• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: review

[Review] 39 Langkah – John Buchan

19 Senin Sep 2022

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

39 langkah, john buchan, mistery, novel misteri, novel terjemahan, novel thriller, penerbit divapress, penerbit laksana, petualangan, resensi buku, review, review 39 langkah, review novel, sherlock holmes, the 39 steps, thriller, tokoh


Blurb

Richard Hannay yang baru saja kembali dari Afrika Selatan, benar-benar merasa bosan dengan kehidupan London sampai dia kedatangan seorang Amerika misterius, yang memperingatkannya tentang rencana pembunuhan yang dapat merusak keseimbangan politik Eropa yang rapuh. Meski awalnya skeptis, Hannay tetap membantu pria itu bersembunyi di apartemennya. Tetapi pada suatu hari, Hannay menemukan pria misterius tersebut terbunuh di ruang tengah.

Keesokan hari setelah kasus pembunuhan itu, Hannay melarikan diri ke negara asalnya, Skotlandia, dan dikejar oleh polisi dan musuh yang licik dan kejam. Nyawanya dan keamanan Inggris berada dalam bahaya besar, dan semuanya bertumpu pada solusi untuk teka-teki yang membingungkan: apakah “tiga puluh sembilan langkah itu?”

Keterangan Buku

Judul : 39 Langkah

Penulis : John Buchan

Penerjemah : Imanina Resti Sunarwanto

Editor : Avifah Ve, Nisrina Lubis

Tata Sampul : Igapotos

Tata Isi : Vitrya

Pracetak : Wardi

ISBN : 9786233272506

Penerbit : Laksana (Imprint Penerbit Divapress)

Tahun terbit : 2022 (cet. 1)

Format : 188 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 60.000,-

My Review

“Dia sudah pergi, namun dia turut menyeretku ke dalam rahasianya, dan mau tidak mau aku harus melanjutkan pekerjaannya”, ~ (hal. 31)

Aku suka novel misteri klasik karena setting waktunya. Di masa itu segala-galanya lebih terbatas. Tidak ada handphone, tidak ada internet serta penyelidikan forensiknya belum semaju sekarang. Penyelidikannya jadi lebih menarik dan petualangannya lebih mendebarkan.

Novel “39 Langkah” karya John Buchan ini diterbitkan pertama kali tahun 1915. Hampir seperempat abad setelah Sherlock Holmes diterbitkan pertama kali. Buchan juga menulis Sherlock reference di novelnya ini ☺, ada reference ke karya Charles Dickens juga. Blurbnya bisa dilihat pada carousel di foto ya.

Yang menarik dari novel ini adalah tokoh utamanya yang “bukan detektif”  ataupun mata-mata terlatih. Richard Hannay hanyalah seorang Insinyur Pertambangan yang merindukan petualangan setelah ekspedisi terakhirnya di Afrika. Doanya terkabul, hanya saja itu ternyata berada jauh “di atas” ekspektasinya. Dalam sekejab ia terlibat dalam konspirasi raksasa yang melibatkan negara-negara adikuasa. Tapi Hannay bukan pekerja tambang biasa.

“Inilah aku, pria tiga puluh tujuh tahun, sangat bugar, memiliki cukup banyak uang untuk bersenang-senang, dan bermalas malasan sepanjang hari”, ~ (hal. 10)

Richard Hannay sudah mengumpulkan uang yang cukup untuknya bersenang-senang. Tapi sebagai bujangan yang tidak punya banyak teman, hiburan apa yang akan “cukup” baginya? 3 bulan di London sudah sangat membosankan baginya. Ia menginginkan sesuatu yang lebih memacu adrenalin. Lalu kemudian seorang Amerika eksentrik yang tinggal di bangunan yang sama dengan apartemennya datang bertamu.

Awalnua Hannay hanya menganggap angin lalu dongeng pria itu tentang konspirasi besar komunitas Yahudi dan organisasi yang sangat berpengaruh di dunia. Tapi ketika ditemukan mayat di apartemen pria itu keesokan harinya, Hannay tahu pria itu tak main-main. Situasi bertambah rumit ketika pria itu tewas di dalam apartemen Hannay.

Membaca pelarian Hannay melewati desa-desa lintas negara ini sangat seru. Hannay adalah pembelajar yang jenius dan penyamar ulung. Berkali-kali ia berada dalam situasi genting, tapi berkat kelicinannya serta pengalamannya terdahulu, ia berhasil lolos. Deskripsi latarnya juga diceritakan secara mendetail. Aku bisa memvisualisasikannya dengan jelas di benakku.

Novel ini sangat minim dialog. Jadi jangan kaget kalau ada sampai belasan halaman hanya berupa narasi–termasuk beberapa peristiwa penting. Hal ini lumrah sebenarnya ditemukan dalam novel klasik. Tidak masalah buatku. Aku hanya sedikit terganggu dengan beberapa kalimat repetitif yang digunakan John Buchan, seperti “Lalu sebuah ide terlintas dalam pikiranku” . Aku yakin kalau yang seperti ini ditulis penulis masa kini, editornya sudah corat coret pakai spidol merah . Tapi again… Ini novel klasik.

Terlepas dari itu semua, aku suka terjemahan dan editing dari team penerbit ini yang sangat rapi. Lay out dan ukuran fontnya juga ramah di mata.

Lalu, apa makna 39 langkah itu? Misteri tentang 39 langkah merupakan kunci pemecahan masalah yang sedang dihadapi Hannay. Jadi bakalan spoiler kalau aku ungkap di sini.

Buku “49 Langkah” ini emang layak banget dikenalin ke semua pecinta novel misteri klasik di Indonesia. Misterinya dapet, thrillernya dapet. Beneran, aku ikut deg-degan waktu Hannay harus kucing-kucingan sama pengejarnya di antara landskap Inggris dan Scotlandia yang indah. Recommended pokoknya.  3/5⭐ dariku. (Makna dari setiap rating bisa dilihat di highlight story instagramku ya). Semoga pihak divapress juga menerbitkan buku-buku lainnya dari penulis ini.

My Rating : 3/5⭐

Puzzle Level : 3/5 🔍

Trivia :

1. Pada pengantar buku ini (berupa surat dari Buchan untuk temannya), ia sempat menyinggung soal “novel sepuluh sen” atau shocker dengan ciri-ciri berupa cerita ringan, harga murah dan bentuknya kecil tipis. Kalau di Indonesia mungkin semacam stensilan ya 🙈😁

2. John Buchan pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Skotlandia yang ke-15

3. “39 Langkah” adalah novel pertama dari serial Richard Hannay. Totalnya ada 5 buku. Semoga Diva press juga menerbitkan serie berikutnya.

[Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati

22 Rabu Apr 2020

Posted by bugot in review

≈ 3 Komentar

Tag

bukune, horor, jurnal risa, review, review jurnal risa, review novel, risa saraswati


Blurb

Teruntuk saudara-saudaraku di Jurnal Risa;
Saat ini akhirnya datang, kesempatan untuk menceritakan kisah kita bersama. Hal ini harus kulakukan karena aku memang tak sanggup bila sendirian, menghadapi segalanya seolah aku ini sang pemberani.

Tanpa kalian, Jurnal Risa hanya akan jadi sebuah nama dan tak mungkin bisa berdiri sekuat ini. Dalam buku ini, aku ingin mengajak kita semua bernostalgia, tentang hal-hal gila yang pernah terjadi di masa kecil kita dahulu.

Teruntuk para pembaca kesayanganku;
Ini adalah cerita kami kecil, di musim libur sekolah yang menyenangkan. Ketika aku, A Angga, Nicko, Kakang, dan Riri untuk kali pertama berterus terang dan bertualang dengan ‘kemampuan’ kami.

Tidak pernah sedikit pun terpikir, ini adalah sebuah awal yang perlahan membentuk karakter kami. Sekumpulan penakut yang mau tak mau menjadi berani karena tak bisa menutup mata dan telinga dari teror mereka.

Risa Saraswati—

Keterangan Buku

Judul : Jurnal Risa; Teror Liburan Sekolah

Penulis : Risa Saraswati

Editor : Syafial dan Sein Arlo

Penyaras Aksara : MB Winata

Penata Letak : Nunu

Penyelaras Tata Letak : Bayu N. L.

Ilustrasi Isi dan Sampul : Ekorazaki

Penyelaras Desain Sampul : Raden Minic

ISBN : 9786022203537

Penerbit : Bukune

Tahun terbit : Januari 2020 (cet. 1)

Format : x + 186 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 79.000,-

My Review

Hayo, siapa yang suka menonton chanel Jurnal Risa youtube? Tentunya teman-teman sudah akrab banget dengan Teh Risa beserta saudara-saudaranya itu kan? Ada Aa Angga yang dewasa dan busa memimpin sepupu-sepupunya; Abimanyu (alias Kakang) yang “edan”; Nicko yang nekat banget; Riri yang penakut tapi perhatian dan tentu saja Teh Risa Saraswati sendiri.

Novel ini menceritakan pengalaman pertama mereka bersinggungan dengan mahluk gaib. Tepatnya saat mereka masih remaja. Seperti kita ketahui, Teh Risa memiliki keistimewaan sejak kecil. Berkat kelebihannya itu, Teh Risa busa bersahabat dengan 5 hantu Belanda. Tapi sedekat apapun hubungan mereka, persahabatan dua dunia itu tetap menyimpan bahaya. Karena itu, Teh Risa dipindahkan ke rumah kakeknya dari pihak Ayah yang juga memiliki kemampuan seperti Teh Risa. Kakek Teh Risa sangat sakti, ia berhasil membentengi rumahnya dari kehadiran mahluk halus.

Sayangnya, Teh Risa merasa kesepian di rumah itu. Ia sangat merindukan Peter cs. Salah satu waktu yang sangat ditunggu-tunggu Teh Risa adalah liburan sekolah. Soalnya, Riri-adik Teh Risa dan sepupu-sepupunya yang lain akan menghabiskan waktu di sana. Kali ini yang datang hanya Riri, Aa Angga, Kakang dan Nicko.

Awalnya mereka iseng-iseng saja saat mencoba memanggil Peter cs di sebuah sekolah yang agak serem. Namun Peter cs tidak datang dan yang lebih parah mereka mengundang sesuatu yang lain. Sejak saat itu liburan mereka tak lagi sama. Hantu-hanti itu bahkan berani datang ke rumah kakek yang seharusnya punya penghalang untuk mereka. Sebenarnya mereka bisa minta tolong kakek untuk menyelesaikan masalah ini. Sayangnya mereka lebih takut pada kemarahan kakek dibandingkan teror mahluk halus 😁😁. Dari awal kakek memang sudah mewanti-wanti untuk gak main-main sama dunia lain soalnya. Tapi namanya anak-anak, semakin dilarang semakin dikerjain.

“Kami hanya terlalu takut, dan terlalu malu …”, ~ (hal. 151)

Mengapa perempuan bergaun putih dengan lidah menjulur panjang itu mengganggu mereka? Siapa pula hantu laki-laki bernama Mamat itu?

Sesuai dengan tokoh-tokohnya, novel ini memang cocok dibaca pembaca remaja. Namun tetap menarik untuk diikuti pembaca dewasa, terutama penonton setia chanel youtubenya.

Adegan seram cukup bikin bergidik, seperti nyasar di kuburan malam-malam, bola yang tiba-tiba jadi kepala manusia dan lain-lain 😖. Aku juga suka bagaimana interaksi ke-5 sepupu ini. Bagi yang penasaran sama sosok Teh risa, Aa Angga, Riri, Kakang dan Nicko saat SMP buku ini recommended banget. Memang ya, sebagian watak kita itu bertahan sejak kecil sampai dewasa 😁.

Novel ini disertai ilustrasi juga, waktu itu saya baca buku ini malam-malam di kamar sendirian. Auto kaget waktu ketemu halaman yang ada gambar hantunya. Novel ini nggak sekedar nakut-nakutin, ada pesan moral yang juga yang bisa dipetik.

Saya pribadi lebih suka novel Kak Risa yang kayak begini dibanding cerita tentang asal-usul Hantu seperti novel-novel beliau yang lain 🙈. Tapi ini opini pribadiku sih.

Overal, novel i i recommended dan worrh reading.

My Rating : 3/5 🌟

Terror Meter : 4/5 👻

[Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer

12 Minggu Apr 2020

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

enola holmes, misteri, penerbit clover, review, review novel


Blurb

Saat mengetahui kalau ibunya menghilang, Enola Holmes meminta tolong kedua kakak laki-lakinya; Sherlock Holmes dan Mycroft Holmes untuk memecahkan misteri kni. Namun, kedua kakak laki-lakinya itu malah menganggapnya mengganggu penyelidikan dan hendak mendaftarkannya ke sekolah asrama. Tidak setuju dengan rencana kakak-kakaknya, Enola memutuskan untuk kabur dan memecahkan kasus itu seorang diri!

Keterangan Buku

Judul : Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Menghilangnya Sang Marquess

Penulis : Nancy Springer

Penerjemah : Rifky Ravanto Putra

Editor : Adelina Ayu Lestari

Artistik : Cicilia Tjandra

Ilustrasi : Bella Ansori Putri

ISBN : 97862300868

Penerbit : Penerbit Clover (Imprint Penerbit M&C)

Tahun terbit : 2020 (cet. 1)

Format : 205 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 79.000,-

My Review

Dari TV dan berbagai literatur, perempuan di abad pertengahan terlihat sangat anggun dan cantik ya. Tapi tahukah kamu, pengorbanan seperti apa yang mereka jalani untuk bisa tampil semenawan itu. Mereka harus memakai korset yang ukurannya semakim diperkecil dari tahun ke tahun, yang membuat mereka tak leluasa untuk sekedar bernafas. Belum lagi penyangga punggung dan penyangga dada yang menyebabkan mereka tak bisa bersandar saat duduk. Jangan lupa juga penyangga rok yang beratnya gak kira-kira. Wanita terhormat harus menggunakan itu sepanjang waktu.

Enola Holmes yang berusia 14 tahun hidup di zaman itu. Beruntungnya, ia dibesarkan oleh seorang ibu yang tak tunduk pada aturan-aturan tersebut (walau belakangan Enola menyadari alat-alat penyiksa wanita itu “berguna” untuk hal lain). Ya, Lady Teodora Holmes yang janda sangat berbeda dengan wanita kebanyakan. Oleh sebab itu keluarga mereka selalu menjadi gunjingan. Apalagi keberadaab Enola dianggap aib, ia dilahirkan saat Mrs. Holmes sudah berusia paruh baya. Karena itu usia Enola terpaut jauh dengan kedua kakaknya.

Tapi, suatu hari Mrs. Holmes menghilang. Enola yakin terjadi sesuatu terhadap ibunya. Ia mengirim suratbpada kedua kakaknya yang berada di London. Coba tebak siapa kakaknya? Ya, benar banget. Abang-abangnya itu tak lain adalah Sherlock dan Mycroft Holmes (Nancy Springer) memang menggunakan dunia canon dari serial Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle, jadi sebagian besar karakter dalam novel Sherlock ada di sini juga.

Menarik sekali membaca deskripsi latar Inggris di masa itu, di mana alat komunikasi dab transportasi terbatas. Jadi masuk akal saja, jika Enola sudah delapan tahun tidak bertemu kakak-kakaknya. Kepulangan Sherlock & Myceofr menguak rahasia-rahasia tentang ibu dan keluarganya. Rahasia yang mungkin menyakiti Enola. Tapi Enola menemukan bukti-bukti lain tentang kepergian ibunya. Karena itu saat Mycroft akan mengirimnya ke sekolah asrama, Enola memilih kabur dan melakukan penyelidikan sendiri.

Sayangnya, sematang apapun rencana Enola, dunia luar tidak ramah pada gadis 14 tahun sepertinya. Enola berkali-kali terjebak dalam situasi bahaya. Mulai dari keterlibatannya dalam penyelidikan kasus menghilangnya seorang putra bangsawan, ia terseret pada sindikat penculikan dan penipuan. Apakah Enola mewarisi kecerdadan Sherlock untuk lepas dari situasi tersebut?

😍😍😍😍 Petualangan Enola Holmes ini seru banget. Saya suka bagaimana dalam buku pertama ini, isu keluarga Holmes menjadi konflik utamanya. Ibarat pilot sebuah serial televisi, karakter-karakter penting dalam Enola Holmes dikenalkan dengan gamblang. Menarik juga mengetahui bagaimana watak Sherlock di mata keluarganya.

Kasusnya sendiri cukup “biasa” sebenarnya, tentang seorang marquese berusia 12 tahun yang menghilang. Namun penulis berhasil menciptakan penyelidikan yang penuh petualangan dan aksi yang memacu adrenalin. Melihat interaksi Enola dan Sang Marquese, saya yakin bocah laki-laki ini akan berperan penting juga di petualangan-petualangan Enola berikutnya 😁 (Saya harap Penerbit Clover akan menerjemahkan semua serie Enola ini 🙏).

Sebagai pembuka sebuah serial, buku ini sudah cukup memuaskan. Asal mula Enola memilih jadi “detektif” seperti kakaknya tergambar jelas. Watak Enola juga sudah kelihatan dari petualangan pertamanya ini. Juga bagaimana ia memandang sosok kedua kakak laki-lakinya : Sherlock dan Mycroft. Bagi penggemar Sherlock jangan khawatir, karena watak Sherlock dan Mycroft di serie ini juga sama banget dengan versi Sir Arthur Conan Doyle.

Hal menarik lainnya adalah isu tentang emansipasi wanita yang berusaha diangkat Nancy melalui tokoh Enola dan ibunya. Di sini pembaca bisa menyaksikan bagaimana gambaran ketidakadilan yang dialami wanita di masa itu. Bukan hanya dalam pergaulan sosial, tapi juga soal kekayaan dan pembagian harta. Pokoknya, girls!! Kalian beruntung hidup di zaman sekarang.

Saya juga respek dengan team Penerbit Clover ini yang berusaha membawa novel ini sampai ke pembaca Indonesia. Saya tahu pasti sulit menerjemahkan teka-teki berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang sama dengan rima bahasa aslinya. Good job guys 😉. Tapi buat saya pribadi, mungkin lebih baik untuk bagian riddle itu dibiarkan dalam bahasa aslinya saja, terus bikin keterangan di footnote. Sekali lagi, ini sifatnya subjektif banget 🙈. Mungkin kebanyakan pembaca lebih suka kalau riddlenya diterjemahkan sekalian.

Overall, Enola Holmes ini recommended. Bahasanya lebih ringan dari serie Sherlock Holmes (menyesuaikan target pembaca remaja) dan kasus-kasusnya juga menarik. Pace ceritanya ritmis, tidak terlalu cepat dan gak lamban juga.

My Rating : 4/5 🌟

Puzzle Level : 3/5 🔍

Ada beberapa kutipan menarik yang saya temukan saat membaca buku ini :

1. “Aku selalu merasa bersalah—karena segala hal, bahkan karena aku bernapas di dunia ini—karena telah hidup, mengingat aku lahir saat usia Inu sudah cukup tua hingga menjadi sebuah skandal dan beban untuknya”, ~ (hal. 10)

2. “Tidak peduli kalau orang itu bangsawan atau rakyat helata, mereka bisa saja meninggal jika terkena udara dingin terus menerus”, ~ (hal. 12)

3. “Apa gunanya kita mengandalkan akal sehat saat sedang berurusan dengan wanita? Apalagi yang berada di masa tuanya”, ~ (hal. 43)

4. “Perempuan memang tak bisa dipercaya, tanpa terkecuali seorang ibu”, ~ (hal. 45)

5. “Kau lahir dalam keluarga berkedudukam tinggi dan dengan sedikit tuntutan, aku yakin kau tidak akan menjadi aib dalam keluarga ini”, ~ (hal. 67)

Trivia :

1. Novel Enola Holmes sudah mencapai volume 7 di negara asalnya.

2. Sebuah film adaptasi Enola Holmes sedang dalam tahap produksi dengan bintang-bintang besar yang terlibat. Di antaranya Milly Bobby Brown (Stranger Things) sebagai Enola dan Henry Cavil (Man of Steel) sebagai Sherlock.

3. Nancy Springer sendiri terkenal dengan karya-karya berupa spin off (canon) dari cerita-cerita populer. Selain Enola Holmes, ia juga menulis serie tentang Rowan Hood dan Camelot.

[Review] 35 Mm – Lokalpcy

06 Senin Apr 2020

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

lokalpcy, penerbit clover, review, review novel, review novel 35 mm


Blurb

Ini adalah cerita tentang Adelardian Muda Gautama, seorang creative director yang menganggap profesionalitad adalah segala-segalanya. Semua yang ia lakukan hatus terbidik sempurna, presisi dan tanpa cacat.

Lalu Erisha Annora datang bagaikan noise kamera yang memudarkan bidikan lensa sehingga Adelardian kehilangan profesionalitasnya.

Dalam waktu singkat, Erisha menghapus adikuasa Adelardian sembari menawarkan perasaan. Meski benar secara logika, JATUH CINTA PADA ERISHA SANGAT TIDAK BERETIKA.

Alasannya sederhana: Erisha sudah punya pasangan.

Keterangan Buku

Judul : 35 Mm

Penulis : Lokalpcy

Editor : Adelina Ayu Lestari

Editor Supervisi : Risma Megawati

Proofreader : Shafira Amanita

Tata Letak : Maulida Rahmawati

Desainer Sampul & Grfis : Yulianti

ISBN : 97862300899

Penerbit : Penerbit Clover (Imprint Penerbit M&C)

Tahun terbit : 2020 (cet. 1)

Format : v+ 297 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 79.000,-

My Review

“Berjalan bersisian dengan cewek itu terasa aneh, entah aneh yang bagaimana.”,~ (hal. 34)

Menurutmu berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai perasaan cinta itu muncul? Ini adalah novel ke-2 penulis yang saya baca dan sama seperti buku pertamanya, sang tokoh utama butuh waktu cukup lama untuk saling menyadari perasaan mereka. Saya selalu suka cerita kayak gini. Bukannya saya anti sama konsep “love at first sight” sih. Cuma di kehidupan nyata, kayaknya itu mustahil (tertarik fisik mungkin iya). Makanya kisah-kisah yang ditulis lokalpcy ini terasa lebih realistik.

Di tahun ke-3 kuliahnya, Ale membentuk “Lensproject” bersama ke-3 temannya. Lensproject tadinya cuma wadah yang menampung hobi fotografi mereka. Tapi ternyata agensi  kreatif mereka disambut baik dan sudah bekerja sama dengan beberapa brand. (Ya gimana nggak bagus, si Ale ini perfeksionis banget kalau udah nyangkut soal kamera). Lalu suatu hari mereka bekerja sama dengan Freudey, sebuah brand clothing lokal baru di Bandung.

Gendhis selaku owner Freudey menyiapkan talent sendiri untuk video promosi brandnya. Jujur saja, tadinya saya pikir Gendhis ini yang bakal jadi lead (saya gak baca blurbnya dulu soalnya 🙈). Sampai kemudian muncul sosok model yang disiapkan Gendhis untuk kerja sama dengan Lensproject. Ya, bener banget, cewek itu Erisha. Pertemuan pertama Erisha dan Ale biasa-biasa saja, layaknya rekan kerja. Pertemuan ke-2 mereka mulai nggak baik. Erisha yang ceria dan moodbuster sering kesal dengan tingkah Ale yang bossy dan intolerant.

Kayak lagu Shanty, “tak tahu di manakah awalnya, rasa ini tumbuh dengan tulus…”, tahu-tahu aja Ale merasa ada yang aneh, entah aneh yang bagaimana (cek kutipan di awal post 😁).

Overall, emang se-“sederhana” itu kisahnya. Bisa kamu tuntaskan dalam sekali duduk, tapi tak akan mampu kulupakan sampai beberapa waktu kemudian. Tulisan penulis ini memang membius dengan kesederhanaannya itu. Tanpa kata-kata melow, narasi yang dibawakan penulis membuat perasaan saya ikut campur aduk mengikuti mood Ale 😁. Bahasa yang dipakai juga rapi banget. Salut deh sama team editing dari Penerbit Clover yang benar-benar serius menerbitkan buku yang diangkat dari Wattpad ini. Bukannya apa-apa, pernah beberapa kali sih nemu buki dari wattpad yang editingnya kayak asal jadi gitu 🙈.

Walaupun sederhana, bukan berarti ceritanya dangkal ya. Konfliknya juga klimaks kok dan family issue yang disisipkan berperan penting juga ke cerita. Ritme ceritanya agak nyantai, tapi tahu-tapi udah sampai ke bagian “itu” aja 😁.

Satu lagi yang saya suka dari karya penulis adalah profesi tokoh-tokohnya yang dieksplore banget. Jika dalam novel 022–karya penulis sebelumnya–yang diangkat adalah dunia musik serta gigs-gigsnya di Bandung, dalam “35 Mm”, kita diajak memasuki agensi kreatif yang berhubungan dengan kamera. Bagaimana lensproject menghasilkan satu video promo itu digambarkan dengan detail banget. Banyak juga istilah-istilah fotografi yang baru saya tahu dari novel ini ☺️. (Sekarang sudah paham kan kenapa judul novelnya 35 mm?)

Gara-gara Ale, saya jadi pengen bikin kamera lubang jarum juga 😍, dulu pernah bahas ini di SMP kalo gak salah 😁. Omong-omong soal Ale, dia juga muncul di novel 022 loh, jadi novel-novel lokalpcy ini saling berhubungan (walau bisa dibaca secara terpisah).

Di novel sebelumnya, saya sempat protes karena hampir gak ada dialog tokoh-tokohnya yang menggambarkan Bandung 🙈🙏. Nah, di novel ini sudah ada loh dan gambaran Bandungnya lebih terasa.Kamera lubang jarum dari botol rokok

Kesimpulannya, novel ini goodreading dan recommended.

My Rating : 3.5/5 🌟

Kadar Romansa : 4/5 ♥️

Sensualitas : 2/5 💋 (tak ada adegan eksplisit. Aman dibaca remaja berusia mulai 15 tahun)

Kutipan-kutipan keren lainnya yang saya temukan di novel ini :

“Ya lo enak ganteng, nggak usah ngapa-ngapain. Gue? Harus mulai duluan kalau mau dilirik cewek. Nah, salah satunya ngegombal kayak tadi”, ~ (hal. 27)

“Well, I dress nicely for myself, Do. Tapi oke, aku bakal dandan cantik nanti.”, ~ (hal. 138)

[Book Review] Senjakala – Risa Saraswati

27 Jumat Sep 2019

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

bukune, horror, review, Risa SSaraswati, senjakala


 

untitled

“Senjakala adalah peralihan siang menuju malam, dan pada masa itu ‘mereka’ yang biasa kita sebut hantu punya energi lebih besar dari pada waktu-waktu lainnya dalam satu hari”, ~ (hal. vi)

Blurb

Senjakala.

Setiap orang punya perasaan yang berbeda tentang gurat merah yang menghiasi langit senja itu. Ada yang menganggapnya indah, tenang bahkan romantic–seperti yang sekarang kian popular disajakkan para penyair.

Namun, bagiku, Peter, Hans, Hendrick, William dan Janshen, saat itu artinya tidak boleh ke mana-mana. Kami akan berdiri di kamar dan aku bercerita tentang hal mengerikan apa yang bias muncul di waktu senja.

Anak-anak itu ketakutan.

Semakin besar rasa takut mereka, makin semangat aku bercerita. Kukumpulkan kisah-kisah paling menyeramkandari mahluk yang bermunculan pada jelang malam di buku ini.

Selamat menikmati senjakala, sisi lain dari indah gurat senja.

Keterangan Buku

SENJAKALAJudul : Senjakala

Penulis : Risa Saraswati
Editor : Maria M. Lubis
Penata Letak : Erina Puspitasari

Penyelaras Tata Letak :Bayu N. L

Ilustrasi Sampul : Anwita Citriya
Desainer Sampul : Raden Monic
ISBN : 9786022202943
Penerbit : Bukune
Tahun terbit : 2018 (cet. 1)
Format : x + 218 halaman Bookpaper
Harga : Rp. 77.000,-

My Review

“… bukan tanpa sebab orang tua zaman dulu melarang anak-anak keluar  rumah sewaktu senja. Pertama, mereka ingin anakk-anak mereka untuk berada di rumah melaksanakan salat dan berdoa Bersama keluarga. Kedua… karena memang intensitas mahluk gaib sangat tinggi di jam-jam tersebut”, ~ (hal. 3)

Apa mitos yang diceritakan orang tuamu supaya kamu tidak keluyuran saat magrib (senja)?

Di desaku ada kepercayaan tentang mahluk halus bernama Pawang Sanjo. Ia digambarkan sebagai mahluk menyeramkan tinggi besar yang suka menculik anak-anak. Untungnya Pawang Sanjo hanya keluar di waktu senja saja.

Dalam buku Senjakala ini, Teh Risa Saraswati mengumpulkan beberapa kisah tentang mereka saat senjakala. Cerita-cerita ini bahkan membuat ke-5 sahabat Teh Risa yang notabene juga hantu meringkuk ketakutan. Semenyeramkan apa kisahnya? Ini kubagikan sinopsis singkatnya :

  • Senjakala. Bercerita tentang anak nakal bernama Iyan yang suka melawan orang tuanya. Suatu hari Iyan bermain cukup jauh sampai matahari tenggelam. Ia bertemu wanita cantik yang “membawanya”. Di lain pihak orang tua Iyan beserta orang kampung kelimpungan mencari Iyan yang sudah menghilang selama beberapa hari.
  • Sukma. Tentang sesosok hantu wanita jahat  yang menyeramkan yang meminta Teh Risa menuliskan kisahnya. Tentang asal muasal ia berubah menjadi hantu Kolong Wewe.
  • Rindu. Tentang Kinanti yang hidup di masa perjuangan. Kinanti kecil terus menunggu ayahnya yang diculik pemerintah Belanda pulang. Tanpa menyadari nyawanya juga sudah dihabisi para penjajah itu.
  • Hide  and Seek. Tentang Jodi, siswa Sekolah Dasar yang menjadi korban perisakan di sekolahnya. Suatu hari teman-teman Jodi mengajaknya main petak umpet di sekolah sampai magrib, lalu meninggalkannya. Siapa sangka Jodi benar-benar bermain petak umpet dengan penunggu sekolah itu.
  • Birai. Tentang seorang perawat bernama Dewi Kunti yang tidak percaya pada hal-hal gaib. Tapi suatu kali saat lembur di senja hari, Dewi Kunti yang selama ini menjadi tulang punggung untuk anak dan suaminya yang pengangguran bertemu dengan hantu penunggu Rumah Sakit. Hantu ini bahkan memberi tahu kebenaran tentang suami dan anaknya.

“Oh, indah sekali, Dewi, kamu pasti akan terlihat mengerikan jika menjadi hantu”, ~ (hal. 100)

  • Mati. Tentang seorang supir taksi yang baru saja bertengkar dengan ibunya. Di jalan ia bertemu dengan penumpang wanita misterius yang memberinya segepok uang. Tapi pertemuan dengan wanita itu membawanya pada petualangan mengerikan antara hidup dan mati.
  • Selamat Tidur. Tentang kegalauan Teh Risa memikirkan teman-teman astralnya. Apa yang akan terjadi pada mereka jika ia pergi duluan? Apa mereka akan terus bergentayangan?
  • Pesan Untukmu. Tentang kesedihan Kak Risa melihat orang-orang di sekelilingnya telah berubah seiring waktu. Adiknya menikah, Peter cs mengikuti sekolah malam dan lebih jarang menemuinya dll. Teh Risa menuliskan surat wasiat untuk orang-orang terdekatnya, termasuk Peter cs.
  • Silam. Tentang Melisa, anak dari pemilik took peti mati. Melisa yang tak percaya mitos dan mistis tidak mempedulikan “pesan-pesan” lewat kejadian aneh yang menimpanya di toko. Ia tetap memilih pergi dan mengabaikan peringatan orang tuanya. Keputusan yang akan ia sesali seumur hidup.
  • Lalala. Kisah penutup di mana Teh Risa beserta Peter, Hans, William, Hendrick dan Janshen saling berbicara terbuka dari hati ke hati tentang hubungan persahabatan mereka.

Kisah-kisah horror dalam senjakala ini mungkin pernah kamu dengar sebelumnya. Tapi melalui narasi Teh Risa, jadinya kok lebih serem ya. Mungkin karena apa yang diceritakan Teh Risa benar-benar pernah terjadi.

Menariknya di tengah ketegangan cerita, pembaca dibuat sedikit rileks dengan reaksi polos dari lima orang teman-teman astral Teh Risa. Mereka yang juga hantu juga merinding mendengarkan cerita Teh Risa dan tak berani keluar saat senja :D.

Baca kisah ini aku benar-benar takut, sekaligus marah, sedih dan iba. Betapa di antara menyeramkannya sosok-sosok yang diceritakan Kak Risa, ada sisa-sisa kejahatan manusia. Ternyata, memang benar yang dibilang Loki dalam manga Metantei Loki Ragnarok, “Yang paling kelam dan menakutkan adalah hati manusia itu sendiri”.

“Kalian semua tak pernah merasakan kesakitan yang teramat dalam. Kesakitan yang membuatku tak peduli lagi pada hal-hal tak masuk akal seperti hantu”, ~ (hal. 91)

My Rating : 3.75/5 *

Teror Meter : 5/5 *

senaj

 

← Older posts

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 1.898 pelanggan lain

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Review] 39 Langkah – John Buchan
  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

Jejak Tertinggal

bugot pada Dalam Cengkeraman Iblis
bugot pada [Book Review] Jurnal Risa…
pirnadari59@gmail.co… pada [Book Review] Jurnal Risa…
Pirna pada [Book Review] Jurnal Risa…
oiri pada Dalam Cengkeraman Iblis
Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
[Book Review] 022 - Lokalpcy
[Review] Bidadari Berbisik - Asma Nadia
Berhenti Merawat Luka : Resensi Sepatu Dahlan
Novel prof. Yohanes Surya membuat saya CLBK dengan Fisika

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Maret 2023
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 101 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...