Fisika itu seperti cinta, yang merupakan hasrat manusia yang terpendam selama berabad-abad untuk menyelami simfoni hukum-hukum alam semesta yang merdu tak tekira…-Billy
Mumpung masih hangat-hangatnya dalam suasana Hotter Potter even. Saat yang pas juga nih, buat ngebahas some book alike… Kayak novel pertama sang maestro Fisika ini. Yap, Prof. Yohanes Surya menerbitkan novel pertamanya bersama Ellen Conny dan Silvya Liin. Dan so pasti, temanya gak jauh-jauh dari Fisika dan full pengetahuan. Nah loh, jadi apa dong kesamaannya sama Harry potter? Ok, cekidot…
The Plot
Di tengah laut jawa terdapat sebuah pulau futuristik yang penduduknya kumpulan-kumpulan individu jenius. Di pulau Cendana, fisika-fisika modern sudah diaplikasikan pada alat-alat keseharian yang sangat modern. Meski jauh meninggalkan kota-kota lainnya dalam hal teknologi, pulau kencana masih berada dalam kedaulatan Indonesia. Odyssa college adalah sekolah khusus untuk calon-calon ilmuwan di pulau kencana. Layaknya sebuah sekolah, di odyssa college juga terdapat klub-klub ekstrakulikuler. Sayangnya, sekolah ini dikuasai oleh Jupiter yang ayahnya merupakan penyandang dana terbesar di sekolah.
Tidak ada yang berani melawan Jupiter, kecuali Tofi. Tofi sebenarnya tidak yakin dengan cita-citanya menjadi ilmuwan. Meski cerdas luar biasa, ia merasa selalu berada dalam bayang-bayang ayahnya yang seorang pemenang nobel fisika-prof. Yomosi. Persaingan Tofi dan Jupiter makin memanas dengan kedatangan Miranda, gadis cantik yang begitu cepat merebut perhatian satu sekolahan. Dan berhasil mengahlahkan Tofi maupun Jupiter dalam suatu battle ilmiah untuk menjadi ketua klub Fosfor (klub ilmiah). Tofi dan Jupiter sama-sama tertarik pada pesona Miranda. Tapi Miranda malah menunjukkan perhatiannya pada Tofi, yang membuat Jupiter makin murka. Yang tidak mereka tahu, Miranda tidak hanya berniat sekolah di Odyssa college. Miranda punya misi tertentu.
Untuk menyelamatkan Klub Fosfor dari cengkeraman Jupiter. Miranda telah menyiapkan anggota-anggota terbaik klubnya untuk mengikuti even sains terbesar di Indonesia, Science to Generation yang akan diadakan di Bandung. Jika menang, hadiahnya cukup untuk menopang kelangsungan aktivitas klub mereka. Anggota-anggota yang disiapkan adalah Abigail, yang menderita germaphobia: Rahul yang begitu terobsesi dengan angka, Billy sang detektif, William yang melankolis dan yang termuda adalah Marcia, adik Tofi. Sementara Tofi ditunjuk sebagai pelatihnya. Namun karena suatu hal, Abigail tidak bisa mengikuti STG dan Tofi yang menggantikan.
“Smart is not enough!”“What is enough?”“Heart and trust” (hal.406)
Di STG, persaingan antara kelompok-kelompok perwakilan dari masing-masing daerah ternyata tidak seilmiah seharusnya. Ada kelompok yang melakukan kecurangan, saling curiga dan ambisi yang berlebihan. Namun lebih parah dari itu, ada dua ordo mafia ilmiah yang menyusup ke even ini. Tujuannya adalah merebut cincin newton yang berisi microchip berbahaya. Pihak perkumpulan ilmiah internasional juga telah menyusupkan agen terlatihnya ke tempat ini. Mereka ada diantara pembimbing dan pembina asrama. Tapi tetap ada aroma merah jambu dalam bagian ini.
Sialnya Tofi cs menemukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka ketahui. Sesuatu yang membut mereka diburu dua kelompok mafia tersebut dan membahayakan nyawa mereka. Sementara itu di pulau Cendana, Miranda mulai meragukan misinya. Karena ia sudah terlanjur merasa dekat dengan teman-teman barunya.
”Letakkan tanganmu di tungku panas selama semenit, rasanya seperti satu jam. Duduklah bersama gadis pujaanmu selama satu jam, rasanya seperti semenit. Itulah makna relativitas.”-Hal.142
In my opinion
So much konflik dan tebalnya minta ampun. Itu kata pertama saya tentang novel ini. Tapi menariknya, buku setebal 831 halaman ini (dipecah jadi dua bagian) tidak terasa membosankan. Tiap halamannya membawa kita pada petualngan baru. Belum lagi bagian dramanya yang gak kalah menyentuh. Karakter-karakternya loveable dan digali dengan pas. (maksudnya kita bisa dekat dengan karakter tersebut walaupun penulisnya masih merahasiakan identitas si karakter sebenarnya).
Poin lebih dari buku ini adalah penjabaran-penjabaran fakta ilmiah yang tidak menggurui, selain itu di tiap pergantian bab ada satu segmen berisi paragraf-paragraf menarik tentang kisah ilmuwan-ilmuwan beken atau kajian ilmiah yang disampaikan dengan puitis. Trust me, you had to love it 😀
Yang agak ganggu menurut saya justru dari karakter Tofinya. Tofi terlalu sempurna menurut saya, sehingga agak kurang membumi. Bagaimana tidak, selain jago fisika, si tofi ini juga jago basket, tampan, baik hati, tidak sombong, bla… bla… Tapi it’s ok, gak terlalu ganggu sebenarnya. Lagipula kalau dipikir-pikir Tofinya juga gak perfect-perfect amat koq. Dia tuh emosian dan seringkali tidak berpikir jernih, 😀 Pokoqnya Tofi tetap menarik deh. And yeah, dia bukan bad boy. (udah bosan baca cerita yang heronya bad boy, apalagi romance. Haduh koq ngelantur). Ada begitu banyak karakter di novel ini, dan semuanya dikenalkan dengan porsi yang pas. Dijamin karakter-karakternya gak akan ketukar, karena semuanya udah dikenalkan dengan penjelasan yang lengkap. Bahkan ada beberapa karakter yang punya kisah sendiri (semacam side story).
Dan endingnya,… bikin saya gak sabar pengen cepat-cepat baca buku selanjutnya. (semoga bisa terbit tahun ini). BUkan karna endingnya gantung, cuman penulis dengna cerdik memberi sedikit clue tentang apa yang akan terjadi selanjutnya di buku berikutnya. Di halaman terakhir juga diceritan sinopsis singkat petualangan Tofi selanjutnya di buku kedua nanti. oh, cant wait…
Jadi apa hubungannya sama Harry Potter? Sebenarnya jauh banget yah, cuma chemistry antara tofi dan teman-temannya serta kehidupan sekolahnya. Mau gak mau ngingatin saya sama kesolidan Harry dan teman-temannya di Hogwarts. I love it, bagaimanapun saya sangat menyukai cerita-cerita school life dan persahabatan. Btw, nama-nama tokoh di novel ini sebagian besar diambil dari nama-nama di fisika.
Final Though
It must read book, aku kasih rating bintang 5 di Goodreads.
Keterangan BUku :
Judul Buku : Tofi- perburuan Bintang Sirius (Bagian I & 2)
Penulis : Prof. Yohanes Surya, Ellen Cony dan Sylvia Lim
Editor : Dr. Lies Dwiarti
Penerbit : Kandel
Cetakan Pertama : 6 November 2012
Format : 831 halaman paperback (bagian 2 : 349-831)
Target : Remaja
Genre : Science Fiction, adventure
Sumber gambar : Gadis, Goodreads, The Jakarta post