• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: horor

[Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati

22 Rabu Apr 2020

Posted by bugot in review

≈ 3 Komentar

Tag

bukune, horor, jurnal risa, review, review jurnal risa, review novel, risa saraswati


Blurb

Teruntuk saudara-saudaraku di Jurnal Risa;
Saat ini akhirnya datang, kesempatan untuk menceritakan kisah kita bersama. Hal ini harus kulakukan karena aku memang tak sanggup bila sendirian, menghadapi segalanya seolah aku ini sang pemberani.

Tanpa kalian, Jurnal Risa hanya akan jadi sebuah nama dan tak mungkin bisa berdiri sekuat ini. Dalam buku ini, aku ingin mengajak kita semua bernostalgia, tentang hal-hal gila yang pernah terjadi di masa kecil kita dahulu.

Teruntuk para pembaca kesayanganku;
Ini adalah cerita kami kecil, di musim libur sekolah yang menyenangkan. Ketika aku, A Angga, Nicko, Kakang, dan Riri untuk kali pertama berterus terang dan bertualang dengan ‘kemampuan’ kami.

Tidak pernah sedikit pun terpikir, ini adalah sebuah awal yang perlahan membentuk karakter kami. Sekumpulan penakut yang mau tak mau menjadi berani karena tak bisa menutup mata dan telinga dari teror mereka.

Risa Saraswati—

Keterangan Buku

Judul : Jurnal Risa; Teror Liburan Sekolah

Penulis : Risa Saraswati

Editor : Syafial dan Sein Arlo

Penyaras Aksara : MB Winata

Penata Letak : Nunu

Penyelaras Tata Letak : Bayu N. L.

Ilustrasi Isi dan Sampul : Ekorazaki

Penyelaras Desain Sampul : Raden Minic

ISBN : 9786022203537

Penerbit : Bukune

Tahun terbit : Januari 2020 (cet. 1)

Format : x + 186 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 79.000,-

My Review

Hayo, siapa yang suka menonton chanel Jurnal Risa youtube? Tentunya teman-teman sudah akrab banget dengan Teh Risa beserta saudara-saudaranya itu kan? Ada Aa Angga yang dewasa dan busa memimpin sepupu-sepupunya; Abimanyu (alias Kakang) yang “edan”; Nicko yang nekat banget; Riri yang penakut tapi perhatian dan tentu saja Teh Risa Saraswati sendiri.

Novel ini menceritakan pengalaman pertama mereka bersinggungan dengan mahluk gaib. Tepatnya saat mereka masih remaja. Seperti kita ketahui, Teh Risa memiliki keistimewaan sejak kecil. Berkat kelebihannya itu, Teh Risa busa bersahabat dengan 5 hantu Belanda. Tapi sedekat apapun hubungan mereka, persahabatan dua dunia itu tetap menyimpan bahaya. Karena itu, Teh Risa dipindahkan ke rumah kakeknya dari pihak Ayah yang juga memiliki kemampuan seperti Teh Risa. Kakek Teh Risa sangat sakti, ia berhasil membentengi rumahnya dari kehadiran mahluk halus.

Sayangnya, Teh Risa merasa kesepian di rumah itu. Ia sangat merindukan Peter cs. Salah satu waktu yang sangat ditunggu-tunggu Teh Risa adalah liburan sekolah. Soalnya, Riri-adik Teh Risa dan sepupu-sepupunya yang lain akan menghabiskan waktu di sana. Kali ini yang datang hanya Riri, Aa Angga, Kakang dan Nicko.

Awalnya mereka iseng-iseng saja saat mencoba memanggil Peter cs di sebuah sekolah yang agak serem. Namun Peter cs tidak datang dan yang lebih parah mereka mengundang sesuatu yang lain. Sejak saat itu liburan mereka tak lagi sama. Hantu-hanti itu bahkan berani datang ke rumah kakek yang seharusnya punya penghalang untuk mereka. Sebenarnya mereka bisa minta tolong kakek untuk menyelesaikan masalah ini. Sayangnya mereka lebih takut pada kemarahan kakek dibandingkan teror mahluk halus 😁😁. Dari awal kakek memang sudah mewanti-wanti untuk gak main-main sama dunia lain soalnya. Tapi namanya anak-anak, semakin dilarang semakin dikerjain.

“Kami hanya terlalu takut, dan terlalu malu …”, ~ (hal. 151)

Mengapa perempuan bergaun putih dengan lidah menjulur panjang itu mengganggu mereka? Siapa pula hantu laki-laki bernama Mamat itu?

Sesuai dengan tokoh-tokohnya, novel ini memang cocok dibaca pembaca remaja. Namun tetap menarik untuk diikuti pembaca dewasa, terutama penonton setia chanel youtubenya.

Adegan seram cukup bikin bergidik, seperti nyasar di kuburan malam-malam, bola yang tiba-tiba jadi kepala manusia dan lain-lain 😖. Aku juga suka bagaimana interaksi ke-5 sepupu ini. Bagi yang penasaran sama sosok Teh risa, Aa Angga, Riri, Kakang dan Nicko saat SMP buku ini recommended banget. Memang ya, sebagian watak kita itu bertahan sejak kecil sampai dewasa 😁.

Novel ini disertai ilustrasi juga, waktu itu saya baca buku ini malam-malam di kamar sendirian. Auto kaget waktu ketemu halaman yang ada gambar hantunya. Novel ini nggak sekedar nakut-nakutin, ada pesan moral yang juga yang bisa dipetik.

Saya pribadi lebih suka novel Kak Risa yang kayak begini dibanding cerita tentang asal-usul Hantu seperti novel-novel beliau yang lain 🙈. Tapi ini opini pribadiku sih.

Overal, novel i i recommended dan worrh reading.

My Rating : 3/5 🌟

Terror Meter : 4/5 👻

[Book Review] Midnight Restaurant – Daniel Ahmad

05 Senin Agu 2019

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

gagasmedia, horor, midnight restaurant


Blurb :

Saat jam antik di restoran bernama Hanggareksa berdentang dua belas kali, satu per satu dari mereka yang sedang menyantap makanan tersungkur dan meregang nyawa. Sandi yang baru beberapa menit masuk di restoran itu, segera berlari ke luar untuk mencari bantuan. Namun, saat dia menoleh ke belakang, yang dia dapati hanya restoran sepi yang terpampang tulisan “TUTUP”.

Sepulang mengantar pesanan untuk restoran itu, Lukman sering dihantui sesosok perempuan tua berwajah beringas saat mengendarai mobil tua milik bosnya. Beberapa kali sosok itu menjadi penyebab kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya.

Baru beberapa hari bekerja di restoran itu, kesehatan Nova menurun. Dia sering pingsan, juga tak sadarkan diri. Dia pun sering mengalami kerasukan. Terparah, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan loncat dari ketinggian.

Baik Sandi, Lukman, maupun Nova, ketiganya punya kisah yang sama; mengalami nasib buruk saat bersinggungan dengan Hanggareksa, restoran dengan bangunan peninggalan zaman Belanda.

Apa sebenarnya yang tersembunyi di sana?
Apakah ketiga kisah itu saling berkaitan?

Kamu bisa membuktikannya sendiri; masuk dan perhatikan sekitar, kamu akan temukan jawabannya.

Keterangan Buku

Judul : Midnight Reataurant

Penulis : Daniel Ahmad

Editor : Sulung S. Hanum & Ry Azzura

Penata Letak : Putra Julianto & Gita Ramayudha

Desainer Sampul : Agung Nurnugroho

ISBN : 9789797809409

Penerbit : Gagasmedia

Tahun terbit : 2019 (cet. 1)

Format : vi + 306 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 88.000,-

My Opinion

“Dalam gelap, muncul sesuatu berwarna putih. Makin lama makin jelas menampakkan kepala manusia yang terbungkus kain putih. Sosok yang berdiri di bawah lampu dapur itu melotot kepadaku, dengan wajahnya yang hitam legam, matanya yang merah padam, seperti sedang menyapa sahabat barunya di rumah ini.”, ~ (hal. 31-32)

Ada satu sub genre fiksi horor yang saya sukai, yaitu occultisme. Sayangnya beberapa novel atau film bertema occult yang pernah saya baca/dengar premisnya hampir template semua. Jadinya saya tak berminat melanjutkan sampai akhir 🙈.

Novel Midnight Restaurant yang baru saya baca ini juga menyinggung occultisme. Tapi di luar prediksi saya, kisah dalam novel ini beda banget dengan cerita-cerita pemujaan setan yang template itu. Saya menyukai hampir semua elemen dalam novel ini. Jadinya saya cuma butuh waktu semalam untuk menyelesaikan novel mencekam ini.

My Review

Story : 4.5 ⭐

“Ada banyak warung di jalan Kalimaya, tapi jangan pernah makan di restoran sebelah rumah ya, Mas. Masakannya nggak enak”, ~ (h. 26)

Sandi sangat beruntung mendapatkan kontrakan bagus dengan harga murah. Tapi hal-hal mengerikan terus dialami Sandi, diawali dengan insiden di Hanggareksa, restoran di samping kontrakannya.

*

Nova adalah gadis ceroboh yang sering dibully di kampusnya. Sejak bekerja di Hanggareksa, yang semua pegawai dan pemiliknya perempuan, Nova merasa menemukan keluarga baru. Tapi kemudian Nova mulai melihat penampakan-penampakan tak masuk akal yang mengganggu kesadaran dan kesehatannya.

*

Lukman adalah seorang single parents yang akan melakukan apapun untuk putri kecilnya. Ia bekerja sebagai kurir yang mengantar pesanan ke Restoran-Restoran, termasuk Hanggareksa. Suatu hari, Lukman menemukan sesuatu yang menjijikkan di gudang Hanggareksa. Sejak itu sering terjadi peristiwa mistis yang mengancam keselamatan Lukman dan anaknya.

*

Saat menghadiri seminar di Jakarta, Rama menumpang di kontrakan temannya, karena panitia seminar hanya menyediakan ruang kelas sebagai akomodasinya. Malam pertama di rumah itu, Rama sudah harus berurusan dengan kemunculan “pocong” di dapur rumah kontrakan.

*

Sekilas, kisah ke-4 orang ini seperti tak berhubungan. Benang merahnya hanya satu, yaitu Restoran Hanggareksa. Saya suka bagaimana penulis berhasil menentukan timing kapan ke-4 karakter utama ini bertemu. Ke-4nya punya kisah yang saling terhubung, dan penulisnya dengan sangat cerdas membuat saya gak sabaran pengen loncat ke adegan berikutnya, tapi juga nggak mau ketinggalan satu detail pun di bagian yang sedang saya baca.

Characthers & Plot : 4 ⭐

Novel ini diceritakan dengan sudut pandang orang pertama dari ke-4 tokoh sentralnya. Setiap karakter bercerita dengan gaya berbeda, sesuai dengan kepribadiannya : Sandy yang cuek, Nova yang kikuk, Pak Lukman yang dewasa serta Rama yang penuh rasa ingin tahu. Ke-4nya juga mendapat jatah masing-masing untuk memecahkan misteri-misteri yang twisted. Saya suka banget penceritaan seperti ini 😊

Ada banyak sub-plot yang membuat ceritanya nggak monoton. Seperti kisah Rama dengan Samson, teman sejawatnya yang ajaib mampu mencairkan suasana mencekam dengan komedi yang cukup menyegarkan. Ada juga kisah Sandi-Sabrina yang sepertinya lebih dari sekedar sahabat. Atau kisah tentang BQ (baca Baiq), teman kerja Nova yang memiliki indra ke enam. Sub story dari masing-masing tokoh ini nggak cuma jadi pelengkap, tapi mempengaruhi konflik utamanya. Hebat!

Dengan banyaknya sub plot di novel ini, tentu saja karakter-karakter di dalamnya juga tidak sedikit. Setiap karakter dimanfaatkan penulis untuk menguatkan ceritanya, tak ada yang mubazir.

“Kadang bisikan itu justru menyelamatkanku dari bahaya. Memperingatkanku saat ada orang jahat. Aku merasa dikutuk dan diberkati di saat yang bersamaan”, ~ (hal. 80)

Terror Meter : 5 ⭐

Adegan horornya jangan ditanya deh 🙀🙀. Saya sarankan kalian jangan baca kalau lagi sendirian malam-malam. Takutnya kebawa mimpi 😸.

Tapi kita tak sekedar ditakut-takuti dengan kemunculan hantu-hantu yang menyeramkan itu. Ada misteri yang harus dipecahkan.

Ending : 3.5 ⭐

Penulis mengakhiri kisahnya dengan netral. Misteri-misterinya terpecahkan semua. Dan tidak seperti novel horror kebanyakan yang biasanya suka ngegantung, penulisnya dengan baik hati juga menggambarkan keadaan masing-masing karakternya setelah peristiwa “itu”. Ada juga epilog yang (masih) memberikan kejutan 😸.

Sepertinya novel ini merupakan bagian dari series/universe yang diciptakan penulis. Karena ada satu tokoh “tamu” yang menyiratkan hal itu. Wah, kalau benar demikian, saya nggak sabar ingin membaca kisah lainnya di semesta ini.

Packaging & Editing : 3 ⭐

Seperti terbitan gagasmedia lainnya, sampul dan lay out isinya sangat menarik. Ukuran font dan spasinya juga pas buat saya. Hanya saja saya nemu cukup banyak typo yang cukup ganggu. Saya adalah orang yang kurang jeli untuk hal-hal teknis seperti ini. Tapi sempat ketangkep beberapa kali. Semoga di cetakan selanjutnya bisabaiki 🙏

FINAL RATING : 4 ⭐ (Recommended)

Apartemen 666

16 Selasa Apr 2013

Posted by bugot in Uncategorized

≈ 8 Komentar

Tag

abdullah harahap, apartemen 666, horor, mistery, stileeto books, sybill affiat


Kriminal, seks dan dendam masa lalu. Ketiga unsur tersebut sering dimasukkan Abdullah Harahap dalam setiap karya-karyanya. Banyak yang mempertanyakan kiprahnya dalam kancah sastra Indonesia. Namun toh akhirnya ia diakui sebagui master gothic Indonesia. Meski berturut-turut muncul penulis baru yang mengikuti jalurnya (dari “sastra kaki lima” sampai penerbit besar) Tetap tak adsa yang menyamai kepiawaian sang master horor. Kekuatan utama dari tulisannya adlah penggambaran detail yang mencekam. Sehingga iklim menakutkan itu sudah dapat dirasakan dari awal.

17661364Lalu tiba-tiba saya menemukan aura kelam yang sama dalam novel ini. Bukan… tidak ada adegan gore yang menjijikkan disini, tidak pula kemunculan mbak kunti dan teman-temannya. Yang mengingatkan saya pada karya Abdullah Harahap adalah kepiawaian Sybill Affiat selaku penulis yang mampu menciptakan iklim mencekam yang sama dengan sang maestro. Bedanya Sybill lebih menekankan pada kehidupan metropolitan yang megah namun juga kelam. Walau teresan lambat di awal, tapi dia mampu membangun suasana menakutkan dengan ritme yang pas.

“Kemalangan beruntun menimpa kehidupan Samara. Setelah kematian sang ibunda, ia didepak dari pekerjaannya. Tak sampai disitu sang suami yang berprofesi sebagai fotografer juga mengalami nasib yang sama. Namun tiba-tiba kehidupan mereka menanjak naik setelah Samara bekerja pada Lea, Wanita hebat bertangan dingin pemilik raksasa jaringan bisnis yang bertahan selam beberapa dekade. Kehidupan mereka menjadi semakin membaik setelah mereka menempati apartemen 666 yang disediakan perusahaan. Keberuntungan akhirnya menjadi teman baik mereka, karir sang suami pun ikut menanjak. Namun ada yang berubah dengan mereka, kemewahan menjadikan mereka liar dan tenggelam dalam kehidupan hedonis kaum borjuis.

Keanehan terjadi dengan kemunculan nenek-nenek mengerikan yang kembali menghantui Samara. Mulanya Samara menganggap hal itu sebagi halusinasi semata, tapi kemudian wanita tua menadatanginya dalam mimpi dan memberikan visi masa lalu yang membuat shock. Semuanya berawal dari dendam berkarat dari berabad-abad lalu. Samara yang meyakini kebenaran itu berusaha melepaskan dari jerat hitam yang telah membelenggu kehidupannya. Ia tahu, hidupnya dipermainkan oleh takdir mengerikan. Yang dihadapinya bukan penjahat biasa, tapi kerajaan iblis yang dipimpinleluhurnya sendiri.”

Terus terang diawal-awal saya sempat lelah mengikuti kehidupan Samara. Barulah dipertengahan buku, penulis menyingkap rahasia demi rahasia. Saya akhirnya mengerti peran narasi-narasi diawal yang (awalnya) saya anggap tidak perlu. Sisi menakutkan yang ditampilkan memang bukan dari sosok mbak Kunti atau mas pocong tapi lebih dari itu. Ketakutan psikologis jauh lebih ditonjolkan. Bravo…, Saya menyukai buku ini, namun tetap ada beberapa keluhan (semoga bisa menjadi masukan :)):

1. Covernya, serius. covernya benar-benar gak banget menurut saya. Sekilas mirip poster film-film horor gak jelas yang booming di bioskop indo. Covernya semoat membuat saya tidak berharap banyak terhadap novel ini. 

2. Alur yang kelewat lambat di awal, namun tiba-tiba dipacu di pertiga akhir cerita. (seperti lari marathon saja :D). Selain itu semua misterinya dibuka begitu saja semuanya. Kalau sedikit demi sedikit menurut saya akan lebih dapet feel horrornya .

3. Tidak adanya sisi spiritualitas yang ditampilkan. Mungkin mbak Sybill ingin terlepas dari pakem-pakem horor dimana masalah diselesaikan oleh ustad/pastur atau paranolmal. Namun menurut saya sedikit kebangetan, karena  Samara hampir tidak pernah mengingat Tuhan. Bahkan setelah ia ingin terlepas dari jerat iblis itu. Mungkin saya yang kurang memperhatikan, tapi saya sama sekali tidak tahu agama yang dianut Samara dan suaminya. 

85a247dfa70f6fef6c0e814f2333c4bbWell, itu tadi keluhan saya. Namun diluar itu semua, buku ini recommend kok khusunya buat pecinta horor. Dan ingat, mungkin sekarang jarang banget ada novel yang benar-benar gothic horor. Dimana iklim menakutkannya “sangat indonesia”, tanpa bayang-bayang novel luar. Great!! Premis ceritanya sendiri sudah sangat meyakinkan. Dan mungkin bisa dikembangkan menjadi sebuah saga. Banyak sekali side story dari cerita “apartemen 666” yang potensial untuk diterbitkan. Semoga penerbit mempertimbangkan hal ini.

Tetap ditunggu karya-karya berikutnya dari mbak Sybill :), terus berkarya ya…

Keterangan buku :

Judul Buku            : Apartemen 666

Penulis                  : Sybill Affiat

Editor                    : Triani Retno A.

Penerbit                : Stiletto Books

Format                   : 202 halaman paperback (Januari 2013)

Genre                    : Gothic Horror

Dalam Cengkeraman Iblis

29 Jumat Jun 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 15 Komentar

Tag

abdullah harahap, dalam cengkeraman iblis, gothic, horor


 

Judul                     : Dalam Cengkeraman Iblis

Penulis                  : Abdullah Harahap

Jumlah Halaman    : 226  halaman

Penerbit                 : Sarana Karya

Tahun Terbit          : Juni 1982

Siapa yang tak kenal abdullah harahap. Setidaknya tahu namanya lah, nama Abdullah identik dengan sastra kaki lima yang kontribusinya dalam dunia sastra Indonesia masih dipertanyakan. Tapi toh, karya-karya “picisannya” itu akhirnya direpublish oleh penerbit mayor dengan harga tinggi pula. Dan namanya tetap dikenang sebagai master horor gothic Indonesia. Jangan lupa pula bahwa sebagian karyanya telah diadaptasi ke Film atau film TV. Abdullah Harahap juga punya penggemar fanatik, buktinya buku tribute untuknya “Kumpulan Budak Setan” terbit lebih dulu dari “Perkara Mengirim Senja” untuk Seno gumira Ajidarma.

Jadi ketika BBI akan mengadakan posting bareng bertema Gothic, saya langsung mengeluarkan koleksi novel-novel seremnya Abdullah Harahap. Dan saya memilih judul ini untuk direview (Sayang gak nemu covernya di google).

Basarudin mendadak dibuat senewen karena kekasihnya, Marlina tidak mau ditemui. Marlina pulang diam-diam ke kampungnya tanpa memberi tahu Basarudin. Di dorong rasa cinta, Basarudion berusaha menyusul Marlina ke kampungnya. Dengan bantuan temannya dan seorang wartawan amatir yang ternyata sepupu Marlina, Bas berhasil menemukan kampung Marlina. Di sana ia disambut dingin oleh keluarga Marlina. Marlina tetap tak bisa ditemui dengan alasan punya penyakit aneh.

Basarudin tak mau menyerah, ia berusaha mencari tahu dan menguak misteri di desa itu. Mendadak ditemukan mayat-mayat pemuda dengan kondisi sudah kering. Dan semuanya itu pernah berhubungan dengan putri kepala desa, sepupunya Matlina. Berkat bantuan seorang paranormal terkuaklah bahwa keluarga Marlina menerima kutukan. Dan kekuatan yang mengutuknya sangatlah besar.

Desa itu kemudian dipercantik dengan kemunculan janda kaya yang bahenol. BAsarudin merasakan ada sesuatu dengan wanita itu, walaupun ia tak urung tergoda juga. Ternyata setiap potongan-potongan adegan saling berkaitan. Mengacu pada dendam berkarat yang terjadi ratusan tahun silam.

Alam gaib, dendam dan sex memang sudah jadi trade mark dari novel-novelnya abdullah harahap. Tapi saya sangat suka dengan deskripsi latar yang menyeramkan ini. Bayngkan saja, ada monster ulat hijau raksasa, desa angker diseberang sungai yang juga menyeramkan, mayat-mayat mati kering. Wow, latar-latar ini memang mengingatklan kita pada film horor tahun 80-an. Wajar, karena sebagian film-film itu diangkat dari novelnya Abdullah Harahap. Abdullah harahap memnag jagonya membuat orang takut. Dan saya gak berlebihan kalau mengatakan film-film itu lebih bagus dan berkelas dari film-filmnya KKD yang katanya horor itu. 😀 Semoga novel ini akan direpublish juga

BBI 1st Giveaway Hop

13 Jumat Apr 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 73 Komentar

Tag

BBI 1st Giveaway Hop, blog giveaway, buku paling mematikan, cerpen, dua sisi susi, fanda, giveaway berhadiah buku april 2012, horor, kumcer, kunti, pocong, supranatural


Happy 1st Birthday, BBI! Untuk merayakan satu tahun Blogger Buku Indonesia (BBI), maka kami para BBI-ers mengadakan BBI 1st Giveaway Hop yang dilangsungkan serentak pada tanggal 13 s/d 26 April 2012.

(Host BBI 1st Giveaway Hop ini adalah blog Fanda’s Historical Fiction, Kumpulan Sinopsis dari Okeyzz dan Dear Readers.)

Sebagai peserta baru di Blogger Buku Indonesia, saya ikut berpartisipasi dalam giveaway ini. Saya menyediakan satu buah buku sebagai hadiah giveaway, ini hadiahnya…

Judul Buku : DUA SISI SUSI

Penulis : Donatus A. Nugroho, Dkk

Jumlah halaman : Viii + 314

Penerbit : Universal Nikko

Tahun terbit : Cetakan pertama, Juli 2011

Harga : Rp 55.000

Bila melihat dari judulnya, kita mungkin akan berpikir bahwa buku ini berkisah tentang kepribadian ganda. Tapi jangan terkecoh ya. Buku ini berisi dua puluh cerpen cerpen horor dan misteri dengan tokoh utama bernama Susi. Susi-nya bisa menjadi tokoh antagonis, bisa pula menjadi protogonis. kita bisa mengetahui ia protogonis atau antagonis dari judulnya. Susi protogonis terdapat pada cerpen yang judulnya mengandung kata hitam. Sedangkan judul-judul yang memakai kata putih menandakan Susi adalah tokoh protogonis. Tapi terlepas dari semua itu Susi tetap memiliki dua sisi.

Horor yang ditawarkan bukan sekedar kisah kunti pocong yang lagi trend itu. Kita tak akan menemukan mereka di sini. Ketakutan yang ditimbulkan lebih ke sisi psikologisnya. Meski ada beberapa kisah supranatural juga, tapi tetap enak dinikmati. Ada kisah haru juga Seperti yang ditulis T Sandy Situmorang dalam Kasih Putih Dari Masa Lalu, walau tentu tetap menakutkan. Juga ada kisah manis yang ditulis Putu Felisia dalam “Putih Nada Cinta”. Namun juga ada beberapa kisah sadis dalam “Di Atas Piring Putih” dan “Lebah Hitam”.

Meski bergenre horor yang benar-benar menakutkan, namun kisah-kisah yang ditawarkan dalam buku ini benar-benar beragam. 

Saya menyediakan satu eksemplar buku ini untuk teman-teman. Caranya gampang. cukup jawab pertanyaan ini di kolom komentar :

“Siapakah ikon horor yang paling menakutkan menurutmu? Sertakan alasannya juga” (ditekankan sekali lagi, tokoh-tokoh horor bukan cuma tokoh supranatural)

Jangan lupa menuliskan email/twitter kamu bersama dengan jawabanmu. Waktu pelaksanaan giveaway ini sampai dengan tanggal 26 April 2012, dan pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 27 April 2012. Jika pemenang tidak mengkonfirmasi selama 2×24 jam, akan dipilih pemenang baru. 

 

← Older posts

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 1.899 pelanggan lain

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Review] 39 Langkah – John Buchan
  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

Jejak Tertinggal

bugot pada Dalam Cengkeraman Iblis
bugot pada [Book Review] Jurnal Risa…
pirnadari59@gmail.co… pada [Book Review] Jurnal Risa…
Pirna pada [Book Review] Jurnal Risa…
oiri pada Dalam Cengkeraman Iblis
Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

Sooraya Qadir (Dust), Superhero bercadar dari dunia Marvel
[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
Book Review : Money, Love, Happiness
Posting Bareng BBI : Warepacker
[Review] 39 Langkah - John Buchan

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Februari 2023
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728  
« Sep    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 102 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...