Tag
ayat-ayat cinta, buku buku, esa, fakta sejarah, falasha, islami, knight of zion, lost ark, rahasia kaum falasha, revalina s temat, tabut, tabut perjanjian, thriller, yahudi internasional
Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
– Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
– Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
– Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
Syarat Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di button.
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…

—————–

Yang menjadi tokoh favorit saya adalah heroinnya, Nisa. Sejak awal kemunculannya di novel sudah menjadi misteri.
Tak lama setelah Esa menerima paket misterius berupa segitiga emas dari Indra, yang katanya merupakan peninggalan Heri. Esa bertemu dengan Nisa dirumah keluarga Heri ketika melayat. Beberapa tahun lalu, gadis berkerudung itu menghilang begitu saja tanpa kabar. Nisa menghilang setelah Heri melamarnya.
Pada bagian ini saya yakin, kepergian Nisa disebabkan karna masalah cinta tadi (ayat-ayat cinta sekali). Tapi kemudian, tiba-tiba Nisa menanyakan tentang segitiga emas yang diterima Esa. Setelah Esa memperlihatkannya pada Nisa. Nisa terlibat pembicaraan di telepon dengan seorang bule anggota zionisme internasional. Dari sini saya mulai paham bahwa Nisa bukan sekedar Ana-nya Kang Abik dalam Ketika Cinta Bertasbih. Perannya jauh lebih dari itu.
Saat Nisa menawarkan diri untuk menyimpan benda itu sebelum Esa berangkat ke Australia, Esa dengan gampang mempercayainya dan benda itu berhasil jatuh ke tangan “Knight Of Zion”. Nisa melakukan itu karena dijanjikan akan dipertemukan dengan ayahnya yang telah lama hilang. Mereka awalnya sudah merasa berhasil memperalat Nisa dan berniat melenyapkan Nisa.Tapi heroine kita wanita yang cerdik, ia sudah memeprhitungkan hal itu. Bahkan sebenarnya ia yang membodohi sekte tersebut. Ia tahu keluarganya akan terancam dan rumahnya sudah diawasi, maka ia sengaja memesan pizza dan meminta diantarkan dengan mobil.
Saya tidak akan menceritakan disini bagaimana Nisa berhasil menyelundupkan Ibu dan Adiknya ke Mekkah, tempat paling aman bagi muslim. Dan bagaimana pula ia berhasil menemui ayahnya di Iran. Yang jelas ia adalah wanita mandiri yang cerdas dan religius.
Ia menyusul Esa ke Australia, dan disini petualngannya dimulai bersama Esa, Bayu, Indra Rachel dan seorang Yahudi ortodox yang masih murni. (di novel ini juga dijelaskan bahwa Zionisme bukan merupakan agama tapi nyata sebuah gerakan politis yang ambisius). Petualangan berbahaya mereka menelan banyak korban. Nisa menyaksikan orang-orang yang dikenalnya tewas. Walaupun pada akhirnya nasibnya tetap dibuat manis seperti tokoh-tokoh utama wanita dfalam novel Kang Abik, tapi sudah tidak jadi masalah lagi. Hehe, 😀
Di cocer buku tertulis “akan jadi film kolosal pertama dalam sejarah Indonesia”, mungkin “iklan” ini benar. Tapi sampai sekarang belum ada gossip sekalipun yang membahas adaptasi novel ini. Dapat dimaklumi, mengingat tema yang diangkat sangat sensitf dan settingnya lima negara boo…pastilah produser gharus berpikir seribu kali untuk merealisasikan proyek ini.
Tapi mari berandai-andai, kalau benar buku ini difilmkan. Satu-satunya aktris yang terlintas di benak saya yang cocok memerankan karakter Nisa hanyalah Revalina S. Temat. Sangat pas sekali, 😀
Sumber gambar :“Sumut Pos”