• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: kristalisasi

Sang Penantang Takdir : Tonggak Sejarah Vandaria

18 Selasa Sep 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 4 Komentar

Tag

ardani persada, deus, edenion, hikayat, kristalisasi, petualangan, sang penantang takdir, takdir, vandaria saga


Takdir menggiring Deus untuk bertemu dengan Ratu Seraph. Namun, cinta yang tumbuh antara seorang pengawal dan Ratunya itu adalah cinta terlarang. Demi membuktikan kesungguhan cintanya dan kepantasan dirinya untuk bersanding dengan sang Ratu, Deus menyanggupi tantangan untuk membantai sembilan naga legenda. Para naga terakhir, penguasa Vandaria.

Berbekal cinta dan senjata pusaka, Deus siap menantang takdirnya sendiri.
Dia adalah…
Sang Penantang Takdir.

Sejak awal mengenal vandaria saya sudah menaruh harapan pada kisah ini. Saat itu, di halaman belakang “Harta Vaeran” sudah ada info akan terbitnya buku ini. Saya pikir saat itu, Sang penantang Takdir akan terbit kemudian.   Tapi saya salah, berturut-turut saga vandaria yang terbit adalah Ratu Seribu Tahun, Takdir elir, Kristalisasi dan Hailstorm. Dan dari kesemuanya itu (yang lini masa tidak selalu berurutan) seringkali terselip keterangan mengenai Edenion, kejayaan serta keruntuhannya. Dan selama itu pula, saya selalu dibuat penasaran dengan berbagai publikasi yang mengatakan bahwa buku Sang penantang Takdir ini adalah fondasi dari dimensi waktu Vandaria.

Maka ketika buku ini sampai ditangan saya (gratis pula :D) gembiranya saya jadi berlipat-lipat. Walau dengan mencuri-curi waktu, saya berhasil menyelesaikan buku ini dan dibuat penasaran menantikan sequelnya “Sang Raja Tunggal”.

Bagi penggemar Vandaria yang juga menggandrungi vandaria wars, pasti akan langsung ngeh sama cerita ini. Karena itu mas “Amy Raditya” sebagai pencipta hikayat Vandaria menyebutnya sebagai Urban Legend di dunia Vandaria. Jadi yang terpenting dalam kisah-kisah yang udah jadi urband legend tersebut (sudah diketahui banyak orang) adalah plot dan penceritaannya yang menartik.

Syukurnya, Ardani Persada berhasil meramunya jadi kisah petualangan yang epik sempurna. Walaupun (menurut saya) masih terdapat bolong-bolongnya juga. Yang paling ganggu itu dari segi logika ceritanya. Tapi makin kebelakang makin bagus koq dan epilognya twisted banget.

Di luar semua itu, epik dalam novel ini menurut saya jauh lebih baik dari saga-saga vandaria sebelumnya. Dan yang sangat membantu adalah gaya penceritraan Ardani Persada yang bikin buku ini jadi gak ngebosenin. Padahal cukup tebal loh (hampir 400 halaman). Poin penting lainnya adalah penokohannya yang cukup kuat. Jadi meskipun tokoh-tokoh dalam novel ini cukup banyak, kita masih tetap bisa ngingat-ngingat mereka karena karakternya udah kuat.

Akhir kata, saya beri empat bintang untuk buku ini di goodreads. Dan saran buat teman-teman yang sama sekali belum kenal vandaria, buku ini pas banget kalian baca pertama kali. Karena ini merupakan tonggak awal dari sejarah-sejarah yang terjadi di Vandaria. Buat yang udah malah melintang di dunia Vandaria, yang udah pada ngeh gimana endingnya ntar. Buku ini tetap recommend banget. Inilah awal mulanya, mengapa begini… begini… Happy reading!!! 😀

About The Author

Sebelumnya Ardani Persada juga sudah menulis buku fantasi yang merupoakan bagian dari saga Vandaria pula. “Ratu Seribu Tahun” novel debutnya tersebut dinobatkan sebagai salah satu novel fantasi lokal terbaik tahun 2011. Beliau bisa dihubungi via twitter @AuthorDani (dikutip dari halaman belakang buku Sang penantang Takdir, foto di download dari fbnya om Ardani Persada :D)

Keterangan buku :

Judul Buku            : Vandaria Saga, Sang Penantang Takdir

Penulis                  : Ardani Persada

Ilustrator               : Henry Trisula

editor                    : Louis Javano

Pencipta Hikayat   : Ami Raditya

Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama : July 2012

Tebal                     : 378 halaman, paperback

Tareget                  : Remaja

Genre                      : Fantasy

ISBN                      : 978-979-22-8663-2

Kemilau Sepuluh kristal Vandaria

02 Sabtu Jun 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 4 Komentar

Tag

frameless, gramedia, kristalisasi, naga, resensi vandaria saga kristalisasi, vandaria saga


Penulis   : Alexia DeeChen, Melody Violine, Aryo Pratomo,
Harbowoputra, Andry Chang, Rynaldo C. Hadi,
Iris Aegis, Ami Raditya, Hans J. Gumulia,
Pratama Wirya
Ilustrasi  : Yohan Power, Rama Indra, Ecky Oesjady
ISBN     : 9789792283211
Hal         : 266
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama

“Lagi dong….!”,

Hanya dua kata itu yang terucap setelah saya terbenam semalaman dalam semesta Vandaria. walaupun saya yakin seyakin-yakinnya tidak akan ada manusia yang mendengar komentar saya. Dini hari itu, saya masih berada di awang-awang. Membayangkan seekor naga bening, sepasang mata Frameless yang berbeda warnanya, perang, sihir, dan bless…, bisikan angin menyadarkan saya kalau saya belum tidur. Merebahkan diri sejenak sambil memejamkan mata berharap vandaria nyata dalam mimpi.

Ahhh….Harusnya kau baca sendiri kawan!

Bisikan Angin

Evander Evrard, komandan Isfaris itu akhirnya cedera setelah seorang frameless bertopeng berhasil melukainya dalam peperangan. Bahkan penangkal sihir mereka tak mampu melawan kekuatan prajurit edenion. Lalu mengapa gadis setengah frameless bernama Helaine itu menyelamatkannya?

Padamnya Bintang-bintang Vaeran

Berkisah tentang sentimen antara frameless dan manusia. Bahkan persahabatan yang kuat tak mampu mengalahkan perbedaan itu. Sebagai pewaris kekuatan Vanadis, Vaeran Irvaanah merasa berhak untuk menghukum manusia-manusia yang tidak sependapat lagi dengannya. Sampai akhirnya sang pejalan cakrawala harus turun tangan. Kisah ini menjadi prekuel yang manis untuk buku Harta Vaeran.

Batu Filsuf

Hamon tinggal berdua saja dengan gurunya, sang alkemis di Kastil Deimos. Sebulan sekali ia menyaksikan seorang anak dibawa kesana untuk kemudian dijadikan sebagai bahan baku batu filsuf. Namun suatu ketika seorang anak berhasil menyelamatkan diri, bertepatan dengan perang antara Edenion dan Nirvana. Untuk pertama kalinya, ia ingin menentang gurunya dan melindungi anak itu.

Musim Gugur

Suatu pagi Lena terbangun dengan mendapati seekor naga bening disampingnya. Anehnya semua murid di asrama tempat ia tinggal telah diungsikan. Siapa sebenarnya sang naga?

Nyanyian Alam

Fyaney, si gadis penyanyi memiliki kemampuan untuk berbicara dengan alam. Dengan kemampuannya itu, ia berusaha mencegah orang-orang desanya menebang hutan terus terusan. Atau bencana besar akan datang.

Padang Hijau Atap Merah

Demi menguasai sihir,  Gael Grifon rela berguru kepada seorang frameless tua yang sinis di Padang Hijau Atap Merah.

Relik Agung Gallizur

Untuk mencegah kebangkitan si iblis bermata kuning, sang raja mengerahkan para pencari untuk menemukan Tiga relik agung Gallizur. Salah satu relik itu ditemukan sekelompok pencari dalam genggaman seorang pemuda yang tertimbun salju dan hilang ingatan.

Di bawah Bulan separoh

Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri demi bertahan hidup nekad mengambil sebuah kristal dari seorang lelaki tua yang buta. Anehnya, orangtua itu bilang kristal itu sebenarnya milik si pencuri.

Beri Kami Damai

Arvena, seorangb penyair yang selalu mengisahkan cerita kepahlawanan yang berlebihan. Padahal itu semua bohong, namun orang-orang percaya sepenuhnya dan terinspirasi oleh epik-epik Arvena sampai termotivasi untuk ikut terjun dalam peperangan. Sebelum terlambat, Arvena harus mencegah orang-orang itu untuk mengikuti peperangan yang sebenarnya tidak sanggup mereka lakukan.

Pentagon

Mengisahkan masa lalu Lima cerita dari lima tokoh utama yang memegang kunci nasib Benua Elir.

Sejarah tiga benua dari tiga zaman mengkristral dalam sepuluh kisah yang memukau dalam semesta Vandaria. Layaknya kristal, kesepuluh kisah ini memang berkilau (tolong jangan tanya apa maksud saya menggunakan kata ini :D), jernih dan tajam pada sebagian sisinya.

Kesepuluh penulis menyajikan kisah epik dengan gaya bahasa masing-masing. Dan yang paling menarik adalah ada cerpen yang mengambil sudut pandang orang pertama. Merasa lebih dekat ke kristal vandaria. Editingnya bagus, walalupun masih ada sedikit typo pada beberapa cerpen. Tapi tenang saja, typo tersebut tidak sebanyak dalam tulisan-tulisan di blog ini. Perbandingannya jauh… 😀

Diantara kesemuanya, ada beberapa cerpen yang menjadi favorit saya. Bisikan angin merupakan pembuka yang baik. Adegan peperangannya digambarkan dengan cukup detail, walaupun sisi psikologisnya jauh lebih ditonjolkan. Namun ini strategi yang bagus untuk cerpen ini. Setelah membaca Harta Vaeran, asumsi saya orang-orang Isfaris adalah antagonis dalam saga ini. Namun saat membaca cerpen ini, saya jadi paham bahwa semesta vandaria tidak seperti sinetron. Tidak ada tokoh yang benar-benar jahat ataupun benar-benar baik. Tiap orang memiliki kedua sisi itu. Dan Padamnya Bintang-bintang Vaeran benar-benar memuaskan rasa penasaran tentang sosok Vaeran Irvaanah yang tidak dijelaskan dalam buku harta Vaeran.

Relik Agung Gallizur, dengan sudut pandang orang pertama memberikan sensasi lain dalam menyelami dunia Vandaria. Endingnya mengejutkan. Namun yang paling bagus diantara kesemuanya adalah cerpen Musim Gugur. Plotnya keren, dan banyak twistnya, sejak awal kalimat kita sudah dibuat bertanya-tanya. Lalu ketika mulai ngangguk-ngangguk sok mengerti, kita dibawa lagi ke situasi lainnya yang tak kalah meniumbulkan tanda tanya. Hingga sampai di ending, baru ngeh. Oh ternyata…

Kesepuluh kisah ini menjadi semakin menarik dinikmati karena setiap cerpennya diberi ilustrasi. Buat anda yang baru memasuki dunia Vandaria tidak usah khawatir. karena pada bagian depan buku disediakan perkenalan singkat tentang Vandaria dan Daftar istilah. Oh ya, saya suka bonusnya 🙂 Pembatas bukunya manis.

Petualangan Menemukan Relikui Peninggalan Vaeran Irvaanah

29 Selasa Mei 2012

Posted by bugot in Dunia Buku

≈ 4 Komentar

Tag

frameless, harta vaeran, kristalisasi, resensi harta vaeran, vandaria, vandaria saga


Judul Buku : Vandaria Saga, Harta Vaeran

Penulis : Pratama Wirya

Ilustrator dan Perancang Sampul : Ecky Oesjady

Pencipta Hikayat : Ami Raditya

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama : 2011

Tebal : 525 halaman, paperback

ISBN : 978-979-22-7291-8

Tidak gampang bagi Karnthe Jahlnow menjadi putra dari seorang pemburu harta karun. Orang-orang di desanya sangat mengelu-elukan para ksatria (maksudnya bekerja sebagai prajurit di istana), dan tentu saja seorang pemburu harta karun tidak masuk hitungan sebagai ksatria. Sudah dapat diduga bila akhirnya Karnthe mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari para tetangganya. Terlebih ayahnya, Frank Jahlnow terkenal bermulut besar hingga dijuluki si angin kentut. Namun takdir Karnthe dimulai ketika tanpa sengaja ia menemukan lempengan batu misterius yang ditemukan ayahnya.

Siapa sangka lempengan itu merupakan petunjuk ke arah harta karun legendaris peninggalan seorang frameles (mahluk mirip manusia yang memiliki kemampuan alami untuk menggunakan sihir) nyentrik bernama Vaeran Irvannah. Namun cedera yang dialami Frank tidak memungkinkannya berburu dalam waktu lama. Setelah melewati keraguannya akhirnya Karnthe memutuskan untuk menggantikan ayahnya menemukan harta Vaeran.Petualangan Karnthe pun dimulai bersama salah seorang teman ayahnya, Saeliya Aerankah. Seorang penyihir tempur.

Dalam petualangan mereka, Karnthe dan Saeliya menemukan teman-teman baru. Mereka adalah Fukhoi-ri, pengumpul pengetahuan yang karena darah setengah framelessnya membuat hubungan yang agak dingin dengan Saelia pada awlnya;  Fukhoi-ri, teman lama Saelia yang berprofesi sebagai pengelabu mata dan Za’zestai Karin, pedagang pejuang yang pantang menyerah dan sedikit mata duitan. Dengan karakter dan keahlian masing-masing, Karnthe dan kawan-kawan melakukan petualangan yang tak akan pernah mereka lupakan di tanah Vandaria yang luas. 

Cerita dalam novel ini memenuhi segala hal yang membuat sebuah kisah fantasi adventure sangat menarik. Meski plotnya terasa agak melambat di bagian walnya. Tapi secara keseluruhan saya menyukai buku ini. Pada beberapa bab, saya merasa ikut terlibat dalam petualnag Karnthe dan kawan-kawan. Kekuatan utama dari buku ini memang ceritanya yang luar biasa. Penulis menggambarkan tiap kejadian dan tempat dengan sangat detail, sehingga membantu kita merasakan latarnya dengan lebih nyata. Apalagi perbedaan karakter diantara para tokohnya. Konflik internal diantara mereka juga membuat buku ini semakin menarik. Misalnya konflik antara Fukhoi-ri dan Saelia menyangkut jati diri mereka. Atau ketika Karnthe dan kawan-kawan mulai mencurigai Karin. Tokoh-tokoh lain yang hanya muncul sekilas juga sulit dilupakan. Saya juga menyukai editingnya, nyaris tidak ditemukan typo/salah ketik dalam buku setebal 517 halaman ini. Dan wow, bonus kartunya keren 😀

Akan tetapi saya agak sedikit bingung, karena sama sekali tidak menemukan peta di dalamnya. Padahal kalau misalnya disisipkan peta, akan lebih gampang bagi pembaca untuk mengenali settingnya. Dan membuat petualangan jadi lebih hidup. Semoga pada cetakan berikutnya bisa ditambahkan. Hal lainnya yang sedikit mengganggu adalah gaya bahasanya yang terlalu fairy-tale. Mungkin karena buku ini memang ditujukan untuk semua umur. Tapi bagi saya hal ini sedikit mengurangi keasyikan membaca. Apalagi kata-kata seperti “Yang maha tahu memberi tahu kita….,” “seperti yang dijelaskan yang maha tahu…“, atau ““setelah kita menuju masa lalu, menuju saat Karnthe masih bocah cilik…(hal. 10)”. Kalimat-kalimat ini banyak sekali ditemukan pada narasi yang digunakan pengarang. Tidak masalah sebenarnya, hanya saja menurut saya akan lebih menarik bila bahasa yang digunakan sedikit lebih literer dan indah. Jadi bukan hanya iklim petualangannya yang terasa, tapi juga bisa memukau melalui narasinya.

Namun diluar keluhan saya tadi (yang sifatnya sangat subjektif), novel ini tetap direkomendasikan bagi pecinta kisah petualngan. Adegan yang paling saya kenang adalah saat Karnthe dan kawan-kawan berada di tempat jiwa Vaeran Irvaanah. Dimana mereka bertarung melawan naga emas dan lebih menyeramkan lagi mahluk-mahluk aneh yang merupakan jelmaan dari Jiwa Vaeran Irvaanah itu sendiri. Namun pertarungan singkat kata-kata Karnthe di bagian epilog benar-benar memorable bagi saya.

Dunia di luar sana tidak akan mempedulikan kesombongan dan kekeraskepalaanmu

Harta Vaeran merupakan buku pertama dari kisah Vandaria saga. Vandaria adalah galaksi fiktif rekaan anak muda Indonesia yang terealisasi dalam bentuk permainan kartu (Vandaria Wars), buku (Vandaria Saga), komik dan RPG (dalam proses). Layaknya sebuah dunia yang kompleks, di vandaria ada kebudayaan, kepercayaan dan kehidupan sendiri. Temukan lebih lanjut di websitenya, http://vandaria.com/. Hal ini juga untuk membantu kita mengetahui istilah-istilah dalam semsta Vandaria. Buku-buku vandaria sendiri sudah terbit empat buah. Meski berlatar sama, tapi tidak terlalu berkaitan. Akan tetapi, cerita mengenai kehidupan Vaeran Irvaanah bisa kita temukan dalam salah satu cerpen berjudul “Padamnya Bintang-Bintang Vaeran” dalam buku “Kritalisasi” yang juga sudah diterbitkan.

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabunglah dengan 1.900 pengikut lainnya

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia
  • [Book Review] Senjakala – Risa Saraswati

Jejak Tertinggal

Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Book Review] Dalam Kurung…
bugot pada [Book Review] Dalam Kurung…
tantri06 pada [Book Review] Dalam Kurung…
bugot pada Skandal di Pondok Songka
Meilawati Lestari pada Skandal di Pondok Songka

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

Cintaku Antara Jakarta dan kuala Lumpur
[Book Review] Jurnal Risa - Risa Saraswati
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia
[Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess - Nancy Springer
[Book Review] Midnight Restaurant - Daniel Ahmad

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Juli 2022
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Apr    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 1.900 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...