• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: montase

Montase

20 Minggu Okt 2013

Posted by bugot in Uncategorized

≈ Tinggalkan komentar

Tag

#unforgotTen, gagasmedia, montase, romance, windry ramadhina


Dont judge a book by its cover!,

16300774Mungkin pepatah ini benar, tapi percayalah apapun alasannya penampakan luar tetap sangat mempengaruhi penilaian pertama. Begitu juga dengan buku, cover adalah hal pertama yang mencuri perhatian calon pembeli. Dan gagasmedia merupakan penerbit yang sangat aware dengan hal ini. Terbukti dengan cover-cover setiap novelnya yang elegan dan stylish. Sangat mencuri perhatian. Bahkan buku-buku yang diluaran sana covernya terlihat “agak murahan” dengan penampakan model sensual di sampulnya bisa disulap menjadi sangat berkelas.

Termasuk untuk buku ini, walaupun saya fansnya Windry Ramadhina. Namun jujur, hal pertama yang menarik perhatian saya adalah sampul buku ini. Tak biasa dengan hanya berupa sketsa yang terlihat seperti hanya hasil goresan pensil.

Aku berharap tak pernah bertemu denganmu.
Supaya aku tak perlu menginginkanmu, memikirkanmu dalam lamunku.
Supaya aku tak mencarimu setiap kali aku rindu.

Supaya aku tak punya alasan untuk mencintaimu.
Dan terpuruk ketika akhirnya kau meninggalkanku.

Tapi…,
kalau aku benar-benar tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak akan pernah tahu seperti apa rasanya berdua saja denganmu. Menikmati waktu bergulir tanpa terasa.
Aku juga tak mungkin bisa tahu seperti apa rasanya sungguh-sungguh mencintai…
dan dicintai sosok seindah sakura seperti dirimu.

Lagi-lagi mbak Windry menunjukkan kepiawaiannya sebagai story teller. Garis besar cerita ini semuanya diceritakan dari sudut pandang Rayyi, tokoh central dalam novel ini. (Jarang-jarang vada novel romance yang vmengambil vpoint of view darei tokoh cowoknya). Dan menurutku cerita ini memang akan terasa lebih bernyawa kalau Rayyi sendiri yang menceritakannya.

Rayyi adalah vmahasiswa IKJ yang mengambil peminatan produksi. Sebenarnya ia lebioh tertarik dengan peminatan dokumenter, tapi vayahnya berharap untuk menjadikannya penerus di Karya Karnaya, PH besar yang memproduksi fim-film box office tapi sering dinilai jelek oleh para kritikus. Alhasil, nilai Rayyi pun ancur-ancuran, ia bahkan mengabaikan mata kuliah yang seharusnya diambil agar bisa fokus mengerjakan proyek film untuk sebuah lomba dokumenter tingkat nasional. Apa daya yang jadi pemenangnya justru seorang mahasisiwi Jepang ceroboh bernama Haru.

Suatu hari, Rayyi bersama ketiga sahabtnya (Bev, Sube vdan Andre) menjadi menyusup di kelas dokumenter yang diisi oleh Samuel Hardy, sineas muda terkenal yang jadi dosen tamu di IKJ. DI kelas ini pula Rayyi bertemu dengan Haru. Lewat beberapa kejadian Rayyi dan Haru menjadi dekat. Haru juga berhasil menarik perhatian vsahabat-sahabatnya. Lama kelamaan Rayyi makin menyadari ketertarikannya pada Haru, ia bahkan menjadikan Haru sebagi objek vfilm dokumenternya.

Di luar sikap angkuh dan arogannya, Samuel Hardy ternyata menyadari bakat Rayyi. Ia diam-diam telah menyiapkanRayyi dan Haru untuk mengikuti kompetisi film dokumenter internasional. Samuel Hardy juga memberi kesempatan pada Rayyi untuk magang di PH miliknya. Di lain pihak, ayah rayyi menjadi murka karena nilai Rayyi yang tak bisa ditolerir lagi. Rayyi kemudian diawasi 24 jam agar bisa fokus dengan kuliahnya. Ia juga diharuskan magang di Karya Karnaya.

“Selalu ada impian yang lebih besar dari impian lain, kan?”

Sama seperti Memori, garis besar cerita ini bukan ncinta. Meski banyak bumbu romantisme dan persahabatan, fokus utama buku ini adalah bagaimana Rayyi meraih mimpinya menjadi pembuat film dokumenter. Dalam proses pencapaian itulah Rayyi bertemu banyak orang dan mempelajari banyak hal. Di awal memang diceritakan Rayyi orang yang lempem dan cuek. Namun berbagai peristiwa telah membuatnya jadi lebih dewasa. Tokoh-tokoh lain dalam novel vini juga menciptakan satu side story tersendiri. Misalnya hubungan Samuel Hardy dengan Bev, atau tentang Sube yang diam-diam juga naksir Bev.

Mengapa saya suka karya-karya  Windry Ramadhina? Karna sama seperti Dee, dia selalu konsisten dalam bercerita. Di setiap buku-bukunya selalu ada dunia baru vyang mereka ceritakan secara mendalam. Seperti kuliah akademik, kita mendapat pengetahuan baru yang sangat mendetail tentang isu yang diangkat penulisnya. Bedanya kali ini disampaikan dengan cara yang asyik dan tidak membosankan. Dalam Memori, mbak Windry menjelaskan banyak hal tentang dunia arsitektur maka dalam Montase ini, dunia perfilman-lah yang dieksplore habis-habisan.

Ini buku ketiga Windry Ramadhina yang kubaca, masih ada dua judul lagi yang belum. Yaitu Metropolis dan london.

keterangan Buku: 

Judul Buku            : Montase

Penulis                  : Windry Ramadhina

Penerbit                : Gagasmedia

Tahun terbit           : 2012

Format                   : 368 halaman Paperback

Genre                    : Romance

unforgotTEN_logo

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 1.898 pelanggan lain

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Review] 39 Langkah – John Buchan
  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

Jejak Tertinggal

bugot pada Dalam Cengkeraman Iblis
bugot pada [Book Review] Jurnal Risa…
pirnadari59@gmail.co… pada [Book Review] Jurnal Risa…
Pirna pada [Book Review] Jurnal Risa…
oiri pada Dalam Cengkeraman Iblis
Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
[Book Review] 022 - Lokalpcy
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia
Berhenti Merawat Luka : Resensi Sepatu Dahlan
Novel prof. Yohanes Surya membuat saya CLBK dengan Fisika

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Maret 2023
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 101 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...