• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: asma nadia

[Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia

25 Rabu Mar 2020

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

asma nadia, novel thriller, republika, review novel


Blurb

Ning tak hendak menjeput kematian. Ia hanya ingin membuka misteri atas lenyapnya Bidadari Ayuni, adik kembarnya yang pergi ke Jakarta hendak menjemput rezeki. Ayuni bekerja di rumah seorang nyonya kaya demi memenuhi mimpi Ibu menatap tanah sucu.

Mestinya memberi kabar bukan sesuatu yang sulit. Tapi detik ia pergi, seolah tabir gelap membungkus sempurna keberadaannya.

Ning cemas. Berbekal info seadanya, ia nekat menyusul. Di tempat yang sama—rumah di mana Bidadari Ayuni pernah bekerja, Ning justru terjebak antara keinginan untuk menelusuri jejak lenyapnya sang adik dan kejahatan yang bisa mengancam jiwa.

Akankah pertemuan dengan Iman Arif, lelaki yang selalu memandangnya dengan tatapan dalam yang mengandung kesedihan, menyumbang titik terang?

Ning harus betul-betul mengukur keberanian. Sebab, ia tak cuma berhadapan dengan nyonya rumah, tapi dengan kekuasaan yang maha besar.

Keterangan Buku

Judul : Bidadari Berbisik

Penulis : Asma Nadia

Editor : Andriyati dan TheNita

Penyelaras Aksara : Sein Arlo

Tata Letak : Wisnu Wardhana

Desainer Sampul : Resoluzy

ISBN : 9786237458494

Penerbit : Republika

Tahun terbit : Februari 2020 (cet. 1)

Format : vii + 301 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 78.000,-

My Review

“Saat Allah menumbuhkan benih jabang bayi dalam perut perempuan, yang berdenyut, hidup, dan tumbuhn Sejak itu pula, ruh sang ibu telah terbagi dalam jiwa-jiwa yang dilahirkan”, ~ (halm 10)

Konon katanya, sepasang saudara kembar dianugerahi ikatan batin yang lebih kuat dibanding saudara lainnya. Jika yang satu sakit, yang lainnya merasakan hal yang sama. Kalau yang satu berada dalam bahaya, yang satunya juga merasakan kegelisahan yang sama.

Ning dan Ayuni adalah sepasang kembar identik yang hanya berjarak beberapa menit. Meski tak terlalu serupa, tapi wajah mereka sangat mirip. Ning dan Ayuni selalu kompak satu sama lain, apalagi sejak peristiwa yang menewaskan ayah dan kakak laki-laki mereka.

Sebagai kakak (walaupun menurut medis, kembar yang lahir belakangan yang sebenarnya adalah kakak), Ning telah berkorban banyak hal. Ia mengambil tanggaung jawab sebagai tulang punggung keluarga untuk ibu dan adiknya. Ayuni juga sangat menyadari pengorbanan sang kakak. Karena itu, begitu ada tawaran untuk bekerja sebagai pengasuh di Jakarta, Ayuni langsung menerimanya. Ia ingin membuat ibunya bahagia dan meringankan beban kakaknya.

Sebenarnya saya sedang membaca buku lain saat novel ini datang. Niatnya cuma mau liat-liat dikit isinya, lalu baca belakangan. Gak tahunya malah keterusan 😁. Sejak paragraf pertama, saya sudah dibuat penasaran oleh kisah si kembar Bidadari ini. Apalagi di kata pengantarnya, saya tahu bahwa novel ini juga berkesan banget bagi mbak Asma Nadia. Selain terinspirasi dari kisah nyata, novel Bisikan Bidadari ini pernah memenangkan penghargaan dari Mastera tahun 2005.

Sayangnya masa depan yang diimpikan Ayuni tak pernah terjadi. Yang ada ia justru akan berpisah selamanya dengan keluarganya. 😭😭😭

“Selamanya kita berbagi jiwa. Kamu dalam jiwaku, dan aku dalam jiwamu”, ~ (hal. 27)

Seperti karya-karya beliau sebelumnya, plot “Bidadari Berbisik” juga sangat rapi dan ritmis. Mbak Asma mengenalkan tokoh-tokohnya dengan mendetail dan dramatis. Sehingga keputusan-keputusan yang diambil si tokoh di kemudian hari terasa masuk akal. Motivasi-motivasi tokonya jelas. Seperti mengapa Ayuni bersikeras ingin kerja di Jakarta, atau kenapa Nyonya Lili bisa sekejam itu, atau mengapa Iman Arif sangat peduli dengan kematian Ayuni?

Diksi yang digunakan Mbak Asma juga tak perlu diragukan lagi. Beberapa kali saya harus bergidik dan menarik napas karena ikut terbawa dengan ceritanya. Gimana ya jelasinnya 🙈, tapi narasi Mbak Asma itu ngena banget. Padahal seringkali bahasa yang dia gunakan itu to the point, tanpa perlu bertele-tele.

Bagian paling menegangkannya tentu saja saat klimaks menjelang akhir. Aduh, saya benar-benar ikut merasakan ketakutan Ning. Tadinya di awal keberadaan Ning di rumah Nyonya Lili seperti terlalu ‘kebetulan’, jadi saya menebak kalau ada ‘konspirasi’ di dalamnya 😁. Ternyaya saya benar sekaligus salah 🙈. Plot twist juga deh pokoknya. Yang pasti saya senang sekali karena Mbak Asma Nadis kembali menulis novel dengan sentuhan thriller seperti ini. Terakhir kali saya baca karya beliau dengan genre thriller itu Pedantren Impian, yang merupakan novel favorit saya. Tapi saya agak keceea dengan versi filmnya 😭, karena melenceng banget dari cerita di novel. Semoga kalau cerita ini difilmkan juga gak terlalu dimodif ya mbak. Hehe

Sebenarnya, cerita di novel ini rawan banget menjadi stereotip pada etnis tertentu. Tapi hal ini telah dipikirkam oleh mbak Asma sebelumnya. Jadinya, lewat percakapan beberapa tokohnya, berulang-ulang disebutkan bahwa tidak semua kelompok A begitu. Satu hal lagi yang menjadi nilai plus novel ini.

Mbak Asma juga coba menjelaskan tentang fenomena supranatural (seperti hantu) yang sesuai dengan aqidah. Penting banget sih ini menurutku supaya kita gak salah kaprah mengartikan kemunculan mereka.

Yang agak kusayangkan cuma blurb di belakang buku yang bercerita “terlalu banyak”. Menurutku kalau beberapa hal disimpan sebagai kejutan yang baru kita tahu setelah baca akan lebih menarik.

My Rating : 4/5 🌟

Teror Meter : 3.5/5 👻




17 Cara Melukis Sakinah Bersamamu

23 Senin Jul 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ Tinggalkan komentar

Tag

asma nadia, religi, sakinah bersamamu


Judul                 : Sakinah Bersamamu

Penulis              : Asma Nadia

Editor                : Thenita
Tahun Terbit      : Oktober, 2011 (cetakan ke sembilan)
Jumlah halaman:344
Penerbit             : Asma Nadia Publishing House

“Kenapa kita menikah bang?”, tanyaku suatu hari.

Kau menjawab mantap, tanpa sebersitpun keraguan.

“Sebab tanpamu tak ada pernikahan bagiku”

Ketika awal-wal buku ini keluar, saya terus dilanda keraguan antara ingin membeli dan tidak. Alasannya karena tentu saja ini adalah buku tentang pernikahan. Memang ini berupa kumpulan cerpen. tapi di tiap cerpennya ada pembahasan tentang bijak berumah tangga (semacam penyuluhan). Tapi toh, akhirnya saya beli juga. Karena memnag Asma Nadia selalu menawarkan hal baru di tiap karya-karyanya.

“Jika cinta enyah dari matamu,camkanlah! Itu tak menghapus bayanganmu sedikitpun dari mimpi yg kupunya”

Buku ini berisi 17 cerita pendek bertema seputar kehidupan rumah tangga. Mbak Asma mengangkat berbagai polemik yang terjadi antara pasangan suami istri. Seperti istri yang suka ngambek, suami yang tidak romantis, orang ketiga, clbk, sampai istri yang terlau sederhana. Memang semuanya tak selalu manis. Namun dalam goresan tangan Asma Nadia, semuanya tetap dinarasikan dengan indah. Sebagian besar cerpennya sudah pernah saya baca di buku-buku mbak Asma yang lain. Tadinya saya pikir akan ada cerpen “Cinta Laki-laki Biasa” juga, tapi ternyata tidak ada. Cerpen ini saya baca waktu SMA, sumpah touching banget. Tapi bukan berari cerpen-cerpen di buku ini gak keren ya, ke-17 cerpen ini bagus-bagus koq. diantaranya ada beberapa yang menjadi favorit saya.

“cinta yg kita punya tak ubahnya sepasang tangan menengadah yg satu selalu menatap rindu kpd yang lain”

Mata Yang Sederhana. Bercerita tentang seorang suami yang punya istri solehah dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Tapi sikap istrinya benar-benar baik kebangetan.  Sampai-sampaiu si suami merasa hanya menjadi mesin pencetak uang, di rumah ia diperlakukan paling istimewa. Bayangkan saja, anak kami tiga orang. Dan aku benci sebab seringkali merasa sebagai si bungsu dari tiga anak-anakku. Bahkan anak-anak masih memiliki tugas ini itu di rumah. Hanya aku yang tidak. (hal.21). elain itu si sitri terlalu seserhana, sehingga mulai tidak menarik di mata suaminya. maka dimulailah petualngan konyol sang suami bersama teman-temannya menghilangkan kejenuhan itu.

Dua Puluh Tahun Cinta. Bercerita tentang seorang perempuan yang tiba-tiba saja dilanda kebingungan. Karena seorang laki-laki yang dihormatinya tiba-tiba mengatakan cinta. Padahal ia dan laki-laki itu sama-sama sudah menikah.

“Bertemu denganmu, mimpiku menjadi kenyataan.

Bertemu dengan orang lain setelah kamu, mimpiku yang jadi kenyataan berubah jadi mimpi-mimpi lagi.”

Cerita Tiga Hari. Cerita tentang seorang sopir yang sangat setia kepada keluarganya. Namun di luar sana ada banyak sekali godaan, bahkan untuk laik-laki paling soleh sekalipun.

Sakinah Bersamamu. Zaqi dan Riri hidup berbahagia. Sampai suatu hari Zaqi minta izin untuk menikah lagi. Riri tidak menolak tidak pula mengiyakan. Hanya saja sejak itu sampai bertahun-tahun ia mendiamkan Zaqi. Zaqi pun seolah-olah melupakan masalah itu, ia kembali mencurahkan perhatiannya pada Riri sampai bertahun-tahun. Tak ada yang tahu apakah pernikahan itu benar-benar terjadi atau tidak, hingga suatu hari…

“Jika kau tanya kenapa aku memilihmu

Itu karena Allah memberiku cinta yang ditujukan kepadamu.”

Tiga cerpen itu yang paling melekat di hati saya, walaupun cerpen lainnya tak kalah menyentuh. saya sengaja melewati bagian pembahasannya. Namun pada satu cerita sempat terbaca juga. dan walhasil muka saya bersemu-semu sendiri :D. Mbak Asma memang luar biasa deh pokoknya. Jadi tanpa basa-basi lagi langsung saya serahkan bintang empat untuk buku ini.

cinta mestinya bagai sepasang sayap yang membawa kita terbang tinggi.

cinta mestinya bagai udara yang membuat kita selalu memiliki harapan.

tapi cinta juga mestinya bagai lukisan yang tak kunjung selesai, dengan begitu kita tak pernah meninggalkannya.

About the Author

Asma Nadia adalah salah satu penulis best seller paling produktif selama sepuluh tahun terakhir. Bukunya sudah lebih dari 50 buah, dan semuanya menunjukkan penjualan yang memuaskan. Berkali-kali memenangkan penghargaan nasional dan reginal di bifang kepenulisan. Diantaranya, Adikarya Award tahun 2000, 2001 dan 2005, IBF award 2008 dan masih banyak lagi lainnya. Beberapa karyanya sudah diadaptasi ke layar lebar. Ia juga merupakan pendiri dan CEO Asma Nadia Publishing House. Selain itu ia juga memiliki banyak usaha di bidang lain.

FYI

1. Asma Nadia selalu menyebut-nyebut terima kasih kepada gurunya, Helvy Tiana Rosa pada hampir setiap bukunya. Helvy sendiri adalah kakak kandungnya.

2. Siapa sangka dulunya mbak Asma Nadia pernah menderita penyakit yang lumayan berat. Namun semua itu berhasil dilaluinya.

3. ANPH adalah perusahan penerbitan yang dirintisnya sendiri dengan bejerja sama dengan Gramedia sebagai distributornya. Buju-buku ANPH banyak yang best seller (luar biasa mengingat ph ini masih sangat muda)

4. Suami mbak Asma nadia, Isa Alamsyah juga menulis buku dan juga best seller. Anak-anaknya juga telah menerbitkan buku di usianya yang masih sangat muda.

5. Asma Nadia juga merintis rumah bacaan untuk anak-anak kurang mampu.

6/ Di buku ini juga ada cerpen salah satu peserta workshop kepenulisan Asma Nadia.

(Resensi) 17 Catatan Hati : Ummi

23 Senin Apr 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 3 Komentar

Tag

17 catatan hati ummi, asma nadia, film ummi aminah, ridha ummi ridhanya Allah, ummi aminah


Judul                     : 17 Catatan Hati : Ummi – Ridha Ummi, Ridhanya Allah

Penulis                  : Asma Nadia

Penerbit                 : Republika

Tahun Terbit          : Januari 2012

Bila ada penulis yang tetap eksis selama belasan tahun dan tetap idealis untuk bertahan di tema-tema religi, Asma nadialah orangnya. Dan hampir semua bukunya selalu sukses di pasaran. Bisa dipastikan buku ini pun akan bernasip sama. Selama menyelesaikan tiga novel dalam buku ini, saya terbius oleh indahnya permainan kata Asma Nadia. Belum lagi, kutipan-kutipan manis yang selalu hadir di tiap bab pada novel pertama. (Ridha Ummi, ridhanya Allah).

Coba bayangkan, siapa yang gak melting coba baca kutipan-kutipan berikut ini :

“Dengan menatap lautan di matamu bisa kurasakan apakah aku berada di surga atau neraka.”

“Lebih banyak luka dibanding cinta pada hasrat yang tersesat”

“Menikah membuka banyak ruang kebahagiaan. Tetapi juga bisa menjadi penjara bagi banyak kesedihan”

“bahkan meski cinta sendiri yg datang menyapa, diperlukan banyak hal untk memaknainya”

Silahkan baca sendiri bukunya untuk baca lebih lanjut. Benar-benar deh si mbak yang satu ini.

Eh, pasti pada bingung karena tadi saya tulis tiga novel ya. Ehm, bukan Asma Nadia namanya kalu biasa-biasa saja. Buku ini berisikan tiga novel dan sepuluh cerita pendek bertemakan Ummi/Ibu.

Novel pertama (berjudul sama dengan judul buku) sebenarnya merupakan adaptasi dari film aditya Gumai berjudul “Ummi Aminah”. Tapi, bahkan meski sudah menonton filmnya. Membaca Novel ini tetap akan membuat anda terhanyut. Karena asma Nadia memang seorang Story teller yang luar biasa.

Seperti judulnya, novel ini berisikan bab-bab pendek berisikan catatan hati beberapa tokoh sentral (tapi bukan semacam catatan harian gitu, sudut pandangnya tetap sudut pandang orang ketiga). Melalui narasi Asma Nadia, kita jadi bisa ikut merasakan emosi masing-masing tokoh. Seperti abah yang tak bisa menyembunyikan sikap dinginnya terhadap Zidan yang sangat feminin. Tapi diam-diam abah selalu berdoa agar Zidan bisa jadi laki-laki jantan seperti abang-abangnya. Bahkan, meski ia tak sempat melihat hal itu terjadi. Juga kegalauan Zarika yang selalu terlibat dengan laki-laki yang salah.

Novel kedua berjudul “Cinta Dalam 99 Nama-Mu”, lebih singkat dari novel pertama. kisah berfokus pada dua tokoh central. Duan wanita yang nasibnya sangat berbeda, namun mereka sama-sama sedang dalam perjalanan menuju Tuhan.

“Lebaran di Rumah Abah” yang merupakan novel terakhir bercerita tentang keadaan seorang ayah sepeninggal istrinya. Bagaimana kematian sang istri membuatnya trauma, dan membuat hubungan dengan anak-anaknya merenggang.  Hingga suatu permasalahn yang membuat abah berhasil menghilangkan traumanya.

Selain tiga novel itu, masih ada sepuluh cerita pendek lagi bertema serupa yang ditulis Asma Nadia dalam rentang tahun 1995-2011. Sebagian besarnya sudah pernah saya baca, karena kebetulan saya punya banyak buku karangan Asma Nadia, termasuk beberapa antologi cerpen.

Buku manis ini sangat direkomendasikan untuk melepas dahaga kita akan kerinduan pada sosok bernama ibu. Cocok juga diberikan sebagai kado untuk ibunda tercinta. Lima bintang untuk novel ini. 😀

Sumber gambar : Boleh.Cinema, Buku Kita

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 1.898 pelanggan lain

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Review] 39 Langkah – John Buchan
  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

Jejak Tertinggal

bugot pada Dalam Cengkeraman Iblis
bugot pada [Book Review] Jurnal Risa…
pirnadari59@gmail.co… pada [Book Review] Jurnal Risa…
Pirna pada [Book Review] Jurnal Risa…
oiri pada Dalam Cengkeraman Iblis
Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
[Book Review] 022 - Lokalpcy
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia
Berhenti Merawat Luka : Resensi Sepatu Dahlan
Novel prof. Yohanes Surya membuat saya CLBK dengan Fisika

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Maret 2023
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 101 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...