ini juga sudah dipikirkan pihak Gramedia sejak lama. Dan kemarin, tanggal 14 Oktober 2019, saya berkesempatan menghadiri Mini Launching Gramedia Go di Gramedia Pondok Indah Mall. Gramedia Go adalah inovasi terbaru yang akan menyelesaikan masalah-masalah kita di atas.

Mengenal Gramedia Go

Gramedia Go adalah inovasi terbaru hasil kerja sama Toko Buku Gramedia dengan Gramedia Digital Nusantara. Layanan ini menggabungkan  kenyamanan belanja di toko fisik Gramedia dengan kemudahan belanja di situs Gramedia.com. Ilustrasinya begini, kamu ke toko Gramedia terdekat untuk membeli buku incaranmu, sekalian cuci mata. Kalau misalnya buku yang kamu cari nggak ada stocknya di outlet itu, kamu bisa manfaatin fasilitas Gramedia Go.

Nanti akan ada petugas yang membantumu memesankan judul yang kamu cari via Gramedia.com dan bukunya akan langsung dikirimkan. Jadi kedatangan kamu ke Gramedia gak sia-sia. (Sebenarnya kunjungan ke toko buku gak pernah sia-sia juga ya 😀) Dan berita bagusnya, harga yang dibandrol bakalan SAMA SE-INDONESIA. Jadi nggak ada lagi ketidakadilan bagi booklover di luar Pulau Jawa.

Saat ini ada dua layanan yang disediakan Gramedia Go (dan masih akan berkembang ke depannya) :

  •  Order From Store. Ilustrasinya seperti yang kujelaskan pada paragraf sebelum ini. Saat kamu nggak menemukan buku yang kamu cari di outlet. Petugas Gramedia Go akan membantumu memesan buku tersebut via Gramedia.com dan kamu bisa melakukan pembayaran di toko. Saat ini ada promo potongan ongkis kirim sampai 10.000 rupiah loh. Aku dan beberapa teman bookstagram sudah ada yang mencooba fitur ini kemarin dan ada  beberapa orang yang pesanannya sudah sampai. Layanan ini sudah tersedia di seluruh Gramedia di Indonesia.

  •  Pick Up In Store. Ini khusus buat kamu yang udah pesan via Gramedia.com (atau pesan di outlet via Gramedia Go) tapi masih mau mangkas ongkos kirim. Kamu bisa jemput bukunya ke Store terdekat. Tapi untuk saat ini, layanan ini baru diuji coba di Gramedia Matraman. Sabar ya :), manfaatin promo potongan ongkir aja dulu. Cuma sampai tanggal 31 Oktober ini loh. Dan siapa tahu, setelah promo free ongkir berakhir, layanan Pick Up In Store bisa segera menjangkau semua outlet Gramedia.

Tutorial Menggunakan Layanan Gramedia Go

Bener kan? inovasi Gramedia ini menguntungkan banget. Terutama buat teman-teman dari luar Pulau Jawa. Kalau masih bingung, nih aku kasih tutorial menggunakan layanan Gramedia Go :

gramedia go12

Mencoba fitur Gramedia Go

  1. Kunjungi Gramedia terdekat. Kalau lagi gabut, gakk masalah juga mampir ke gramedia di kota sebelah.
  2. Cari dulu yang kamu cari di tokonya. Kalau malas muter-muter, bisa manfaatin komputer yang tersedia di setiap sudutnya.
  3. Kalau emang stocknya masih nggak ada, baru deh cari mas/mbak yang bertugas menjalankan Gramedi Go. Ada ciri khasnya kok, mereka pakai efron Oranye kayak di foto ini nih :
  4.  Ikuti instruksi yang diberikan petugasnya
  5.  Lalu pilih metode pembayaran yang kamu mau. Bisa cash, debit dan lainnya.
  6.  Minta struk pembayaran sebagai bukti transaksi kamu berhasil. Ingat, minta struknya aja ya. Nomor mbaknya jangan ikut diminta. Jangan Ganjen!!
  7.  Kalau udah selesai, silahkan pulang dan tunggu bukunya datang sambal rebahan.

Blogtour : Asrama (Review + Giveaway)

03 Jumat Nov 2017

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ Tinggalkan komentar

Tag

blogtour, horror, penerbit haru, review, review novel


23154820_10212079612438842_8728093397265251551_o

Blurb

Kalau manusia masih bisa kita lawan, tapi kalau yang ‘lain’ susah
Dahlia punya ide cemerlang untuk pindah sekolah dari desa ke sebuah asrama putri. Namun, asrama itu ternyata dikuasi oleh geng-geng yang sangat kejam dan semena-mena. Baru saja datang, loker Dahlia sudah dimasuki barang-barang aneh, bahkan tindakan mereka semakin menjadi-jadi setiap harinya

Bertekad membalas dendam, Dahlia dan teman-teman sekamarnya pun bermain-main dengan permainan terlarang. Hanya saja, siapa yang bisa menjamin permainan itu tidak akan balik menyerang mereka?

Belum lagi, asrama itu sepertinya menyimpan sebuah rahasia. Rahasia yang bisa membuat nyawa mereka melayang.

Keterangan Buku

asrama2Judul : Asrama

Penulis : Muhammad Fatrim

Editor : Th. Arie Prabawati

ISBN : 9786026383273

Penerbit : Penerbit Haru

Tahun terbit :September, 2017

Format : 296 halaman Paperback

My Review

Cerita dan plot : ****

Setelah melalui perdebatan dan sedikit drama dengan orang tuanya, Dahlia berhasil masuk ke sebuah sekolah asrama yang diinginkannya. Di asrama itu, Dahlia akan menghuni kamar nomor 206. Dahlia mendapat tiga orang teman sekamar yang akan menjadi sahabat-sahabatnya. Mereka adalah May, lena dan Farah.

Tapi sayangnya di asrama itu terdapat “kasta-kasta” yang mengkotak-kotakkan siswanya. Ada geng Queen yang berkuasa, geng Princess yang berada di bawah geng Queen dan sisanya disebut slave. Murid-murid yang masuk kasta slave sering menjadi bulan-bulanan geng queen. Dahlia dan sahabatnya termasuk salah satu korban. Karena ingin membalas dendam, Dahlia dan teman-temannya memainkan sebuah permainan pemanggil arwah.

“Sebelum itu aku ingin kalian pikirkan baik-baik, karena apa yang kita minta nggak bisa ditarik. Sekali kita melangkah, nggak ada jalan kembali. Ingat!” (hal-49)

Namun sejak saat itu, dahlia sering melihat penampakan-penampakan misterius. Belum lagi mimpi buruknya tentang wanita bernama Angel datang lagi. Tak cukup dengan urusan “mahluk halus” itu, Dahlia juga masih harus dibingungkan dengan teman sekelasnya yang suka muncul dan menghilang secara tiba-tiba, Maria. Maria sering mengucapkan hal-hal yang tidak dimengerti Dahlia. Juga tentang Pak Darus, tukang kebun yang terlihat mencurigakan. Apa yang sebenarnya terjadi di asrama itu?

Cerita tentang asrama berhantu bukanlah hal baru, tapi dalam novel ini penulis menggabungkannya dengan urban legend yang ada di Malaysia – yang juga sering kudengar di daerahku. Hal itu yang membuatku menyukai novel ini. Seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi, aku takjub dengan cara penulis mengeksekusi hubungan dari puzzle-puzzle tersebut. Lalu mengkotakkannya pada satu cerita yang utuh.

Gimmik-gimmik adegan horrornya kujamin bisa bikin bulu kuduk merinding, bahkan bagi yang bukan penakut sekalipun. Tapi seperti yang kutulis di atas, aku justru lebih terpesona dengan twist-twistnya. Tadinya aku sempat bingung, akan dibawa ke mana cerita ini. Tapi begitu aku berhasil memecahkan hubungan ke semua peristiwa itu, aku jadi bertepuk tangan sendiri.

“Kamu mau keluar atau kamu sudah tahu?” (hal. 55)

Karakter dan Perkembangan Karakter : ****

Dahlia sebagai tokoh utama dalam cerita ini berhasil menyampaikan cerita sesuai keinginan penulisnya. Karakternya konsisten sejak awal. Walaupun aku masih belum mengetahui apa motivasi Dahlia ingin pindah ke sekolah asrama itu. Tapi itu bukan masalah besar.

Selain Dahlia, jalinan misterinya juga dibangun kuat oleh May, Lena, Farah, Maria, Ira juga dari anak-anak queen dan Princess. Mereka semua berhasil mengecohku selama hampir satu buku. Ada juga Adam yang jadi “crush” Dahlia. Dan kujamin akan jadi idola para pembaca cewek juga :D.

Twist dan Ending : ***

Kalau diibaratkan film horror, penulis menutup kisahnya dengan cara menggabungkan pakem film horror religi klasik dengan tren film-film modern. Maksudku kalau dalam film klasik, ending berarti benar-benar selesai sementara dalam film modern biasanya lebih suka memberikan ending terbuka. Maka novel ini gabungan dari keduanya. Loh koq? :D. Supaya gak penasaran kamu baca sendiri aja. Yang jelas aku cukup puas dengan ending seperti ini. Pertanyaan terbesarku saat membacanya sudah terjawab di akhir.

Twist-twistnya juga cukup membuatku terkejut, walaupun sebenarnya penulis menyisakan detail-detail kecil jika kita teliti. Rasanya pengen kubagi di sini deh, tapi nanti spoiler.

Terjemahan dan Tata Bahasa : ****

Seperti biasa, terjemahan haru tak pernah mengecewakan. Pun dalam novel ini, istilah-istilah slank Malaysia juga dibiarkan tanpa terjemahan. Sebagai gantinya kita dikasih tahu maknanya lewat footnote.

Cover : ****

Aku lebih suka cover versi penerbit haru. Mewakili isi cerita dan seremnya dapet.

Giveaway

Kalau kamu pengen baca juga, novel ini sudah tersedia di toko buku lo. Atau kamu bisa coba peruntungannya dengan mengikuti giveway di fanpage penerbit haru di akhir blogtour nanti. Ayo intip dulu syaratnya :

  1. Punya alamat pengiriman di Indonesia
  2. Follow Twitter @penerbitHaru, serta Instagram-nya @penerbitharu
  3. Share info link blogtour + giveaway #NovelAsrama ini di sosmed kalian (boleh di sosmed apa saja; Twitter, IG, FB dll) dan mention 2 temanmu yang sekiranya tertarik untuk ikutan blogtour ini, sertakan juga hastag #NovelAsrama (wajib).
  4. WAJIB LIKE FANPAGE @penerbitharu. Karena d akhir event blogtour Asrama akan ada GIVEAWAY FINAL di fanpage penerbit pada tanggal 07 Nov 2017 dan syarat untuk bisa ikutan giveaway-nya adalah kalian wajib mengumpulkan semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di setiap host blogtour-nya.
Pertanyaan dari aku adalah:
“Selama tinggal di Asrama, Dahlia tinggal di kamar nomor berapa?”
Untuk menjawab dan mencari tahu semua pertanyaan dari host blogtour Novel Asrama, kalian bisa langsung klik link blog dari semua host dibawah ini.
Banner Blogtour
  1. Pida Alandrian | 28 Oktober

Link Blog: https://collection-of-book.blogspot.co.id/

  1. Diana Fitri | 30 Oktober

Link Blog: http://www.dipiwarawiri.com/

  1. Fuada Nisa | 01 November

Link Blog: http://ulasannisaa.blogspot.co.id/

  1. Gea Harovansi | 03 November

Link Blog: https://bugot.wordpress.com/  (KALIAN SEDANG ADA DISINI)

 

  1. Sapta Resita Putri | 05 November

Link Blog: https://septandbooks.blogspot.co.id/

Bulan : Rahasia Festival Bunga Matahari

13 Kamis Okt 2016

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 1 Komentar

Tag

#resensipilihan, fantasy, gramedia, resensi novel bulan, review novel bulan, serial bumi, tere liye


Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.

Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang dia simpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan dengan tangannya.

Namanya Seli. Dan tangannya bisa mengeluarkan petir.

bulan1Ra dan kedua temannya (Seli dan Ali) kembali menjalani kehidupan layaknya anak SMA pada umumnya. Meskipun sejak kepulangan mereka dari Klan Bulan, banyak rahasia yang mencuat ke permukaan. Ra masih penasaran dengan identitas kedua orang tuanya, tapi tidak siap untuk menanyakan hal itu pada mama papanya. Seli lebih beruntung, ternyata mamanya yang dokter itu memang salah satu keturunan klan matahari yang mengungsi ke Klan Bumi. Dan sama seperti Seli, mamanya juga mewarisi kekuatan petir seperti Seli, walaupun tidak besar. Sementara Ali semakin tidak sabaran untuk memulai petualangan berikutnya.

Setelah hampir jenuh menjadi remaja biasa, miss Selena datang membawa misi baru untuk mereka bertiga. Kali ini mereka akan mengunjungi tanah leluhur Seli, Klan Matahari. Kedatangan mereka bertepatan dengan berlangsungnya festival bunga matahari. Yaitu ajang untuk menemukan kuncup bunga matahari yang pertama kali mekar. Di luar dugaan rombongan mereka disambut dengan hangat.

Kunjungan yang tadinya hanya sekedar diplomasi itu berubah jadi ajang pertempuran berbahaya bagi Ra dan teman-temannya. Dewan konsul Matahari memaksa tamu dari Klan Bulan untuk menyertakan anggotanya mengikuti festival Bunga Matahari. Awalnya Av dan Miss Selena, sebagai orang dewasa dalam team itu tidak setuju. Namun delegasi dan kerja sama mereka terancam dibatalkan. Maka diutuslah Ra bersama Ali, Seli dan Ilo (dari klan Bulan) untuk mengikuti festival itu.

Mereka dibekali hewan tunggangan Empat ekor harimau salju sebagai kendaraan mereka selama festifal. Mereka menghadapi medan berbahaya dan binatang buas di hutan hutan yang siap menyerang meraka. Yang tidak mereka tahu adalah motivasi kenapa mereka “dipaksa” mengikuti festival ini.

My opinion

Installment kedua dari serial Bumi ini jauh lebih seru dari buku pertamanya, Bumi. Disini perkembangan karakter dan chemistry diantara mereka semakin kuat. Ra, Seli, Ali dan Ilo saling melengkapi satu sama lain. Ra yang masih ragu ragu dengan kekuatan yang dia miliki, Seli yang polos, Ali yang slengean tapi jenius serta Ilo, sebagai anggota baru di kelompok mereka menjadi penengah yang kalem dan penuh perhitungan.

Penggambaran Tere Liye tentang dunia Klan Matahari sangat luar biasa. Selain itu ia juga menyisipkan alasan ilmiah untuk menjelaskan alasan dari dunia-dunia dan peristiwa ajaib yang ia ciptakan. Sehingga novel ini lebih cocok disebut science fiction daripada fantasy.

Tokoh-tokohnya remaja berusia lima belas tahun. Dan konfliknya walaupun melibatkan politik masih sesuai dengan pembaca remaja. Tidak seperti beberapa novel dystopia yang pernah saya baca, yang “memaksa” para tokoh remaja menyelesaikan masalah kudeta yang sangat rumit. Novel Bulan ini justru lebih masuk akal. Ra cs sebagai pahlawan di cerita ini, tapi mereka menjalankan “porsinya”. Sedangkan bagian lain yang jadi urusan orang dewasa diurus oleh mereka yang lebih berpengalaman. Sepertinya saya hanya bisa menyamainya dengan novel Harry Potter karangan JK Rowling soal itu.

Tere liye juga sama sekali tidak meninggalkan lubang lubang yang membuat kita kebingungan dalam alurnya. Semua ada penjelasannya. Meskipun ada beberapa yang masih menjadi misteri (tapi masih sesuai dengan logika). Tidak ada istilah kebetulan, semuanya dieksekusi dengan tepat.

Endingnya juga menarik. Penyelesaian masalahnya tidak terburu-buru. Membuat pembaca puas sekaligus tak sabar menunggu kelanjutannya. Lima bintang untuk novel ini.

Judul Buku            : Bulan (Bumi #2)bulan2

Penulis                  : Tere Liye

ISBN                       : 9786020332949

Penerbit                : Gramedia Pustaka utama

Tahun terbit           : Maret, 2015

Format                   : 400 halaman Paperback

Genre                    : Fantasy, Teen

 

 

In a Blue Moon

14 Kamis Jan 2016

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 3 Komentar

Tag

gramedia, ilana tan, in a blue moon, metropop, romance


25053346“Apakah kau masih membenciku?”
“Aku heran kau merasa perlu bertanya.”

Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu—oh, bukan!—melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.

Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang—ini sangat jarang terjadi, tentu saja—kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.

Makin hari minat baca makin menurun, tapi semangat menimbun gak ikut turun -“___-. Padahal waktu luang makin banyak. Jadi saya putuskan untuk memulai lagi dengan buku-buku yang “ringan”, kayak novel ini. Apalagi tokoh utamanya seorang chef dan seorang baker :). Pengalaman saya membaca buku-bukunya Ilana Tan gak buruk, tapi nggak luar biasa juga. Boleh dikatakan memang pas buat ngisi waktu luang aja :D. Dan sepertinya keputusan saya cukup tepat, karna buku ini berhasil saya selesaikan beberapa jam saja dan saya gak harus ikut kebawa wmosi juga ngikutin kisahnya.

Hampir keseluruhan novel diisi dengan yang manis-manis aja. Kayak makan harum manis gitu. Enak sih, tapi kalau kebanyakan bikin eneg juga kan? Saya sempat berpikir, jangan-jangan ini bakalan kayak Sunshine Becomes You juga, konflik sebenarnya ada di bab bab terakhir. Di sepertiga terakhir saya mulai khawatir, siapa nih yang bakal “sakit”? Untungnya sampai akhir kisah, tokoh-tokohnya masih baik-baik saja. ^_^

Walaupun minim konflik, tapi menurut saya endingnya lebih baik begini. Penulis konsekuen memanjakan pembaca dengan kisah yang benar-benar manis. Bayangin aja lagi nonton FTV. Gak perlu mikir panjang setelah nontonnya.

Novel ini gak sampai jadi favorit, tapi saya suka. Cukup buat bikin semangat baca saya bangkit lagi. Apalagi profesi kedua tokoh mendapat porsi yang cukup di kisah ini. maksud saya, kita tahu kalau Lukas Chef yang hebat bukan dari narasinya saja. tapi juga lewat beberapa adegan di tempat kerjanya. Ditambah lagi gaya penceritaan Ilana Tan yang sederhana, bikin kisah keseharian mereka jadi lebih real aja. Ini opini saya saja, tapi buat saya ini lebih baik dari Sunshine Becomes You.

Judul Buku            : In a Blue Moon

Penulis                  : Ilana Tan

ISBN                    : 9786020314624

Penerbit                : Gramedia Pustaka utama

Tahun terbit           : April, 2015

Format                   : 320 halaman Paperback

Genre                    : Romance, metropop

 

Wishfull Wednesday #8 : And the Mountains Echoed

19 Rabu Jun 2013

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 7 Komentar

Tag

and the mountain echoed, khaled hosseini, mizan, wishful wednesday


Hoho, gak terasa udah hampir sebulan aja ngabai-in blog ini. -_- Keasikan baca sih, #ehh. Btw, ini jam 23.55 tanggal 19. Masih terhitung hari rabu kan yah :D. Jadi bisa ikutan Wishfull Wednesday juga. Aseek… Siapa tahu aja peri buku yang tiba-tiba ngabulin wishlist ku kali ini. Ibu dan Bapak Peri, jadi aku pengen bangat punya buku “And the Mountains Echoed”.

Berikut penuturan Khaled Hosseini tentang novel barunya ini:

and the mountains echoed“Tulisanku selamanya akan berpusat pada keluarga sebagai tema utamanya. Novel-novelku sebelumnya bercerita tentang kasih sayang ayah dan ibu. Novel terbaruku masih bercerita tentang keluarga dari berbagai generasi, kali ini berkisar di sekitar hubungan kakak dan adik, dan bagaimana cara mereka saling mencintai, menyakiti, mengkhianati, menghormati, dan mengorbankan diri satu sama lain,” (Mizan.com).

Kabar baiknya, terjemahan buku ini akan diterbitkan serentak di beberapa negara taun ini juga. So pasti termasuk Indonesia juga yang diwakili oleh Mizan. Cant wait… 😀

Buat kamu yang ikutan meme ini juga, begini ketentuannya :

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut sha wishlistnya di hari Rabu =)

wishful-wednesday4

← Older posts

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 1.898 pelanggan lain

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Review] 39 Langkah – John Buchan
  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

Jejak Tertinggal

bugot pada Dalam Cengkeraman Iblis
bugot pada [Book Review] Jurnal Risa…
pirnadari59@gmail.co… pada [Book Review] Jurnal Risa…
Pirna pada [Book Review] Jurnal Risa…
oiri pada Dalam Cengkeraman Iblis
Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
[Book Review] 022 - Lokalpcy
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia
Berhenti Merawat Luka : Resensi Sepatu Dahlan
Novel prof. Yohanes Surya membuat saya CLBK dengan Fisika

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Maret 2023
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 101 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...