Tag

, , , , , ,


Blurb

Teruntuk saudara-saudaraku di Jurnal Risa;
Saat ini akhirnya datang, kesempatan untuk menceritakan kisah kita bersama. Hal ini harus kulakukan karena aku memang tak sanggup bila sendirian, menghadapi segalanya seolah aku ini sang pemberani.

Tanpa kalian, Jurnal Risa hanya akan jadi sebuah nama dan tak mungkin bisa berdiri sekuat ini. Dalam buku ini, aku ingin mengajak kita semua bernostalgia, tentang hal-hal gila yang pernah terjadi di masa kecil kita dahulu.

Teruntuk para pembaca kesayanganku;
Ini adalah cerita kami kecil, di musim libur sekolah yang menyenangkan. Ketika aku, A Angga, Nicko, Kakang, dan Riri untuk kali pertama berterus terang dan bertualang dengan ‘kemampuan’ kami.

Tidak pernah sedikit pun terpikir, ini adalah sebuah awal yang perlahan membentuk karakter kami. Sekumpulan penakut yang mau tak mau menjadi berani karena tak bisa menutup mata dan telinga dari teror mereka.

Risa Saraswati—

Keterangan Buku

Judul : Jurnal Risa; Teror Liburan Sekolah

Penulis : Risa Saraswati

Editor : Syafial dan Sein Arlo

Penyaras Aksara : MB Winata

Penata Letak : Nunu

Penyelaras Tata Letak : Bayu N. L.

Ilustrasi Isi dan Sampul : Ekorazaki

Penyelaras Desain Sampul : Raden Minic

ISBN : 9786022203537

Penerbit : Bukune

Tahun terbit : Januari 2020 (cet. 1)

Format : x + 186 halaman Bookpaper

Harga : Rp. 79.000,-

My Review

Hayo, siapa yang suka menonton chanel Jurnal Risa youtube? Tentunya teman-teman sudah akrab banget dengan Teh Risa beserta saudara-saudaranya itu kan? Ada Aa Angga yang dewasa dan busa memimpin sepupu-sepupunya; Abimanyu (alias Kakang) yang “edan”; Nicko yang nekat banget; Riri yang penakut tapi perhatian dan tentu saja Teh Risa Saraswati sendiri.

Novel ini menceritakan pengalaman pertama mereka bersinggungan dengan mahluk gaib. Tepatnya saat mereka masih remaja. Seperti kita ketahui, Teh Risa memiliki keistimewaan sejak kecil. Berkat kelebihannya itu, Teh Risa busa bersahabat dengan 5 hantu Belanda. Tapi sedekat apapun hubungan mereka, persahabatan dua dunia itu tetap menyimpan bahaya. Karena itu, Teh Risa dipindahkan ke rumah kakeknya dari pihak Ayah yang juga memiliki kemampuan seperti Teh Risa. Kakek Teh Risa sangat sakti, ia berhasil membentengi rumahnya dari kehadiran mahluk halus.

Sayangnya, Teh Risa merasa kesepian di rumah itu. Ia sangat merindukan Peter cs. Salah satu waktu yang sangat ditunggu-tunggu Teh Risa adalah liburan sekolah. Soalnya, Riri-adik Teh Risa dan sepupu-sepupunya yang lain akan menghabiskan waktu di sana. Kali ini yang datang hanya Riri, Aa Angga, Kakang dan Nicko.

Awalnya mereka iseng-iseng saja saat mencoba memanggil Peter cs di sebuah sekolah yang agak serem. Namun Peter cs tidak datang dan yang lebih parah mereka mengundang sesuatu yang lain. Sejak saat itu liburan mereka tak lagi sama. Hantu-hanti itu bahkan berani datang ke rumah kakek yang seharusnya punya penghalang untuk mereka. Sebenarnya mereka bisa minta tolong kakek untuk menyelesaikan masalah ini. Sayangnya mereka lebih takut pada kemarahan kakek dibandingkan teror mahluk halus 😁😁. Dari awal kakek memang sudah mewanti-wanti untuk gak main-main sama dunia lain soalnya. Tapi namanya anak-anak, semakin dilarang semakin dikerjain.

“Kami hanya terlalu takut, dan terlalu malu …”, ~ (hal. 151)

Mengapa perempuan bergaun putih dengan lidah menjulur panjang itu mengganggu mereka? Siapa pula hantu laki-laki bernama Mamat itu?

Sesuai dengan tokoh-tokohnya, novel ini memang cocok dibaca pembaca remaja. Namun tetap menarik untuk diikuti pembaca dewasa, terutama penonton setia chanel youtubenya.

Adegan seram cukup bikin bergidik, seperti nyasar di kuburan malam-malam, bola yang tiba-tiba jadi kepala manusia dan lain-lain 😖. Aku juga suka bagaimana interaksi ke-5 sepupu ini. Bagi yang penasaran sama sosok Teh risa, Aa Angga, Riri, Kakang dan Nicko saat SMP buku ini recommended banget. Memang ya, sebagian watak kita itu bertahan sejak kecil sampai dewasa 😁.

Novel ini disertai ilustrasi juga, waktu itu saya baca buku ini malam-malam di kamar sendirian. Auto kaget waktu ketemu halaman yang ada gambar hantunya. Novel ini nggak sekedar nakut-nakutin, ada pesan moral yang juga yang bisa dipetik.

Saya pribadi lebih suka novel Kak Risa yang kayak begini dibanding cerita tentang asal-usul Hantu seperti novel-novel beliau yang lain 🙈. Tapi ini opini pribadiku sih.

Overal, novel i i recommended dan worrh reading.

My Rating : 3/5 🌟

Terror Meter : 4/5 👻