• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: heartbreak formula

Book Review : Heartbreak Formula

10 Sabtu Mar 2018

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

heartbreak formula, penerbit haru, psychologi, review, review novel, sience fiction


29062966_10213077624388517_3252070147172991930_n“Suicide doesn’t kill people. Sadness kills people.” – (Anonymous)

Blurb

Sore tadi pukul 6:45 di hari ulang tahun Harry yang ke-18, aku menabrakkan diri pada sebuah mobil yang melaju.
Harry… pria yang kupercaya dan selalu ada untukku, berubah sejak kami masuk SMA.
Pria itu tak lagi ada di sampingku, bahkan ketika aku sedang berada di titik terendah dalam hidupku.
“Kupikir aku punya jawaban untuk masalahmu,” ujar Dokter Cornell, merendahkan suaranya. “Tim penerlitianku sedang bereksperimen membuat formula untuk membuat manusia lupa akan kejadian buruk di masa lalu. Formula Olvidelo.
Ketika penawaran itu datang, sebuah pintu baru seolah terbuka di hadapanku.
Formula itu mungkin adalah sebuah jawabannya. Masalahnya, aku tak tahu apakah formula itu akan menyelamatkanku… atau malah menjerumuskanku

“Sebenarnya, walaupun seseorang memiliki pikiran untuk bunuh diri, ketakutan akan kematian itu masih tetap dirasakannya.” – (hal. 32)

Keterangan Buku

heartbreak formulaJudul                      : Heartbreak Formula

Penulis                   : Mpur Chan

Editor                     :  Yooki

Penyelaras Aksara: Seplia

ISBN                       : 9786026383372

Penerbit                : Penerbit Haru

Tahun terbit           : Desember, 2017

Format                   : 288 halaman Paperback

 

 

My Opinion

“Olvidelo diambil dari bahasa Spanyol yang artinya ‘lupakan’. Sesuai dengan artinya, formula ini dibuat untuk melupakan trauma atau kenangan buruk akibat suatu hal.” – (hal.64)

Kemarin saya sempat mengikuti giveaway berhadiah buku ini di salah satu akun bookstagram. Tidak menang, tapi pertanyaannya cukup ngena banget dan saja jadikan pembuka untuk review novel ini.

“Jika anda diberi kesematan untuk menghaus sepenggal kehidupanmu yang buruk, apa anda akan melakukannya, Dokter Cornell?” – (h.228). Pertanyaan ini persis sama seperti yang diajukan oleh bookstagram tersebut. Jawaban saya saat itu sangat tegas dan jelas, saya tidak akan melakukannya. Karena menurut saya setiap kenangan itu, baik atau buruk berperan penting dalam membentuk kedewasaan kita.

Lalu akhirnya saya berkesempatan membeli dan membaca buku ini. Saya kemudian berkenalan dengan April (aka Summer), June, May, Desember dan sembilan peserta lain yang jadi objek penelitian formula Olvidelo. Mereka yang tumbuh dengan trauma dan tekanan yang membuat mereka ingin menghilang dari dunia. Jika saya menjadi mereka, apa saya masih bisa menjawab dengan setegas itu?

Laki-laki dan perempuan tak akan pernah bisa jadi sahabt, karena cepat atau lambat akan tumbuh rasa suka di antara keduanya. – (hal.16)

Saya mengerti bagaimana rasanya menjadi Summer. Saat satu-satunya sahabat yang kita punya mulai berubah dan tidak kenal lagi. Bagi orang yang memang terlahir supel dan tanpa trauma masa lalu, hal ini mungkin bukan masalah besar. Tapi sayangnya ada orang-orang yang sulit untuk menciptakan sebuah keintiman baru. Ada orang-orang seperti Summer yang punya masa lalu buruk, sehingga sulit mempercayai orang lain. Saya paham hal itu karena pernah mengidap Anxiety Disorder yang membuat saya kewalahan untuk menjalin dan mempertahankan hubungan.

“Aku tidak ingin mengenal siapa pun lagi. Kalau mengenal mereka, aku akn peduli pada mereka. Dan akhirnya aku akan percaya pada mereka yang kemungkinan besar akan mengkhianatiku; meninggalkanku.” – (hal.70)

Meski pada dasarnya novel ini memiliki genre sci-fi, tapi topik tentang kesehatan mental yag sangat dominan di novel membuatnya justru sebanding dengan karya-karyanya Sarah Dessens atau Patrick Ness. Saya juga takjub dan mendapat banyak pengetahun baru dari footnote yang cukup banyak di novel ini.

My Review

Cerita dan Plot : ***

Tadinya saya berpikir kalau novel ini adalah sebuah komedi romantis atau kisah cinta penuh air mata :D. Tapi ternyata cinta bukan fokus utama dalam kisah ini. Memang tetap ada bumbu-bumbu romansa yang penting, tapi tidak mendominasi. Novel ini memang mengusung tema tentang kesehatan menta, tapi tak lantas membuatnya jadi suram dan bikin depresi (walaupun ceritanya tentang orang-orang depresi :D).

Dengan alur maju yang rapi, kronologis cerita ini jadi gampang dipahami. Ada sesekali adegan flashback yang diceritakan sekilas, tapi tak sampai bikin bingung. Ceritanya sendiri disampaikan sepenuhnya dari POV Summer. Pergolakan batin yang dialami Summer terasa lebih hidup. Seperti saat sebenarnya ia peduli, tapi lebih memilih bersikap acuh. Karena ia takut menjalin hubungan lagi dengan orang lain. Tapi kemudian ia menyesal dan merasa bersalah, You are not alone Summer :”(.

Karakter & Perkembangan Karakter : *****

Karakter dalam novel ini cukup banyak. Tapi hanya beberapa tokoh mendapat porsi paling banyak. Menurut saya hal ini justru bagus, karena konfliknya jadi tidak lari ke mana-mana dan mengerucut pada beberapa orang di sekeliling Summer saja. Berikut beberapa karakter penting yang menghidupkan kisah ini :

  • Summer aka April. Tokoh utama dalam cerita ini, yang telah melakukan percobaan bunuh diri keduanya sebelum bertemu Doker Cornell.
  • Harry, teman Summer sejak kecil dan satu-satunya. Harry mulai berubah sejak bergabung dengan tim football sekolah dan bergaul dengan anak-anak keren.
  • Dokter Cornell dan petugas lain di gedung Zanson Survival Center. Tempat Summer menjalani terapi sekaligus percobaan untuk formula Olvidelo.
  • Peserta-peserta percobaan lainnya di Zanson. Ada 12 orang (termasuk Summer) yang diberi identitas sesuai dengan nama-nama bulan. Tapi yang mendapat porsi cukup banyak hanya April (Summer) dan angota kelompoknya : June, May dan Desember.

Dengan tokoh-tokoh “bermasalah” ini, penulis tetap berhasil membuat perkembangan karakternya berjalan wajar. Yang paling terasa perubahannya tentu saja Summer. Summer di akhir cerita benar-benar terlahir sebagai individu baru.

Ending : ***

Seperti buku-bukunya Sarah Dessens, novel ini juga berakhir manis. Sudah bisa diprediksi tapi tetap menghangatkan hati. Konflik yang dihadapi Summer selesai dan berhasil dilewatinya. Penulis juga berbaik hati memberi tahu apa yang terjadi dengan Harry dan June. Hanya saja saya juga penasaran tentang kisah Desember dan May. Mungkin nanti kak Mpur Chan bisa menuliskan cerpen tentang mereka juga, hehe.

Tata Bahasa : ****

Membaca novel ini seperti membaca sebuah novel terjemahan. Apalagi settingnya di New York dan Charlestown. Bahasanya ringan dan mudah dimengerti. Saya juga menemukan banyak sekali kutipan-kutipan menarik di sepanjang buku. Saya juga tidak menemukan typo yang mengganggu selama membacanya.

Cover : ****

Covernya dominan biru dan ungu, sangat relate dengan isi novelnya. Gambar siluet dan langit berwarna jingga ini mengingatkan saya pada “The Scream” karya Edvard Munch yang menggambarkan penderitaan. Like it.

Final Rate : 3,8

Jadi, kalau kalian diberi kesempatan untuk menggunakan formula Olvidelo. Apa kalian akan menggunakannya?

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabunglah dengan 1.900 pengikut lainnya

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia
  • [Book Review] Senjakala – Risa Saraswati

Jejak Tertinggal

Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Book Review] Dalam Kurung…
bugot pada [Book Review] Dalam Kurung…
tantri06 pada [Book Review] Dalam Kurung…
bugot pada Skandal di Pondok Songka
Meilawati Lestari pada Skandal di Pondok Songka

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
Sooraya Qadir (Dust), Superhero bercadar dari dunia Marvel
[Book Review] Te O Toriatte - Akmal Nasery Basral
Perburuan Bintang Sirius
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Agustus 2022
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Apr    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 1.900 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...