• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: blogtour

Blogtour : Asrama (Review + Giveaway)

03 Jumat Nov 2017

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ Tinggalkan komentar

Tag

blogtour, horror, penerbit haru, review, review novel


23154820_10212079612438842_8728093397265251551_o

Blurb

Kalau manusia masih bisa kita lawan, tapi kalau yang ‘lain’ susah
Dahlia punya ide cemerlang untuk pindah sekolah dari desa ke sebuah asrama putri. Namun, asrama itu ternyata dikuasi oleh geng-geng yang sangat kejam dan semena-mena. Baru saja datang, loker Dahlia sudah dimasuki barang-barang aneh, bahkan tindakan mereka semakin menjadi-jadi setiap harinya

Bertekad membalas dendam, Dahlia dan teman-teman sekamarnya pun bermain-main dengan permainan terlarang. Hanya saja, siapa yang bisa menjamin permainan itu tidak akan balik menyerang mereka?

Belum lagi, asrama itu sepertinya menyimpan sebuah rahasia. Rahasia yang bisa membuat nyawa mereka melayang.

Keterangan Buku

asrama2Judul : Asrama

Penulis : Muhammad Fatrim

Editor : Th. Arie Prabawati

ISBN : 9786026383273

Penerbit : Penerbit Haru

Tahun terbit :September, 2017

Format : 296 halaman Paperback

My Review

Cerita dan plot : ****

Setelah melalui perdebatan dan sedikit drama dengan orang tuanya, Dahlia berhasil masuk ke sebuah sekolah asrama yang diinginkannya. Di asrama itu, Dahlia akan menghuni kamar nomor 206. Dahlia mendapat tiga orang teman sekamar yang akan menjadi sahabat-sahabatnya. Mereka adalah May, lena dan Farah.

Tapi sayangnya di asrama itu terdapat “kasta-kasta” yang mengkotak-kotakkan siswanya. Ada geng Queen yang berkuasa, geng Princess yang berada di bawah geng Queen dan sisanya disebut slave. Murid-murid yang masuk kasta slave sering menjadi bulan-bulanan geng queen. Dahlia dan sahabatnya termasuk salah satu korban. Karena ingin membalas dendam, Dahlia dan teman-temannya memainkan sebuah permainan pemanggil arwah.

“Sebelum itu aku ingin kalian pikirkan baik-baik, karena apa yang kita minta nggak bisa ditarik. Sekali kita melangkah, nggak ada jalan kembali. Ingat!” (hal-49)

Namun sejak saat itu, dahlia sering melihat penampakan-penampakan misterius. Belum lagi mimpi buruknya tentang wanita bernama Angel datang lagi. Tak cukup dengan urusan “mahluk halus” itu, Dahlia juga masih harus dibingungkan dengan teman sekelasnya yang suka muncul dan menghilang secara tiba-tiba, Maria. Maria sering mengucapkan hal-hal yang tidak dimengerti Dahlia. Juga tentang Pak Darus, tukang kebun yang terlihat mencurigakan. Apa yang sebenarnya terjadi di asrama itu?

Cerita tentang asrama berhantu bukanlah hal baru, tapi dalam novel ini penulis menggabungkannya dengan urban legend yang ada di Malaysia – yang juga sering kudengar di daerahku. Hal itu yang membuatku menyukai novel ini. Seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi, aku takjub dengan cara penulis mengeksekusi hubungan dari puzzle-puzzle tersebut. Lalu mengkotakkannya pada satu cerita yang utuh.

Gimmik-gimmik adegan horrornya kujamin bisa bikin bulu kuduk merinding, bahkan bagi yang bukan penakut sekalipun. Tapi seperti yang kutulis di atas, aku justru lebih terpesona dengan twist-twistnya. Tadinya aku sempat bingung, akan dibawa ke mana cerita ini. Tapi begitu aku berhasil memecahkan hubungan ke semua peristiwa itu, aku jadi bertepuk tangan sendiri.

“Kamu mau keluar atau kamu sudah tahu?” (hal. 55)

Karakter dan Perkembangan Karakter : ****

Dahlia sebagai tokoh utama dalam cerita ini berhasil menyampaikan cerita sesuai keinginan penulisnya. Karakternya konsisten sejak awal. Walaupun aku masih belum mengetahui apa motivasi Dahlia ingin pindah ke sekolah asrama itu. Tapi itu bukan masalah besar.

Selain Dahlia, jalinan misterinya juga dibangun kuat oleh May, Lena, Farah, Maria, Ira juga dari anak-anak queen dan Princess. Mereka semua berhasil mengecohku selama hampir satu buku. Ada juga Adam yang jadi “crush” Dahlia. Dan kujamin akan jadi idola para pembaca cewek juga :D.

Twist dan Ending : ***

Kalau diibaratkan film horror, penulis menutup kisahnya dengan cara menggabungkan pakem film horror religi klasik dengan tren film-film modern. Maksudku kalau dalam film klasik, ending berarti benar-benar selesai sementara dalam film modern biasanya lebih suka memberikan ending terbuka. Maka novel ini gabungan dari keduanya. Loh koq? :D. Supaya gak penasaran kamu baca sendiri aja. Yang jelas aku cukup puas dengan ending seperti ini. Pertanyaan terbesarku saat membacanya sudah terjawab di akhir.

Twist-twistnya juga cukup membuatku terkejut, walaupun sebenarnya penulis menyisakan detail-detail kecil jika kita teliti. Rasanya pengen kubagi di sini deh, tapi nanti spoiler.

Terjemahan dan Tata Bahasa : ****

Seperti biasa, terjemahan haru tak pernah mengecewakan. Pun dalam novel ini, istilah-istilah slank Malaysia juga dibiarkan tanpa terjemahan. Sebagai gantinya kita dikasih tahu maknanya lewat footnote.

Cover : ****

Aku lebih suka cover versi penerbit haru. Mewakili isi cerita dan seremnya dapet.

Giveaway

Kalau kamu pengen baca juga, novel ini sudah tersedia di toko buku lo. Atau kamu bisa coba peruntungannya dengan mengikuti giveway di fanpage penerbit haru di akhir blogtour nanti. Ayo intip dulu syaratnya :

  1. Punya alamat pengiriman di Indonesia
  2. Follow Twitter @penerbitHaru, serta Instagram-nya @penerbitharu
  3. Share info link blogtour + giveaway #NovelAsrama ini di sosmed kalian (boleh di sosmed apa saja; Twitter, IG, FB dll) dan mention 2 temanmu yang sekiranya tertarik untuk ikutan blogtour ini, sertakan juga hastag #NovelAsrama (wajib).
  4. WAJIB LIKE FANPAGE @penerbitharu. Karena d akhir event blogtour Asrama akan ada GIVEAWAY FINAL di fanpage penerbit pada tanggal 07 Nov 2017 dan syarat untuk bisa ikutan giveaway-nya adalah kalian wajib mengumpulkan semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di setiap host blogtour-nya.
Pertanyaan dari aku adalah:
“Selama tinggal di Asrama, Dahlia tinggal di kamar nomor berapa?”
Untuk menjawab dan mencari tahu semua pertanyaan dari host blogtour Novel Asrama, kalian bisa langsung klik link blog dari semua host dibawah ini.
Banner Blogtour
  1. Pida Alandrian | 28 Oktober

Link Blog: https://collection-of-book.blogspot.co.id/

  1. Diana Fitri | 30 Oktober

Link Blog: http://www.dipiwarawiri.com/

  1. Fuada Nisa | 01 November

Link Blog: http://ulasannisaa.blogspot.co.id/

  1. Gea Harovansi | 03 November

Link Blog: https://bugot.wordpress.com/  (KALIAN SEDANG ADA DISINI)

 

  1. Sapta Resita Putri | 05 November

Link Blog: https://septandbooks.blogspot.co.id/

An Ember In The Ashes (Blogtour & Giveaway) + Pemenang Giveaway

19 Senin Des 2016

Posted by bugot in giveaway

≈ 60 Komentar

Tag

an ember in the ashes, blogtour, fantasy, giveaway, opini, review


Kau adalah bara di tengah abu, Elias Venturius. Kau akan menyala dan membakar, merusak dan menghancurkan. Kau tak bisa mengubahnya. Kau tak bisa menghentikannya. (h-80)

ember

Blurb

Laia seorang budak, Elias seorang prajurit. Keduanya bukan orang merdeka. Saat kakak laki-laki Laia ditahan dengan tuduhan pemberontakan, Laia harus mengambil keputusan. Dia rela menjadi mata-mata Komandan Blackliff, kepala sekolah militer terbaik di imperium, demi untuk mendapatrkan batuan untuk membebaskan kakaknya. Disana dia bertemu dengan seorang prajurit elite bernama Elias.

Elias membenci militer dan ibunya, Sang komandan yang brutal. Pemuda ini berencana melarikan diri dari Blackliff, menanggung risiko dicambuk sampai mati jika ketahuan. Dia hanya ingin bebas.

Elias dan Laia. Keduanya akan segera menyadari bahwa nasib merekan akan saling silang, dan keputusan-keputusan mereka akan menentukan nasib Imperium, dan bangsa mereka.

Keterangan buku

ember2Penulis                  : Sabaa Tahir

Penerjemah          :  Yudith Listiandri

Editor                     :  Mery Riansyah

ISBN                       : 9786027432284

Penerbit                : Penerbit Spring

Tahun terbit           : November, 2016

Format                   : 518 halaman Paperback

My Opinion

Saat pertama melihat An Ember In The Ashes, saya berpikir kalau ini adalah sebuah epik sejarah. Konflik dan penggambaran latarnya sangat mirip dengan situasi Yunani kuno. Tapi belakangan saya mengetahui, bahwa penulis memang terinspirasi dari peradaban yang pernah berjaya tersebut. Tapi An Ember In The Ashes adalah murni sebuah novel high fantasy dengan detail yang konkrit. Sabaa Tahir menciptakan universe baru yang terdiri dari beberapa bangsa besar : Martial, Scholar, Tribe dan lainnya. Martial, Scholar dan Tribe berada dalam sebuah negara kesatuan bernama Imperium yang dipimpin bangsa Martial.

Konflik besar yang terjadi dalam serial ini didasari oleh pemerintahan Imperium yang tiran. Bangsa Scholar sebagai bangsa terjajah mendapatkan hak paling rendah. Mereka bahkan kesulitan untuk mendapatkan pendidikan. Biasanya bangsa Scholar hanya mendapat pekerjaan rendahan seperti membuat selai atau berdagang di pasar kecil. Banyak yang nasibnya lebih tragis dan berakhir sebagai budak. Bangsa Tribe nasibnya lebih baik, karena adanya perjanjian sebelum peperangan dengan tetua kaum Martial.

Laia adalah seorang Scholar yang merdeka awalnya. Ia hidup tenang bersama Nan, Pop dan kakaknya di desa. Sampai pada suatu hari, prajurit mask dari pemerintahan Imperium merenggut semuanya dari Laia. Nan dan Pop meninggal. Sedangkan Darin, kakaknya ditangkap. Demi menyelamatkan Darin, Laia menjual kemerdekaannya. Ia rela menjadi budak untuk menyamarkan identitasnya sebagai mata-mata bagi Renaisance, para pemberontak.

Kau akan membakar, karena kau adalah bara di tengah abu. Itulah takdirmu… (h-466)

Elias, walaupun terlahir sebagai keturunan klan paling berpengaruh di Martial tidak memiliki nasib lebih baik. Masa kecilnya direnggut untuk dilatih menjadi prajurit mask di Blackliff. Calon prajurit ini mendapat perlakuaan yang bahkan lebih menyedihkan dari para budak di sekolah tersebut. Mereka dilatih sejak kecil untuk menjadi “anjing penjaga” tak berperasaan yang melindungi kejayaan imperium. Yang paling membuat saya bergidik adalah kewajiban para prajurit mask untuk menggunakan topeng (mask) yang perlahan-lahan akan menyatu dengan kulit wajah mereka. Sehingga tidak bisa dilepas lagi. Elias berbeda, topeng itu tak pernah benar-benar menyatu secara sempurna dengan wajahnya.

…Kau punya jiwa. Jiwa itu rusak, tapi tetap ada. Jangan biarkan mereka mengambilnya darimu, Elias. (h-436)

Dalam novel setebal 516 halaman ini kita akan dibawa untuk mengikuti perjalanan Laia dan Elias. Bagaimana menegangkannya menjadi Laia yang harus memata-matai wanita paling kejam seimperium yang mendapat kenikmatan dari menyiksa orang. Saya sempat kesal dengan karakter Laia ini, karena sebagai heroine utama ia terlalu pengecut. Namun semuanya menjadi masuk akal, karakter Laia dibuat sangat manusiawi. Pada akhirnya Laia menunjukkan ketangguhannya sebagai seorang pemberontak.

Membaca novel ini tidak pernah membosankan. Alurnya cepat, dan penulis sangat pintar untuk menyisipkan twist-twist di tengah adegan. Saya tak pernah berharap akan ada kejutan-kejutan saat mengikuti kisah Elias dan Laia. Karena jujur, bab per babnya sudah menawarkan adegan yang cukup menyita perhatian. Tapi tetap saja (selau ada) kenyataan mengejutkan yang saya temukan secara simultan. Tentang sejarah Scholar, tentang orang tua Laia serta mahluk-mahluk mistis yang selama ini hanya dianggap sebagai dongeng. Namun kenyataannya berpengaruh pada negara Imperium.

Tapi tenang saja, meskipun dominan tentang perang. Tetap ada romancenya koq. Kisah cintanya bahkan juga memiliki peran penting dalam keseluruhan cerita ini. Pasti teman-teman sudah bisa menebak kemana arahnya hubungan Laia dan Elias kan? Tapi tidak seklise itu loh. Untuk mengetahuinya, teman-teman harus baca sendiri buku ini.

Sayangnya, ini adalah novel serial :(. Bukan berarti akhir ceritanya gantung ya. Ending dalam buku pertama ini sudah pas menurut saya. Dan sebagai pembuka, novel An Ember In The Ashes berhasil jadi pilot yang mengantarkan pembaca menuju novel-novel berikutnya. Tapi novel serial selalu memiliki dua sisi. Sisi pertama menguntungkan, karena sebuah cerita bagus tak akan memuaskan jika hanya selesai dalam satu buku. Beberapa novel favorit saya juga serial sebenarnya, sebut saja seial Harry Potter oleh J.K. Rowling, Legend series Oleh Marie Lu, Percy Jackson oleh Rick Riordan, Lorien Legacies atau yang dari lokal saya punya Supernova Series sebagai favorit. Novel-novel berserie ini seringkali harus melatih kesabaran. Karena kita harus menunggu cerita selanjutnya dari tokoh-tokoh favorit beberapa bulan kemudian atau bahkan tahunan.

Tapi tenang saja, novel An Ember In The Ashes di Indonesia diterbitkan oleh penerbit spring. Buat yang mengikuti Lunar Chronicle pasti tahu bahwa keempat serial itu diterbitkan dalam jeda waktu yang cukup singkat oleh penerbit spring :). Jadi sepertinya saya tidak perlu menunggu lama untuk mengikuti petualngan Laia dan elias, mengingat buku keduanya juga sudah terbit di sana.

My Review :

  • Cerita dan Plot : *****
  • Karakter dan perkembangan karakter : *****
  • Twist : *****
  • Ending : ****
  • Cover : *****
  • Keseluruhan : 4,8 bintang (Very Recommended)

Giveaway dan Mini Giveaway

banner-ember-blogtour

Selama lima hari ke depan, Penerbit Spring bersama lima blogger buku akan mengadakan Blogtour novel “An Ember In The Ashes”. Postingan ini adalah pembuka dalam rangkaian acara ini. Tentu saja akan ada giveaway di akhir periode nantinya (24 Desember 2016). Akan ada dua pemenang. Yang satu medpatakan novel An Ember In The Ashes, dan yang lain akan mendapatkan mercandise keren.

Syarat mengikuti Giveaway :

  • Like fanpage Penerbit Spring
  • Kunjungi semua blog yang jadi host blogtour (daftar blog bisa dilihat pada banner di atas)
  • Setiap hari akan ada satu blog yang menampilkan satu pertanyaan untuk givewaya.
  • Jawab ke lima pertanyaan dalam kolom komentar pada fanpage Penerbit Spring. (Jawabnya di fanpage Penerbit Spring ya, bukan di masing-masing blog)

Dan pertanyaan pada hari pertama adalah :

Siapa nama kakak laki-laki Laia yang ditangkap prajurit mask?

Pertanyaannya gampang kan, kalau teman-teman baca review di atas pasti dapat jawabannya :).

Mini Giveaway

Sambil menunggu akhir periode, teman-teman bisa mengikuti mini giveaway yang diadakan di blog ini. Hadiahnya adalah satu paket collectible bookmark character An Ember In The Ashes. Kalau beli bukunya hanya dapat satu bookmark. Tapi kalau mengikuti giveaway ini, teman-teman bisa mendapat satu set.

Untuk mendapatkannya gampang koq, cukup share postingan ini di media sosial teman-teman (facebook, twitter, instagram. google +). Jangan lupa beri hastag #EmberGiveaway . Kalau udah silahkan tuliskan link sharenya di comment post ini. Nanti di akhir periode akan saya undi siapa yang beruntung. ^^/

Pengumuman Pemenang Giveaway

Selamat sore semua, maaf ya agak telat ngumumin pemenangnya. Untuk pemenang giveaway bisa dicek di fanpage Penerbit Spring ya. Sementara untuk mini giveaway berhadiah collectible bookmark akan saya umumkan disini 🙂

Setelah didata ada 40 peserta yang ikutan. Biar adil saya ambil pemenangnya dari random.org. Yang komen pertama saya beri nomor urut 1, begitu seterusnya. Dan setelah digenerate dengan random.org, nomor yang keluar adalah nomor 27. Tepat pada nomor urut peserta :

Mathar dengan akun twitter : @ummi_hnf

Selamat ya, tolong segera DM alamat lengkapnya ke twitter saya @harovansi biar bisa diteruskan ke Penerbit Spring. Untuk yang lain jangan kecewa ya. Tunnguin nanti di awal januari akan ada blogtour dan Giveaway Novel “Puzzle Of Lies” terbitan penerbit haru di blog ini. Salam 🙂

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabunglah dengan 1.900 pengikut lainnya

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia
  • [Book Review] Senjakala – Risa Saraswati

Jejak Tertinggal

Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Book Review] Dalam Kurung…
bugot pada [Book Review] Dalam Kurung…
tantri06 pada [Book Review] Dalam Kurung…
bugot pada Skandal di Pondok Songka
Meilawati Lestari pada Skandal di Pondok Songka

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

Cintaku Antara Jakarta dan kuala Lumpur
[Book Review] Jurnal Risa - Risa Saraswati
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia
[Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess - Nancy Springer
[Book Review] Midnight Restaurant - Daniel Ahmad

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Juli 2022
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Apr    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 1.900 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...