• Buku Saya
  • Tentang si Bugot
  • Tukeran Link/Banner

Jurnal si Bugot

Jurnal si Bugot

Tag Archives: sherlock holmes

[Review] 39 Langkah – John Buchan

19 Senin Sep 2022

Posted by bugot in review

≈ Tinggalkan komentar

Tag

39 langkah, john buchan, mistery, novel misteri, novel terjemahan, novel thriller, penerbit divapress, penerbit laksana, petualangan, resensi buku, review, review 39 langkah, review novel, sherlock holmes, the 39 steps, thriller, tokoh


Blurb

Richard Hannay yang baru saja kembali dari Afrika Selatan, benar-benar merasa bosan dengan kehidupan London sampai dia kedatangan seorang Amerika misterius, yang memperingatkannya tentang rencana pembunuhan yang dapat merusak keseimbangan politik Eropa yang rapuh. Meski awalnya skeptis, Hannay tetap membantu pria itu bersembunyi di apartemennya. Tetapi pada suatu hari, Hannay menemukan pria misterius tersebut terbunuh di ruang tengah.

Keesokan hari setelah kasus pembunuhan itu, Hannay melarikan diri ke negara asalnya, Skotlandia, dan dikejar oleh polisi dan musuh yang licik dan kejam. Nyawanya dan keamanan Inggris berada dalam bahaya besar, dan semuanya bertumpu pada solusi untuk teka-teki yang membingungkan: apakah “tiga puluh sembilan langkah itu?”

Keterangan Buku

Judul : 39 Langkah

Penulis : John Buchan

Penerjemah : Imanina Resti Sunarwanto

Editor : Avifah Ve, Nisrina Lubis

Tata Sampul : Igapotos

Tata Isi : Vitrya

Pracetak : Wardi

ISBN : 9786233272506

Penerbit : Laksana (Imprint Penerbit Divapress)

Tahun terbit : 2022 (cet. 1)

Format : 188 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 60.000,-

My Review

“Dia sudah pergi, namun dia turut menyeretku ke dalam rahasianya, dan mau tidak mau aku harus melanjutkan pekerjaannya”, ~ (hal. 31)

Aku suka novel misteri klasik karena setting waktunya. Di masa itu segala-galanya lebih terbatas. Tidak ada handphone, tidak ada internet serta penyelidikan forensiknya belum semaju sekarang. Penyelidikannya jadi lebih menarik dan petualangannya lebih mendebarkan.

Novel “39 Langkah” karya John Buchan ini diterbitkan pertama kali tahun 1915. Hampir seperempat abad setelah Sherlock Holmes diterbitkan pertama kali. Buchan juga menulis Sherlock reference di novelnya ini ☺, ada reference ke karya Charles Dickens juga. Blurbnya bisa dilihat pada carousel di foto ya.

Yang menarik dari novel ini adalah tokoh utamanya yang “bukan detektif”  ataupun mata-mata terlatih. Richard Hannay hanyalah seorang Insinyur Pertambangan yang merindukan petualangan setelah ekspedisi terakhirnya di Afrika. Doanya terkabul, hanya saja itu ternyata berada jauh “di atas” ekspektasinya. Dalam sekejab ia terlibat dalam konspirasi raksasa yang melibatkan negara-negara adikuasa. Tapi Hannay bukan pekerja tambang biasa.

“Inilah aku, pria tiga puluh tujuh tahun, sangat bugar, memiliki cukup banyak uang untuk bersenang-senang, dan bermalas malasan sepanjang hari”, ~ (hal. 10)

Richard Hannay sudah mengumpulkan uang yang cukup untuknya bersenang-senang. Tapi sebagai bujangan yang tidak punya banyak teman, hiburan apa yang akan “cukup” baginya? 3 bulan di London sudah sangat membosankan baginya. Ia menginginkan sesuatu yang lebih memacu adrenalin. Lalu kemudian seorang Amerika eksentrik yang tinggal di bangunan yang sama dengan apartemennya datang bertamu.

Awalnua Hannay hanya menganggap angin lalu dongeng pria itu tentang konspirasi besar komunitas Yahudi dan organisasi yang sangat berpengaruh di dunia. Tapi ketika ditemukan mayat di apartemen pria itu keesokan harinya, Hannay tahu pria itu tak main-main. Situasi bertambah rumit ketika pria itu tewas di dalam apartemen Hannay.

Membaca pelarian Hannay melewati desa-desa lintas negara ini sangat seru. Hannay adalah pembelajar yang jenius dan penyamar ulung. Berkali-kali ia berada dalam situasi genting, tapi berkat kelicinannya serta pengalamannya terdahulu, ia berhasil lolos. Deskripsi latarnya juga diceritakan secara mendetail. Aku bisa memvisualisasikannya dengan jelas di benakku.

Novel ini sangat minim dialog. Jadi jangan kaget kalau ada sampai belasan halaman hanya berupa narasi–termasuk beberapa peristiwa penting. Hal ini lumrah sebenarnya ditemukan dalam novel klasik. Tidak masalah buatku. Aku hanya sedikit terganggu dengan beberapa kalimat repetitif yang digunakan John Buchan, seperti “Lalu sebuah ide terlintas dalam pikiranku” . Aku yakin kalau yang seperti ini ditulis penulis masa kini, editornya sudah corat coret pakai spidol merah . Tapi again… Ini novel klasik.

Terlepas dari itu semua, aku suka terjemahan dan editing dari team penerbit ini yang sangat rapi. Lay out dan ukuran fontnya juga ramah di mata.

Lalu, apa makna 39 langkah itu? Misteri tentang 39 langkah merupakan kunci pemecahan masalah yang sedang dihadapi Hannay. Jadi bakalan spoiler kalau aku ungkap di sini.

Buku “49 Langkah” ini emang layak banget dikenalin ke semua pecinta novel misteri klasik di Indonesia. Misterinya dapet, thrillernya dapet. Beneran, aku ikut deg-degan waktu Hannay harus kucing-kucingan sama pengejarnya di antara landskap Inggris dan Scotlandia yang indah. Recommended pokoknya.  3/5⭐ dariku. (Makna dari setiap rating bisa dilihat di highlight story instagramku ya). Semoga pihak divapress juga menerbitkan buku-buku lainnya dari penulis ini.

My Rating : 3/5⭐

Puzzle Level : 3/5 🔍

Trivia :

1. Pada pengantar buku ini (berupa surat dari Buchan untuk temannya), ia sempat menyinggung soal “novel sepuluh sen” atau shocker dengan ciri-ciri berupa cerita ringan, harga murah dan bentuknya kecil tipis. Kalau di Indonesia mungkin semacam stensilan ya 🙈😁

2. John Buchan pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Skotlandia yang ke-15

3. “39 Langkah” adalah novel pertama dari serial Richard Hannay. Totalnya ada 5 buku. Semoga Diva press juga menerbitkan serie berikutnya.

Kembalinya si Pencuri Aristokrat

20 Sabtu Apr 2013

Posted by bugot in Uncategorized

≈ 12 Komentar

Tag

arsene lupin, detektif, kaito kid, maurice leblance, misteri, reading challenge, sherlock holmes


images“Mencuri baginya tidak melulu untuk menghidupi diri, tetapi lebih kepada keasyikan menikmati setiap petualngan dan tantangan yang tercipta. Tak jarang dia mencuri dengan alasan bela negara atau membantu memecahkan masalah orang lain. Kasus yang dihadapinya tak kalah pelik dengan kasus yang datang ke apartemen Sherlock Holmes. Karena itu, Arsene Lupin tidak hanya dijuluki sebagi pencuri aristrokat, tetapi juga detektif cerdik dari Prancis“, – Demikian sedikit gambaran mengenai si pencuri Legendaris Arsene Lupin. Keberadaannya sudah lama menjadi Urband Legend bagi masyarakat Prancis masa itu.

Meski “nakal” dan sering menyusahkan aparat, Arsene Lupin sering membantu memecahkan kasus-kasis pelik yang terjadi di negaranya. Dibalik penampilannya yang parlente, Arsene Lupin ternyata memiliki rasa patriotisme yang tinggi. Namun orang-orang percaya ia sudah tewas. Hanya segelintir orang yang mengetahui ia masih hidup dan berkomunikasi langsung dengannya. Kali ini, Lupin harus kembali beraksi dalam kasus penyelundupan emas bernilai miliaran. Tak tanggung-tanggung, empat negara turut terkait dalam perebutan emas tersebut.

Jujur, ini pertama kalinya saya berkenalan dengan Arsene Lupin. Telat banget sebenarnya, karena ini adalah buku ke-9 dari keseluruh serienya. Itupun, Lupin-nya baru muncul di pertengahan. Cerita diawali dengan narasi tentang kapten Patrice Belval yang sedang melakukan aksi penyelamatan terhadap seorang perawat bernama Coralie. Siapa sangka tindakannya tersebut justru membawanya terlibat pada konspirasi internasional yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Masalah makin rumit ketika ditemukan hubungan yang unik antara dirinya dan Coralie, hal ini membuat nyawa keduanya berada dalam bahaya. Saat keadaan makin memburuk, sahabatnya Ya-Bon memanggil Arsene Lupin. Dari sinilah petualangan mereka menjadi semakin menarik dan sedikit demi sedikit mistery mulai terkuak.

Meski dari awal saya sudah menjagokan Kapten Belval yang pemberani, kemunculan Lupin yang misterius dan elegan tetap mencuri perhatian. (Kamu bisa membayangkan “kaito Kid” rekaan Aoyama Gosho. Aku yakin, Aoyama sensei terinspirasi dari tokoh Lupin saat menciptakan karakter Kid).

Buku ini penuh aksi dan twist-twist menarik. Bab awalnya saja sudah menampilakn aksi hertoik yang gentleman. Awal-awal buku ini memang sukses membuatku terus membalik novel ini dan melahapnya sampai habis. Penyajian edisi terjemahan ini juga cukup “renyah” dan gak kaku. Sehingga rasanya seperti membaca buku terjemahan biasa saja. Agak mengagetkan juga karna buku ini sama klasiknya dengan Sherlock Holmes dkk. Bagusnya terjemahan dan editing buku ini membuatku ngintip-ngintip blog penerjemahnya, mbak dina Begum :D. Ternyata, eh ternyata (lagi) buku ini bahakan tidak diterjemahkan dari bahasa aslinya. Tapi dari versi bahasa Inggris. It’s a WOW! So, empat bintang sangat pantas untuk buku ini.

Satu-satunya masalah yang saya hadapi saat membaca buku ini pun sama dengan ketika membaca terjemahan lainnya. Well, yah! saya sangat payah dalam mengahafal-hafal nama. Dan di buku ini, Maurice LeBlance sering tidak konsisten dalam memperkenalkan tokohnya. Kadang dengan nama depan, kadang dengan nama keluarga. Jadi begitu sang penulis merubah sebutan untuk tokohnya, saya langsung ngernyit “Lah, ini kapten Belval siapa lagi?“, Baru deh kemudian saya dapat hidayah “Eh iya, namanya kan Patrice Belval -____-” (Beuh, ketahuan deh lemotnya saya :D). Hal ini selalu saya hadapi tiap membaca karya terjemahan. Untungnya saya hanya membutuhkan beberapa bab untuk pembiasaan, hehe. Tapi walau bagaimanapun saya tetap menyukai karya terjemahan, terutama sertial-serial detektif klasik.

Jadi pengen baca petualngan Lupin lainnya, :D. Makasih banyak buat admin @gila_buku dan @buku_visimedia buat kiriman buku keren ini 🙂

Tentang Penulis :

oval_leblancMaurice MArie Emille Leblance lahir di Normandy, Prancis, 11 november 1864. Ia berasal dari keluargha kaya yang sangat kental adat prancisnya. Ia sempat bekerja di firma keluarga dan kuliah di bidang hukum. saat kuliah inilah ia menemukan keasyikan dalam menulis. Ia sempat menulis cerita kriminal untuk majalah amatir dan menjadi reporter di salah satu majalah Prancis. Ia bahkan meninggalkan sekolah dan bisnis keluarga untuk menekuni minatnya dalam menulis. Tahun 1887, ia menerbitkan novel pertamanya berjudul une femme, yang bertema Psikologi. Tidak langsung sukses, namanya baru dikenal setelah karkater Arsene Lupin diperkenalkan Tahun 1905 dalam majalah Je sais Tot. Berkat Arsene Lupin, namanya disejajarkan dengan Sir Arthur Conan Doyle. Karakter Aresenle Lupin juga menginspirasi penulis-penulis generasi berikutnya. Sebut saja Kaito Kid yang menjadi rival tangguh Conan Edogawa

Kaito.Kid.full.345394

Keterangan Buku :

Judul Buku            : The Return of arsene Lupin : misteri Segitiga Emaslupin

Penulis                  : Maurice LeBlance

Penerjemah           : Dina Begum

Editor                    : Muthia Esfand

Penerbit                : Visimedia

Format                   : 528 halaman paperback (Maret 2013)

Genre                    : Mysteri/Detektif

Postingan ini diikutkan dalam Read Big Reading Challenge dan Mysteri Reading Challenge.

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Bergabung dengan 1.899 pelanggan lain

follow me on bloglovin

Follow my blog with Bloglovin

EVEN OKTOBER

Book of The Month

Jurnal Terkini

  • [Review] 39 Langkah – John Buchan
  • [Book Review] Jurnal Risa – Risa Saraswati
  • [Review] Kisah Misteri Enola Holmes Kasus Hilangnya Sang Marquess – Nancy Springer
  • [Review] 35 Mm – Lokalpcy
  • [Review] Bidadari Berbisik – Asma Nadia
  • [Book Review] 022 – Lokalpcy
  • [Book Review] Memoar Marla – Safira Hapsari
  • [Book Review] Te O Toriatte – Akmal Nasery Basral
  • [Book Review] Kami (Bukan) Jongos Berdasi – J.S. Khairen
  • Gramedia Go : Inovasi Terbaru Gramedia Yang Membawa Keadilan Bagi Booklover di Seluruh Indonesia

Jejak Tertinggal

bugot pada Dalam Cengkeraman Iblis
bugot pada [Book Review] Jurnal Risa…
pirnadari59@gmail.co… pada [Book Review] Jurnal Risa…
Pirna pada [Book Review] Jurnal Risa…
oiri pada Dalam Cengkeraman Iblis
Dennyz pada Skandal di Pondok Songka
bugot pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
Luk QQ pada [Book Review] Kami (Bukan) Jon…
bugot pada [Review] Delusi Moneter
Kreta Amura pada [Review] Delusi Moneter

Follow me on linky

Follow My Blog!

Click here to follow this blog and view my other followers...

Read the Printed Word!

search

jurnal terpopuler

Sooraya Qadir (Dust), Superhero bercadar dari dunia Marvel
[Book Review] Senjakala -  Risa Saraswati
Book Review : Money, Love, Happiness
Posting Bareng BBI : Warepacker
[Review] 39 Langkah - John Buchan

Instagram

Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.

Goodreads

DAFTAR ISI

celoteh si bugot

Kesalahan: Pastikan akun Twitter Anda publik.

Pondok-pondok Bugot

  • ARchive Lomba
  • Life Begin At 2oth
  • Mylove to Rain

Sahabat Bugot

  • Aishiterugika’s Blog
  • Chronicle 89
  • Katakan dengan Kata
  • Kemilau Cahaya Emas
  • Kumpulan Sinopsis Buku
  • Pembuat Awan
  • SNBI POENYA BLOG
  • sweeping Me
  • Tukeran Link/ Banner
Februari 2023
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728  
« Sep    

  • Ikuti Mengikuti
    • Jurnal si Bugot
    • Bergabunglah dengan 102 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Jurnal si Bugot
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...